Share

PART 50

Beberapa menit kemudian terdengar ketukan di pintu.

“Ya, silakan masuk,” ucap Radit.

“Selamat siang, Mas,” salam Ningrum sembari menutup kembali pintunya.

“Silakan duduk.”

“Terima kasih.”

Raditya menatap wajah wanita di depannya dan tersenyum. “Bagaimana keadaanmu hari ini?” tanya Raditya.

“Alhamdulillah baik, Mas.”

“Tadi malam Ning punya mimpi apa?”

“Mimpi?” Kedua Ningrum saling merapat. Terasa ada semacam kejanggalan yang ia rasakan dalam pertanyaan itu. “Malah aku nggak sempet mimpi kayaknya, Mas. Tidur saja baru jam dua dini hari baru bisa terlelap, trus bangun subuh. Kenapa, Mas?”

“Ntar kujawab pertanyaanmu, aku ingin lanjut bertanya dulu,” ucap Radit. “Kenapa tidurnya terlambat?”

“Hm, nggak tau juga, Mas. Terasa gelisah saja, padahal aku sedang tidak memikirkan sesuatu apa pun yang sifatnya berat.”

“Hm, berarti itu pengganti mimpinya!” celetuk Radit.

“Maksud, Mas?”

“Begini, tadi papaku video ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status