Share

bab 87

Author: Author Rina
last update Last Updated: 2025-07-07 17:37:32

Bab 87

"Ternyata apa yang dikatakan oleh Gea itu benar, Mas Herman tidak cacat. Dia hanya pura-pura saja cacat di depanku," ucap Mona yang spontan membuat rendang berucap," loh kok bisa, atas dasar apa dia melakukan itu?"

Mona menggelengkan kepalanya.

"Entahlah, aku juga gak paham," jawab Mona.

_______

Sore harinya Rendra pulang ke rumah.

"Bagaimana hubungan kamu dengan Mona, Ren?"tanya Ibu Rosa kepada anak lelakinya.

"Belum tau, Ma. Mona belum memberikan jawaban," jawab Rendra.

"Jangan mengejar orang yang tak mau denganmu, Ren. Nanti kamu sakit sendiri," nasehat Ibu Rosa.

Rendra diam, dia memang sadar kalau selama ini cintanya seperti bertepuk sebelah tangan. Tapi, dia tak bisa berpaling dari Mona.

"Aku gak bisa menerima wanita lain, ma," jawab Rendra.

"Mama gak pernah melarang kamu berhubungan dengan siapapun sekalipun dengan Mona. Walaupun Mona itu seorang janda, Mama tidak pernah keberatan tapi carilah orang yang bisa menerima kamu dan bisa memberikan kamu kejelasan. Jangan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Setelah Aku Mendua   bab 99

    Bab 99Melly baru saja tersadar dari pingsannya. Wanita itu menatap ke arah kanan kiri, bau obat-obatan menyengat menandakan dia berada di ruangan medis. Wanita itu membuka mata. Namun, tak ada satu orangpun ada di sampingnya. Dia juga heran bagaimana dia ada di sini. Siapa yang membawa dan menolongnya?"Tolong, tolong, Suster!" Melly berusaha berteriak. Namun anehnya suaranya tak keluar. Melly berusaha lebih keras berteriak lagi tapi tetap tak bisa mengeluarkan suara.'Ya Allah, aku bisu,' batinnya. Air mata wanita itu mengalir.Kemarin saat terjadi insiden pembusukan itu Melly bukan hanya melihat sosok lain dari Herman. Dia bukan hanya dihadapkan dari sebuah kenyataan bahwa ternyata Herman selama ini pura-pura lumpuh. Tapi juga sebuah kenyataan bahwa ternyata Herman memiliki bisnis haram. Disamping dia bisnis barang haram, Herman juga memiliki bisnis terlarang yang lebih dari itu. Dia bekerjasama dengan orang penting di negara ini lalu untuk menjual organ tubuh secara haram. Awalny

  • Setelah Aku Mendua   bab 98

    Bab 89"Sini deh aku bisikin."Rendra membungkukkan badan lalu mendekatkan telinganya ke mulut Gea membuat Mona menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua orang itu. Salah satu pertimbangan terbesar yang membuat Mona menerima Rendra adalah kedekatan Rendra dengan anaknya. Bukan hanya Gea bahkan Kaisar anak keduanya juga sangat dekat dengan Rendra. "Oya?"tanya Rendra setelah dibisiki oleh Gea. Entah apa yang dikatakan anak itu, Mona juga tidak tahu karena dia memang tidak mendengarnya."Iya, Makanya Gea Kalau Om menikah dengan mama harus di Bali," jawab Gea."Ok," kata Rendra mantap membuat gadis kecil itu tersenyum. "Om memang terbaik."Gea memeluk Rendra, tampak sekali gadis itu sangat bahagia di dekat Rendra. "Gea! Sudah, Sekarang Om biar balik dulu ya karena pasti Om banyak kerjaan di kantor," ujar Mona. "Ok. Om baik-baik di kantor ya, jangan lirik wanita sana-sini! Awas kalau Om selingkuh seperti papa. Gea nggak mau maafin Om!" Seperti biasa saat berucap seperti itu gadis it

  • Setelah Aku Mendua   bab 97

    Bab 98Acara makan siang hari itu sungguh berbeda bagi Rendra walaupun sebenarnya konsepnya ya sama saja. Hanya makan sambil bercerita. Tapi, karena lamarannya sudah diterima oleh Mona itu membuat ada yang berbeda bagi Rendra. "Alhamdulillah, Ibu senang sekali. Terus rencana kalian akan menikah kapan?" Ibu Rosa sangat antusias bertanya."Secepatnya," sahut Rendra. Lelaki itu tak henti-hentinya menatap Mona. "Secepatnya itu kapan, cepatlah! Ibu pingin melihat kamu memiliki istri," kawab Ibu Rosa.Akhirnya mereka merundingkan pernikahan Mona dan juga Rendra yang nantinya akan dilaksanakan pada akhir bulan ini. Rendra tak mau menyia-nyiakan kesempatan, apalagi mengulur waktu. Baginya toh mereka sudah sama-sama siap untuk menuju jenjang pernikahan. "Pokoknya nanti kalau Om menikah sama mama, Gea mau hadiah," ujar Gea."Mama?"tanya Ibu Rosa. Mungkin karena selama ini Gea memanggil Mona dengan sebutan ibu. "Ouh maaf, Bu. Gea memang pada awalnya manggil saya dengan sebutan Ibu tetapi kan

  • Setelah Aku Mendua   bab 96

    Bab 97"Tapi bener kamu mau menerima aku jadi suami. Kamu nggak bercanda kan?"Rendra menatap Mona, sementara Mona hanya diam."Kok kamu gak jawab?"tanya Rendra."Kamu saja enggak melamar dia berteman dia mau jawab," sahut Ibu Rosa.Rendra tersenyum sambil menggaruk kepala yang tidak gatal. Di depan Mona memang terkadang dia terlihat seperti orang bodoh. Pria itu kemudian mengambil cincin yang sudah lama disiapkan dan selalu dia bawa saku jasnya."Mona binti Ibrahim, untuk ketiga kalinya aku ingin melamar kamu. Bersediakah kamu menjadi pendampingku!" Pinta Rendra dengan penuh harap. Matanya terus menatap penuh harap. Tampak sekali laki-laki itu tulus mengharapkan Mona menjadi istrinya."Sebelum aku jawab, apa kamu tidak menyesal melamar aku? Aku ini janda dan memiliki anak dua, kamu masih perjaka dan masih muda. Kamu bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku bahkan lebih dari segalanya. Kenapa kamu memilih aku?" tanya Mona sambil menatap Rendra. "Karena hanya kamu perempua

  • Setelah Aku Mendua   bab 95

    Bab 96Ehm Rendra takut mendapatkan kenyataan tidak sesuai dengan impiannya segera berdehem berharap ibunya tidak melanjutkan pertanyaannya. Tapi setidaknya hati Rendra rasa adem karena Mona ikut makan bersama."Ibu."Gea berlari dan memeluk ibunya. "Kok anak Ibu cemberut? Apa ada yang menyakiti kamu. Teman-teman kamu nakal lagi?"tanya Mona dengan penuh perhatian. Sementara Gea menggelengkan kepalanya. "Gea marah sama Om," jawabnya."Loh marah kenapa?"tanya Ibu Rosa. Tidak biasanya anak kecil itu marah kepada Rendra. "Aku telat 5 menit menjemputnya. Tapi emang karena jalannya macet Jadi aku harus keliling untuk mencari jalan dulu," jawab Rendra."Alasan, tadi Om gak bilang begitu. Om bilang katanya ada pekerjaan kok sekarang bilangnya macet. Ketauan kan Om bohong. Katanya om cinta mati sama ibuku tapi ternyata Om bohong!" Sengit Gea."St, Gea. Nggak boleh kamu seperti itu, mungkin memang Om terlambat karena jalannya macet. Kamu kan tahu kalau jam-jam seperti ini jalan macet apal

  • Setelah Aku Mendua   bab 94

    Bab 95"Suka-suka aku lah, mau marah-marah atau enggak, badan juga badan aku sendiri!" Sengit Mona. Rendra diam, dia ingin menjawab tapi takut salah. "Aku datang ke sini mau menjelaskan sesuatu," ucap Rendra. Lama-lama begini, kepalanya bisa pecah.Mona melipat tangan di dada dan menatap Rendra, tatapannya tajam seperti algojo membuat jantung Rendra seperti hendak copot. Bagus berhadapan sama penjahat daripada sama perempuan yang lagi emosi."Mau menjelaskan apa?"tanya Mona dingin."Yang kamu lihat di mobil itu tidak seperti yang kamu pikirkan."Mona mengkerutkan keningnya."Memang aku mikir apa. Aku juga nggak peduli kamu mau ngapain sama perempuan itu. Mau bermesraan kek, mau ciuman kek atau kamu mesvm. Aku juga gak peduli!" Sengit Mona. Wajahnya terlihat geram. Bibirnya cemberut."Aku marah sama Maria karena dia terus mengikuti aku. Saat kamu lihat itu sedang memperingatkan dia supaya dia tidak mengejar lagi. Aku malas," balas Rendra."Memperingatkan kok sampai sedekat itu, hidun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status