Share

Bab 56

Pagi-pagi sekali melihat cucu pertamanya berada di kediamannya, Aksara tersenyum bahagia. Begitu juga dengan Naomi yang berlari masuk ke dalam dekapan sang opa.

“Omi kangen opa,” ujarnya.

Lekas Aksara peluk bocah tujuh tahun itu. Melayangkan tubuhnya ke udara. Meski sudah berumur, nampaknya kesehatan selalu Aksara terapkan. Olahraga rutin dan mengonsumsi makanan sehat menjadikan tubuhnya tetap bugar di usia senja.

“Opa juga kangen Omi. Kangen banget.”

Jika sudah di sandingkan, kedua orang ini takkan melihat sekitarnya. Mereka lebih terlihat seperti ayah dan anak, terkadang. Lalu berganti seperti kawan akrab yang sedang bertukar pikiran memecahkan masalah. Kedua alis masing-masing akan berkerut bersamaan. Tidak heran, kekompakan mereka tiada tandingan.

“Makan dulu,” tegur Mija. Wanita paruh baya yang makin bersinar di usia tuanya berseru lumayan kencang. Suami dan cucunya sangat tidak bisa di kendalikan. “Opa juga. Omi, oma masak kesukaan kamu.”

“Wah!” Keduanya bersamaan berlari. Bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status