Home / Romansa / Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku / Bab 13 Kamu Pasti Akan Datang Memohon Padaku

Share

Bab 13 Kamu Pasti Akan Datang Memohon Padaku

Author: Cestbon
Mata Agnes dan Kakek Andre dipenuhi dengan rasa khawatir dan gugup meski masih duduk di kursi panjang.

Dokter melepaskan maskernya dan berkata dengan ekspresi serius, "Operasinya sangat sukses, pasien sudah sadar sekarang. Pasien perlu tinggal beberapa hari di rumah sakit agar kami bisa memeriksa luka di otaknya dan sudah bisa keluar dari rumah sakit kalau kondisinya baik-baik saja."

Ucapan dokter membuat mereka semua menghela napas lega.

Jimmy berkata dengan tulus, "Terima kasih!"

"Kalian sudah bisa menjenguknya di kamar pasien," kata dokter sambil mengangguk kecil pada mereka dan melangkah menjauh.

Kakek Andre menghela napas lega dan berkata, "Untung saja dia baik-baik saja, kalau nggak aku ...."

Agnes segera memotong ucapannya, "Kakek, jangan berkata seperti itu, mari kita temui Nenek."

"Hm."

Kakek Andre berkata dengan penuh emosi dalam perjalanan mereka ke kamar pasien, "Agnes, tahukah kamu? Sebenarnya aku berutang banyak hal pada nenekmu dalam kehidupan ini."

Agnes mengerutkan keningnya dengan bingung, bukankah hubungan Kakek dan Nenek selalu sangat baik? Kenapa bisa ada utang?

Kakek Andre tersenyum pahit dan kembali berkata, "Aku nggak menghargainya saat kami masih muda, yang membuat kami melewatkan beberapa tahun dengan buruk. Jadi, aku selalu merasa bahwa waktu yang bisa kugunakan untuk menemaninya benar-benar sangat sedikit. Aku bahkan menantikan untuk bertemu dengannya lagi di kehidupan selanjutnya. Tapi harus aku yang terlebih dahulu mencintainya, dengan ini, dia bisa hidup dengan lebih bahagia daripada kehidupan kali ini."

Ucapan Kakek Andre sangat datar, tapi sangat menyentuh hati Agnes.

Hubungan percintaan di mana kedua belah pihak saling mencintai benar-benar membuatnya merasa iri.

Sedangkan untuk Jimmy, dia pasti juga telah mendengar ucapan ini.

Hanya saja, Agnes tidak bisa melihat seperti apa suasana hatinya setelah mendengarnya.

Jika saja dia memiliki 10% dari kasih sayang Kakek dan Nenek terhadapnya, mungkin dia masih sanggup untuk terus menunggu di dalam pernikahan ini?

Mereka tinggal sebentar di dalam kamar pasien Nenek Elis dan tak lama kemudian Kakek Andre menyuruh mereka untuk pergi.

Kakek Andre secara khusus mengingatkan Jimmy, "Kamu harus mengantar Agnes pulang."

Agnes memanggil Jimmy yang selalu berjalan di depan saat berada di depan pintu rumah sakit. "Jimmy."

Jimmy dengan perlahan membalikkan badannya dan suaranya terdengar dingin, "Jangan bilang kamu masih ingin kita bercerai?"

Dia benar-benar bisa langsung mencekiknya sampai mati jika dia terus bersikap seperti ini!

Agnes menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan, aku hanya ingin berkata bahwa kamu nggak perlu memaksakan dirimu untuk mengantarku pulang ...."

Dia sudah pasti tidak bisa mengungkit masalah perceraian lagi pada saat ini.

Karena Nenek masih sedang dirawat.

Dia tidak ingin hal ini memengaruhi suasana hati Nenek yang sedang dalam masa pemulihan.

Jimmy dengan datar menarik kembali pandangannya. "Aku nggak mau memberimu kesempatan untuk mengadu pada Kakek."

"Aku nggak perlu sampai mengadukan hal ini ...." Agnes mengerutkan keningnya, apakah dia orang yang begitu jahat di dalam matanya?

"Jangan bicara omong kosong! Cepat naik ke dalam mobil!" Jimmy dengan tidak sabar meliriknya.

Agnes tidak mengatakan apa-apa lagi.

Dia mengucapkan alamat tempat tinggalnya setelah masuk ke dalam mobil.

Agnes langsung turun dari mobil tanpa menyapa Jimmy setelah tiba di depan pintu komunitas.

Dia berpikir bahwa dia tidak perlu mempermalukan dirinya karena dia sangat membencinya.

Hanya saja, anehnya Jimmy juga ikut turun dari mobil saat dia baru saja turun.

Agnes menatapnya dengan bingung, apa yang ingin dia lakukan?

Jimmy berkata dengan datar, "Bukankah Kakek menyuruhku untuk mengantarmu kembali dengan aman? Jangan diam saja, cepat tunjukkan jalannya."

Benar juga, Jimmy pasti tidak ingin memberinya kesempatan untuk mencari kesalahan dan mengadu pada Kakek.

Dia tidak mungkin ingin terus menjadi pelindungnya, 'kan?

Agnes menarik kembali pandangannya dan berjalan di depan untuk menunjukkan jalan.

Keduanya memiliki pemikirannya masing-masing dan sama sekali tidak berbicara.

Setelah tiba di depan tempat tinggalnya, Agnes berkata sambil mengeluarkan kunci untuk membuka pintu, "Kamu sudah menyelesaikan perintah Kakek dan bisa kembali sekarang ...."

Dia melihat Jimmy terlebih dahulu melangkah masuk ke dalam sebelum selesai berbicara.

Agnes sedikit terkejut. "Jimmy, apa yang sedang kamu lakukan?"

Jimmy memandang sekeliling sambil memerintah dengan santai, "Aku lapar, buatkan makanan untukku."

Agnes tertawa setelah mendengar ini. "Jimmy, ada banyak restoran di luar kalau kamu ingin makan, aku nggak punya waktu untuk melayanimu!"

"Kamu sebaiknya membuatkan makanan untukku atau aku akan tinggal di sini malam ini," kata Jimmy sambil duduk di sofa.

Wanita ini terus menyuruhnya untuk pergi yang membuat hatinya terasa tidak senang.

Jadi, dia tiba-tiba tidak ingin pergi, agar bisa memunculkan amarah di dalam hatinya!

Tidak disangka hati Jimmy merasa sedikit senang saat melihatnya marah sampai hampir mengentakkan kakinya karenanya.

Jimmy bahkan sedikit merasa curiga apakah dirinya sudah gila?

Wajah Agnes dipenuhi dengan amarah pada saat ini.

Jimmy Dia menganggapnya sebagai apa?

Hewan peliharaan?

Datang dan pergi sesuai keinginannya?

Apakah pria itu benar-benar berpikir Agnes akan terus menempelinya selama kehidupan ini?

Dia harus mematuhi apa pun keinginannya?

Hanya saja, Agnes tidak melampiaskan emosinya.

Dia sudah menemukan jalan keluarnya dan langsung pergi ke dapur.

Kedua mata Jimmy, yang sedang duduk di sofa, terus menatap sosok di dalam dapur.

Sepertinya penyakitnya memburuk akhir-akhir ini.

Tidak disangka dia merasa bahwa adegan Agnes yang sedang berada di dalam dapur terasa sangat hangat ....

Tak lama kemudian, dia melihat Agnes membawa semangkuk mi panas keluar dari dapur.

Memang benar dia merasa lapar, dia dengan sadar berdiri dan berjalan ke arah meja makan.

Hanya saja, semangkuk mi itu pada akhirnya tidak diletakkan di atas meja makan, melainkan dituang ke dalam tempat sampah oleh Agnes.

Jimmy segera mengangkat matanya untuk menatapnya, apa maksud tindakan wanita ini?

"Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa makanan yang kubuat hanya pantas dibuang ke tempat sampah? Pak Jimmy bisa makan dari dalam tempat sampah ini kalau benar-benar ingin makan," kata Agnes sambil menatapnya dengan penuh tantangan.

Dia pernah memasak untuk Jimmy berkali-kali sebelumnya, kemudian menelepon pria itu untuk menyuruhnya kembali makan, tapi pada akhirnya dia selalu menunggu dari malam sampai pagi.

Suatu hari, dia pernah mengantarkan makanan ke perusahaan, tapi Jimmy langsung menuangkan mi yang dia buat.

Alasannya adalah makanan yang dia buat hanya pantas dibuang ke tempat sampah.

Mungkin bagi Jimmy apa yang dia buang hanyalah makanan.

Hanya saja, bagi Agnes apa yang dibuang adalah niat baiknya.

Jimmy marah besar, "Agnes, ada pepatah yang mengatakan bahwa nggak boleh bertindak lebih dari tiga kali! Aku sudah terus memberi kesempatan padamu, jangan nggak tahu diri!"

"Kamu benar-benar nggak perlu memberi kesempatan ini," kata Agnes dengan datar sambil memalingkan wajahnya. "Silakan keluar kalau nggak mau makan mi, Pak Jimmy."

Tangan Jimmy yang terkulai di sisinya perlahan-lahan terkepal dengan keras.

Kedua mata yang pada dasarnya sudah dingin, tidak lagi memiliki kelembutan. "Agnes, kamu pasti akan datang memohon untuk mendapatkan kesempatan ini padaku!"

Setelah itu, Jimmy hendak keluar dengan marah.

Hanya saja, langkahnya berhenti setelah mendering suara dering ponsel.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 346 Hadiah terakhir

    "Kejahatanmu karena kekejaman Jordan. Jadi, aku bisa memaafkanmu. Jordan-lah yang gila. Dia takut kejahatannya terungkap, jadi dia mengurungmu. Demi mendapatkan apa yang diinginkannya, dia juga mengendalikan ayahnya." Clara menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya."Aku nggak tahu berapa banyak orang yang akan dia sakiti kalau dia terus seperti ini. Kemampuanku nggak cukup, tapi setidaknya aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang dia sakiti. Nggak boleh membiarkan orang lain dirugikan demi ambisi dia."Yuri menatap Clara tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah dia sedang menilai apakah perkataan Clara bisa dipercaya.Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi, "Tapi, kalau kamu melakukan ini, apakah kamu nggak takut Jordan membalaskan dendam padamu? Kalau kamu melawannya, dia nggak akan mengampunimu.""Biarpun patuh padanya, aku tetap terjebak di dalam sangkar. Daripada begitu, aku lebih memilih melepaskan diri dari sangkar itu. Sekalipun aku harus membaya

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 345 Bolehkah Aku Melihat Dia

    Begitu sampai di dekat ruang duka, dia melihat sosok itu.Simon terlihat tidak berdaya dan sangat bingung.Kecelakaan ini pasti membuat Simon terpukul."Simon, ayo makan dulu." Bibi Rina berjalan ke ruang duka dan berkata dengan lembut.Baru saat itulah Simon menyadari kehadiran Bibi Rina. Dia perlahan menoleh untuk melihatnya, lalu menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya nafsu makan sekarang, nanti saja.""Kamu belum makan apa pun sejak tadi malam. Kalau terus begini, mana tahan? Bukankah kamu mau menemani Sily di sini? Kalau terus seperti ini, kamu nggak bakal tahan," bujuk Bibi Rina dengan sedih.Nasib sungguh kejam pada anaknya.Kenapa Simon tidak bisa hidup lebih bahagia?"Aku benar-benar nggak bernafsu makan ... kalau nggak, letakkan di sini dulu." Simon tampak seperti kehabisan energi.Meski Bibi Rina merasa prihatin, dia juga tahu bahwa saat ini Simon mungkin ingin sendiri.Oleh karena itu, Bibi Rina tidak berkata apa-apa lagi. Setelah dia meletakkan makanan, dia pun pergi.D

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 344 Dia Belum Hidup Bahagia

    Melihat jam tangan dan catatan ini, Simon tidak bisa lagi menahan air matanya.Air mata pria dewasa itu tiba-tiba mengalir deras seperti mutiara pecah.Dia mengatakan bahwa dia seperti gasing, yang terus-menerus berputar di sekeliling Simon.Faktanya, dia benar-benar melakukan itu.Dia selalu berusaha melakukan sesuatu untuk Simon.Dia juga mengatakan bahwa dia tidak punya tujuan lain selain membuat Simon bahagia dan memberi tahu Simon bahwa di dunia ini Simon juga tak tergantikan di hati beberapa orang.Sekarang, gasing itu tidak lagi berputar dan tidak akan ada lagi orang yang berputar di sekeliling Simon dan mengatakan bahwa dia ingin Simon lebih bahagia.Dia juga berpikir untuk melakukan sesuatu untuk Sily.Tapi, sebelum dia melakukan apa pun, takdir sudah merampas kesempatan itu darinya."Karena dia memberikannya padamu, terima saja. Ini bisa dianggap ... benda terakhir yang Sily tinggalkan untukmu," kata Jimmy dengan suara tercekat.Adik sepupunya tidak pernah benar-benar merasak

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 343 Dia Mengatakannya dengan Santai tapi Sily Menganggapnya Serius

    Mata yang merah karena tidak tidur sepanjang malam itu penuh dengan harapan yang membara.Betapa dia berharap panggilan telepon ini akan membawa kabar baik baginya."Ada berita tentang Sily dari kantor polisi." Jimmy yang menelepon."Benarkah? Apa Sily sudah ditemukan?" Simon bertanya dengan penuh semangat."Ya, sudah ditemukan." Suara Jimmy terdengar agak aneh."Lalu di mana dia sekarang? Apakah dia di kantor polisi? Atau di mana?" tanya Simon lagi."Di rumah sakit. "Ada nada berat yang tak terlihat dalam nada bicara Jimmy."Kenapa dia berada di rumah sakit? Dia ...." Simon hanya ingin bertemu Sily secepatnya, jadi dia hanya berkata, "Rumah sakit yang mana? Aku pergi ke sana sekarang."Kalau dia ada pertanyaan, belum terlambat untuk bertanya langsung pada Sily saat melihat Sily."Rumah Sakit Taren. Kemarilah, kutunggu di lobi.""Oke." Simon berdiri sambil menutup panggilan telepon.Ketegangan wajahnya akhirnya mengendur dan kerutan di dahinya mengendur, "Sily sudah ditemukan. Aku akan

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 342 Tidak Bisa Membayangkan Hidup Tanpa Dia

    Sily mengangguk dengan tegas, "Tentu saja! Aku melihat sebuah album foto di kantor Simon terakhir kali, album foto itu berisi beberapa foto dia ketika masih kecil."Pada saat ini, dia merendahkan suaranya dan berkata dengan canggung, "Aku juga diam-diam mengambil dua lembar foto, jadi aku nggak akan salah kenal orang."Mata Bibi Rina perlahan memerah, emosi kompleks muncul di hatinya.Dia menunduk dan bergumam pada diri sendiri, "Bagus sekali ... bagus sekali!"Simon seharusnya adalah anaknya!Dia selalu membenci nasibnya.Tapi, kini dia sedikit bersyukur pada takdir yang mengizinkannya bertemu dengan anaknya seperti ini.Meski pertemuan ini agak terlambat, tapi tetap saja terjadi.Syukurlah, putranya masih hidup ....Ini benar-benar kejutan terbaik yang disiapkan oleh takdir!"Bibi Rina, apa yang kamu bicarakan? Kenapa hari ini Bibi aneh?" Sily bertanya dengan bingung.Bibi Rina mengangkat tangannya, mengusap matanya yang basah, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada apa-apa,

  • Setelah Cerai, Dia Terus Mencariku   Bab 341 Apakah Dia Siap untuk Bersikap Serius Kali Ini

    Arlyn tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Jared, jadi dia tanpa sadar mempercepat langkahnya menuju tempat parkir.Setelah mengantar Arlyn pulang, Jared mulai mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan Arlyn terlebih dahulu.Pertama-tama adalah beberapa duta merek milik Arlyn.Dia menghubungi Jimmy terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengan Jimmy.Jimmy memintanya untuk pergi kapan saja.Saat Jared tiba, Jimmy sedang membaca dokumen di kantor.Melihat dia datang, Jimmy bertanya, "Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?""Tentang duta merek Arlyn ...." kata Jared sebelum Jimmy selesai berbicara.Jimmy berhenti membaca dokumen dan menyela Jared, "Untuk urusan inikah kamu datang ke sini?""Tentu saja! Duta merek milik Arlyn saat ini hampir dibatalkan semuanya! Aku harus membantunya mendapatkan kembali beberapa! Yang paling mudah kudapatkan kembali tentu saja adalah perusahaanmu!""Berdasarkan persahabatan kita, seharu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status