Share

NIPT

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2025-04-07 08:25:08

Sesuai dengan dugaannya, keesokan paginya Halwa terbangun dengan lengan Edzhar yang tengah memeluknya. Entah jam berapa suaminya itu kembali ke kamar ini, Halwa tidur terlalu lelap hingga tidak menyadarinya.

Leher belakang Halwa terasa hangat karena napas lembut Edzhar, yang berarti suaminya itu masih tertidur. Untuk sesaat Halwa membiarkan posisi forward bear ini lebih lama lagi, ia selalu menikmati saat-saat seperti ini. karena dengan posisi seperti itu ia merasa istimewa, ia merasa terlindungi dan dicintai.

Rutinitas harian mereka ini sudah berlangsung selama tiga bulan sekarang, meski posisi forward bear ini sebenarnya adalah posisi tidur yang paling disukai Edzhar, karena pria itu dapat dengan bebas menyentuh seluruh tubuh Halwa.

Dan saat mengingat kembali kehadiran sahabatnya itu di rumah ini, membuat Halwa menghela napas panjang. Berapa lama mereka berduaan saja di dalam kamar itu? Apa mereka melepas kerinduan? Apa Edzhar masih mencintai wanita itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Janni Qq
paling bemco dr semua before igp ini pas drama2 tita jahatin halwa yg bikin si bodoh ed percaya...ayok cptan halwa balik oe victor...paet2 yg aku tunggu n liat ed nangis darah...lanjut nice............udh baca ulang nih......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Drama Queen

    "Kamu tidak perlu menamparku, Wa. Cukup bicarakan baik-baik saja padaku," lanjutnya membuat kerutan di kening Halwa semakin dalam,"Aku ti ... ""Ed!" jerit Tita sambil berlari melewati Halwa, membuat Halwa langsung balik badan dan melihat Tita yang tengah memeluk Edzhar.Kini ia mengerti, kenapa Tita tiba-tiba berubah menjadi lembut seperti itu, ternyata wanita itu telah menyadari kehadiran Edzhar."Halwa menamparku, Ed! Padahal aku cuma ingin menyiapkan sarapan pagi kesukaanmu itu," isak Tita sambil terus memeluk Edzhar, Halwa benar-benar muak melihat aktingnya itu."Benarkah itu, Wa?" tanya Edzhar.Alih-alih menjawab Halwa malah melipat kedua lengannya di depan dadanya,"Aku tidak mau menjawabnya, kamu bisa melihatnya sendiri ada tidaknya memar pada permukaan kulitnya, serta bengkak pada jaringan dibawah kulitnya, atau dislokasi pada sendi rahangnya akibat dari tamparanku!" seru Halwa sebelum melangkah meninggalkan me

    Last Updated : 2025-04-08
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   I Will Revenge You!

    Sementara Halwa dan Edzhar tengah menikmati babymoon dadakan mereka, Tita tengah berjalan mondar-mandir di kamarnya, sejak siang tadi ia menunggu Edzhar dan Halwa yang belum juga kembali, entah sedang berada di mana mereka sekarang.Tita kembali menghubungi nomor ponsel Edzhar yang ia dapat dari salah satu pengawalnya yang berhasil ia ancam tadi, tapi tidak aktif. Begitu juga dengan ponsel Halwa, keduanya sama-sama tidak mengaktifkan ponsel mereka, dan itu membuat Tita semakin dipenuhi dengan amarah."Sial kau Ed! Beraninya kau mengabaikanku demi Halwa!" geramnya sambil menjatuhkan semua yang berada di atas meja nakas di samping tempat tidurnya, termasuk juga lampu tidurnya."Dan kamu, Wa! Jangan harap kamu bisa menang dariku lagi!"Tita semakin membenci sahabatnya itu, atau ia yang berpura-pura menjadi sahabat Halwa. Wanita itu selalu saja lebih unggul segalanya dari Tita. Dari mulai orang tuanya yang perhatian padanya, maupun dari nilai akademis

    Last Updated : 2025-04-08
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Nama Untuk Anak Kita

    "Kurang dari dua bulan lagi kamu akan melahirkan, apa kamu sudah menyiapkan nama untuk putra dan putri kita ini, Aşkım?" tanya Edzhar sambil mengelus lembut perut Halwa. Wanita itu tengah berbaring di sofa panjang di balkon kamar mereka yang menghadap langsung ke laut hitam, dengan paha Edzhar sebagai bantalan kepalanya, sambil menatap taburan bintang-bintang yang menghiasi langit malam itu. Semilir angin yang menghembus lembut, seolah menina bobokan Halwa, membuatnya setengah mengantuk di tengah percakapan mereka. "Belum, kamu?" Halwa balik nanya. "Apa kita tetap menunggu orang tua kita yang memberikan nama untuk anak-anak kita ini?" "Terserah kamu, Ed." "Kalau terserahku, aku mau putra kita bernama Edson untuk nama tengahnya, terserah untuk nama depannya." "Edson?' "Ya Edson, kependekan dari Edzhar son." "Aaah, aku mengerti, lalu apa nama tengah u

    Last Updated : 2025-04-08
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Dasar Pelakor!

    Halwa terbangun saat merasakan hembusan hangat napas Edzhar di pipinya ketika suaminya itu mengecupnya. Halwa yang semula berbaring miring, kini terlentang sambil merenggangkan badannya dan menguap lebar."Maaf membuatmu terbangun, Aşkım. Tidurlah lagi aku tahu kamu masih lelah," ujar Edzhar sambil tersenyum lembut.Dengan kedua matanya yang masih terasa berat untuk membuka, Halwa melirik jam di dinding kamarnya, Semalam setelah mendapatkan telepon dari Yas, Edzhar dan Halwa langsung kembali ke rumah ini, membuat Halwa kurang tidur."Baru jam enam, Ed. Kenapa pagi-pagi sekali kamu ke kantornya?" tanyanya.Edzhar duduk di sisi tempat tidur, lalu meletakkan telapak tangannya di atas perut Halwa, "Seperti yang aku jelaskan semalam, Aşkım. Ada sedikit masalah di perusahaanku. Dan aku memilih untuk memajukan rapat direksinya pagi-pagi sekali, supaya sebelum makan siang aku sudah bisa pulang dan mengajakmu makan siang di luar," jawabnya.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sly Woman

    Tidak mau berada terlalu dekat dengan Tita membuat Halwa perlahan-lahan mundur, hingga punggungnya menyentuh dinding kamarnya, dan Tita memanfaatkannya dengan menekan leher Halwa,"Sepertinya aku harus menyingkirkanmu selamanya!" desisnya dengan tatapan keji, tidak mempedulikan lagi Halwa yang sudah mulai kesulitan bernapas itu."Ti ... Ta ... " Halwa mencoba bicara tapi tekanan tangan Tita malah bertambah kencang menekan lehernya, dengan sisa tenaga terakhirnya Halwa menepis tangan Tita, lalu mendorongnya hingga Tita mundur beberapa langkah ke belakangnya.Sambil terus bersandar pada dinding dan terbatuk-batuk, badan Halwa merosot hingga terduduk di lantai, begitu juga dengan Tita, wanita itu langsung terduduk sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, isak tangisnya memenuhi kamar Halwa."Maafkan aku ... Kenapa kita jadi seperti ini, Wa?" tanya Tita di sela isak tangisnya."Kamu tahu kan kalau aku begitu mencintai Edzhar.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Mau kemana Kita?

    Halwa baru saja akan menjawab ketika ponselnya berdering, dan ia tahu itu pasti suaminya yang meneleponnya. Dan senyumnya seketika melebar saat nama yang tertera di layar ponselnya benar nama Edzhar."Ya, Ed?" sapanya dengan lembut."Aku sudah mengirim Yas ke rumah untuk menjemputmu, bersiaplah dan dandan secantik mungkin untukku!" seru Edzhar."Memangnya kita mau ke mana?" tanya Halwa, ia melirik Tita yang tengah memberengut kesal."Rahasia, sebaiknya bersiaplah sekarang juga, Aşkım." jawab Edzhar."Baiklah, Ed.""Bagus! Aku tidak sabar menunggumu di sini, jadi bergegaslah, atau aku akan menghukummu."Kedua pipi Halwa seketika merona merah, ia tahu hukuman apa yang akan ia dapatkan dari suaminya itu."Iya, aku siap-siap sekarang yaa, bye!"Setelah mematikan sambungan teleponnya, Halwa kembali menatap Tita yang masih duduk di tempat tidurnya,"Maaf Ta, sepertinya kamu harus keluar dari kamarku,

    Last Updated : 2025-04-09
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Keluar Dari Rumahku!

    Dengan rangkulan lengan Edzhar di bahu Halwa, mereka memasuki rumah sambil terus becanda dan tertawa, mengenang kekonyolan mereka selama makan siang tadi, hingga sosok Tita berdiri menghalangi jalan mereka, membuat tawa seketika lenyap dari wajah mereka."Kalian membeli perlengkapan untuk anak kalian, tapi kenapa tidak membelikan juga untuk anakku? ini juga anakmu Ed!" geramnya sambil berkacak pinggang, dengan wajah yang dipenuhi dengan amarah."Anakku atau anak Marcus?" tanya Edzhar dengan suara dalam dan dinginnya.Halwa sudah menceritakan semuanya pada Edzhar, semua tentang perselingkuhan Tita, yang dimulai jauh sebelum Edzhar beralih mencintai Halwa. Yang sejujurnya itu membuat Edzhar sedikit bisa bernapas lega, karena dengan begitu bukan ia yang mulai berkhianat pada cinta mereka.Sakit hatikah ia? Sudah pasti hatinya terasa sakit, jadi selama empat tahun hubungan mereka, dua tahun Tita berselingkuh darinya, dan dengan bodohnya Edzhar begitu

    Last Updated : 2025-04-10
  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Baby Shower

    Satu minggu kemudian.Halwa yang baru selesai menata kamar anaknya, dengan Edzhar yang selalu siap membantunya kapanpun Halwa membutuhkan tenaganya, duduk bersandar di dinding dengan kedua kaki yang diluruskan, ia tengah menikmati hasil karyanya, hingga ia melihat suaminya menguap lebar, entah karena rasa kantuknya atau karena kelelahan."Rebahkan kepalamu di sini, Ed!" seru Halwa sambil menepuk-nepuk pahanya."Lebih baik kamu yang merebahkan kepalamu di sini," sahut Edzhar.Sambil menyeringai lebar, Halwa beringsut mendekati Edzhar, dan merebahkan kepalanya di paha kokoh suaminya itu, yang langsung mengelus lembut perut Halwa."Bagaimana dengan anak kita? Apa mereka menendangmu lagi?" tanyanya."Oh iya, terkadang sampai dadaku terasa sesak, dan menjadi sering pipis" jawab Halwa."Owch, kamu merasakan itu, Ed?" "Apa?"Halwa meraih tangan Edzhar dan menggesernya hingga ke bawah perutnya,"Gerak

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Tolong Beri Satu Kesempatan Lagi

    Edzhar menahan pintu kamar tempat Vanessa tertidur, dengan plester kompres demam yang menempel pada keningnya. Dengan langkah pelan dan kedua mata yang sudah dibanjiri air matanya itu, Halwa mendekati putrinya yang entah kenapa terlihat rapuh itu,"Vanessa ... " gumamnya lirih.Halwa nangis sesengukan sambil berlutut di samping tempat tidur Vanessa, tangannya yang gemetar meraih tangan mungil putrinya itu, yang terlihat jauh lebih kecil dari tangan putranya, Edson."Vanessa, putriku ... " desahnya sambil menciumi punggung tangan putrinya itu yang masih terasa hangat.Ia menempelkannya di pipinya, merasakan hawa panas yang mengalir dari telapak tangan Vanessa ke pipinya. Sementara tangan lainnya membelai lembut rambut putrinya itu.Tadi di sepanjang jalan Halwa sudah menyiapkan dirinya untuk tidak nangis, untuk terus terlihat kuat saat bertemu dengan putrinya nanti. Karena seorang anak bisa merasakan juga kesedihan ibunya, terutama anak ba

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pertemuan Halwa dan Vanessa

    "Membicarakan apa? Menjelaskan apa?" tanya Halwa bingung."Vanessamu dan Edzhar masih hidup, Ay ... "Halwa mengerutkan keningny, ia merasa sangat bingung, luar biasa bingung. Ia menatap penuh mata tunangannya itu,"Vic, jangan becanda ini tidak lucu!" keluhnya.Meski bibirnya mengeluarkan keluhan itu, jantungnya mulai berdebar dengan sangat cepat selama ia menunggu balasan dari tunangannya itu."Apa aku terlihat tengah becanda, Ay? Apa aku pernah becanda jika menyangkut orang yang aku kasihi? Yang kamu sayangi?" tanya Victor dengan nada lembut, tidak sedikitpun ia marah dengan kecurigaan Halwa padanya.Halwa menggelengkan kepalanya, ia munduru beberapa langkah ke belakangnya,"Itu tidak mungkin ... Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri vanessaku itu sudah tidak bernapas, Vic!" sangkalnya, ia menangkup mulutnya dengan kedua mata yang membola,"Itu tidak mungkin ... " lanjutnya, air mata mulai membasahi kedua

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Vanessamu dan Edzhar Masih Hidup

    "Poppa ... Aku punya dedek!" pekiknya dengan riang dan Victor mengangguk, ia pun menghapus air mata di sudut matanya. Ia dan juga sahabatnya yang lain, sama terharunya saat melihat pertemuan ayah dan anak itu yang mengharu biru. Edson kembali ,mengalihkan perhatiannya ke Edzhar, "Jadi kapan aku bisa ketemu sama dedek Vanessa?" tanyanya dengan nada tidak sabar. "Secepatnya ... " jawab Edzhar. Ia tidak bisa menjanjikan kapannya, karena ia juga belum tahu Halwa bersedia bertemu dengannya atau tidak. Tapi seandainya pun Halwa tidak mau bertemu dengannya, ia akan tetap mempertemukan Edson dengan saudarinya, meski putranya itu tidak mengetahui kalau Vanessa adalah adik kandungnya. Edzhar mengangkat dan menggendong Edson, lalu beralih menatap Victor, "Apa Halwa bersedia bicara denganku?" tanyanya. "Satu-satu, Ed. Membawa Edson padamu saja sudah membuatku d

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pelukan pertama

    Edson baru akan menghampiri Victor ketika Halwa menggendongnya, dan tanpa repot basa-basi lagi, ia langsung membawa putranya itu kembali masuk ke dalam Villa. "Aku akan bicara dengan Aira sebentar!" seru Victor lalu berdiri dan segera menyusul tunangannya itu. "Ay, tunggu Ay!" Halwa menghentikan langkahnya, ia memberikan tatapan dongkolnya pada Victor, "Kenapa pria itu masih berada di sini? Kenapa kamu bersikap baik padanya?" cecarnya. "Kalian di sini rupanya? Tamu-tamu sudah mencari kalian, ayo ke belakang lagi!" seru mama sambil menarik lengan Halwa. "Poppa ... " rengek Edson mengangkat kedua tangannya minta digendong Victor. "Berikan Edson padaku, kamu temani tamu-tamu saja terlebih dahulu yaa," bujuk Victor. "Sebentar, Ma. Ada yang ingin aku bicarakan pada Victor dulu," ujar Halwa sambil melepaskan lengannya dari genggaman mamanya itu. "Tapi tamu-tamu ... "

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Kenapa Merahasiakannya?

    "Jadi insiden kapal pesiar itu sengaja direncanakan Tita untuk menjebak Aira?" tanya Victor setelah Edzhar selesai menceritakan semuanya.Tragedi itulah awal dari penderitaan Halwa. Ia lolos dari perangkap jahat Tita, tapi malah jatuh ke dalam jerat Edzhar. Victor yakin betul, saat mengetahui semua kebenaran itu, pasti Edzhar tersiksa oleh rasa bersalahnya.Bagaimana tidak? pria itu dengan kejam telah melakukan hal buruk pada Halwa, membuat Halwa tersiksa lahir dan batin, menjadikan dua bulan hidup wanita itu laksana berada di dalam neraka."Ya ... Kalian pasti menertawakan kebodohanku, ya kan? Tertawa dan hina saja aku, kalian tidak salah, aku memang terlalu mudah dibodohi wanita itu," desah Edzhar sambil menatap sendu satu-persatu sahabatnya itu."Tidak ada satupun dari kami yang akan menertawakanmu, Ed. Di banding orang lain, kami yang paling tahu betapa pandai dan cakapnya kau dalam hal apapun, ya kecuali dalam hal asmara. Kau pintar dengan se

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Vanessa Masih Hidup

    "Halwa ... " panggil seseorang dari arah belakangnya, membuat langkah Halwa terhenti.Aroma yang pernah sangat Halwa kenali dulu menyeruak masuk memenuhi indra penciumannya, membuat Halwa seolah-olah Tersihir hingga punggungnya seketika itu juga membeku."Aku sangat merindukanmu," ujar Edzhar setelah sampai di samping Halwa."Edzhar ... " desah Halwa. Ia menatap penuh wajah yang tidak pernah ia lihat lagi selama tiga tahun ini, lalu hatinya kembali merasa sakit, hingga Halwa bergegas meninggalkannya.Halwa berpikir setelah bertahun-tahun terlewati, ia akan bisa menatap Edzhar tanpa merasakan kesakitannya yang dulu, dan menganggap pria itu layaknya sahabat Victor yang lainnya.Tapi ternyata ia salah ... Cukup melihat wajah itu satu kali, dan luka di hatinya langsung kembali terbuka lebar. Pria itu adalah sumber dari segala kesakitannya."Halwa tunggu!" cegah Edzhar sambil menahan lengannya."Lepas, Ed!" teriak Halwa samb

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pesta Pertunangan 2

    Pagi itu seperti biasa, selesai sarapan pagi Edzhar mengajak Vanessa main di halaman belakang. Membiarkan putrinya itu berlarian kesana-kemari mengejar kupu-kupu, sambil terus mengawasinya. Tidak lama kemudia terdengar notif pesan singkat di ponselnya, kedua matanya membulat saat membaca pesan singkat itu. 'Besok pagi Halwa dan Victor akan bertunangan di Paris. Tepatnya di X Villa!' Edzhar segera menghubungi nomor asing itu, tapi tidak tersambung, sepertinya siapapun yang memberi informasi ini menggunakan nomor sekali pakai untuk menghubunginya. "Yas!" teriak Edzhar, lalu menatap suster Mia, "Kamu, jaga Vanessa sebentar!" serunya dan suster Mia mengangguk. "Ya, Tuan?" "Majukan jadwal ke Parisnya hari ini! Halwa dan Victor akan bertunangan besok!" perintahnya. "Bertunangan? Anda kata siapa, Tuan?" tanya Yas. Alih-alih menjawab, Yas malah menyerahkan p

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Pesta Pertunangan 1

    Hari kedua mereka di Paris, Victor mengajak Halwa dan juga Edson ke Penthouse orang tuanya, yang terletak di kawasan The Champs-Elysees, yang juga dikenal sebagai The Most Beautiful Avenue of the World, jalan paling indah sedunia. Kawasan tempat kalangan jetset juga selebrity ternama dan kaum sosialita menghamburkan uang mereka di sana, dengan berbagai macam barang dari brand ternama yang berada di sepanjang jalan itu. Edson nampak tertidur di pundak Victor saat mereka memasuki Apartment dan menuju lift pribadi yang akan membawa mereka ke lantai teratas Apartment ini, dimana Penthouse orang tua Victor berada. "Aku gugup, Vic!" aku Halwa, tangannya yang sudah mulai keluar keringat dingin, saling bertautan dengan telapak tangan Victor. "Sstt, santai saja. Seperti yang sudah pernah aku bilang padamu, mereka tidak akan mencampuri urusan pribadiku. Lagipula siapa yang akan menolak mendapatkan wanita secantik dan secerdas dirimu

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Aku Tidak Cemburu

    Halwa menatap nanar Edson yang tengah jongkok di depan makam saudari kembarnya, Vanessa. Jemari mungil anak itu menyentuh batu nisan bertuliskan nama saudarinya itu.Ia sengaja mengajak Edson ke makam Vanessa hari ini, karena besok mereka akan berangkat ke Paris, acara lamaran akan dilangsungkan di sana, karena kedua orang tua Victor sedang berada di sana."Kenapa dedek meninggal?" tanya Edson.Sebenarnya itu pertanyaan yang selalu diulang Edson tiap kali Halwa mengajaknya ke makam Vanessa. Meski begitu Halwa tetap menjawabnya.Halwa ikut jongkok di samping Edson, lengannya merangkul bahu kecil putranya itu,"Amma melahirkan kalian secara prematur, dan dedek Vanes tidak bisa bertahan lama," jawabnya dengan suara parau.Halwa seolah-olah kembali ke saat paling menyakitkan di dalam hidupnya itu, saat melihat tubuh mung1l putrinya yang sudah tidak bernyawa, belum lagi suara tangisannya yang hingga kini masih terus hadir di dalam mim

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status