Share

Bab 3

Author: Farida
Malam ini, Hendri tidak pulang, dan aku juga tidak menelepon untuk menanya ke mana dia pergi.

Aku sudah melihatnya di status Chelsia.

Setelah sore tadi mereka keluar dari rumah sakit, mereka langsung kembali ke rumah Chelsia dan memberi tahu keluarga tentang kehamilan Chelsia.

Dalam foto tersebut, nenek Chelsia dengan ramah memegang tangan Hendri dan berbicara sesuatu padanya, sementara tangan Hendri yang satunya lagi memegang perut Chelsia dengan senyum yang lembut.

Kami sudah bersama selama lima tahun, namun Hendri hanya pernah pergi ke rumahku sekali setelah dia setuju lamaranku.

Padahal, jarak antara rumah kami tidak sampai setengah jam perjalanan dengan mobil, sebelum itu dia bahkan tidak pernah ke rumahku.

Karena dia bilang tidak suka berada di sekitar orang tua dan merasa tidak nyaman.

Bahkan saat itu, sikapnya hanya sekedar sopan, sangat berbeda dengan kelembutan yang dia tunjukkan kepada keluarga Chelsia di dalam foto.

Aku menahan rasa pahit di mataku dan mematikan HP.

Keesokan harinya, aku mengundang beberapa teman untuk memberitahukan mereka bahwa pernikahan kami dibatalkan.

Dulu Hendri bilang dia tidak suka acara pernikahan, dia merasa itu hanya formalitas yang tidak ada artinya.

Karena aku yang mendesaknya, akhirnya dia setuju untuk mengadakan pernikahan kecil, dan hanya mengundang keluarga dan teman-teman terdekat.

Semua orang tahu perasaanku terhadap Hendri, jadi teman-temanku sangat terkejut mendengar kabar pernikahan dibatalkan.

"Kamu kan sudah mencintai Hendri bertahun-tahun, hampir saja mendapatkan dia, kenapa sekarang rela melepaskannya?"

Aku merasa ada rasa pahit yang merayap di hatiku.

Apa aku rela? Tentu saja tidak.

Aku telah mengejar Hendri selama dua puluh tahun, baru membuatnya setuju untuk menikahiku.

Melepaskan hubungan yang sudah dua puluh tahun ini tentu bukan hal yang mudah.

Tapi sebenarnya, hubungan ini sejak awal sudah tidak seimbang.

Karena dari awal hingga akhir, aku yang selalu mengejar langkah Hendri, sementara dia tidak pernah berhenti.

Awalnya aku tidak peduli, aku pikir, jika aku bisa menghabiskan dua puluh tahun untuk membuatnya setuju menikahiku, aku pasti bisa benar-benar masuk ke hatinya, hanya masalah waktu saja.

Setelah menikah, kami masih punya waktu yang panjang. Aku bisa menunggu sampai dia membuka hatinya sepenuhnya.

Tapi sejak setengah tahun yang lalu munculnya Chelsia, penyelamat hidup ini, semuanya berubah.

Baru saat itulah aku sadar bahwa Hendri tidak selalu ekspresi dingin terhadap semua orang.

Di depan Chelsia, dia selalu tampak lembut, berbeda dengan sikapnya yang cemberut saat di depanku.

Saat itu aku menghibur diriku sendiri, bahwa Chelsia telah menyelamatkan hidupnya.

Dia hanya ingin membalas budi.

Tapi aku tidak menyangka, setelah mendengar bahwa Chelsia didiagnosis kanker, Hendri malah setuju untuk memiliki anak bersama Chelsia supaya dia ada keturunan!

Bahkan dia berpura-pura meminta persetujuanku, namun diam-diam sudah melakukan inseminasi buatan agar Chelsia hamil.

Saat itulah, aku menyadari bahwa aku dan Hendri tidak akan bisa bersama lagi.

Meskipun perasaan dua puluh tahun ini sulit untuk dilepaskan, aku juga harus tega untuk mengikisnya.

Aku tidak memberi tahu mereka alasan sebenarnya, hanya bilang kalau aku akan segera ke laboratorium, dan aku hanya bisa berhubungan dengan dunia luar setelah waktu yang lama.

Untuk mengungkapkan permintaan maaf, aku menemani teman-temanku sampai tengah malam sebelum pulang ke rumah.

Saat aku sampai di rumah, Hendri baru saja pulang.

Dia mencium bau alkohol dari tubuhku dan mengernyitkan dahinya, mundur beberapa langkah menjauh dariku, satu tangan menutup hidung dan mulutnya, nada suaranya jelas menunjukkan rasa jijiknya.

"Jauhi aku, jangan sampai bau alkohol itu menempel padaku."

Aku tertawa pahit.

Mungkin dia khawatir bau alkohol itu menempel padanya dan akan mempengaruhi Chelsia.

Karena dia lagi hamil.

Kata-kata yang begitu jelas, sepertinya dia sama sekali tidak ingin menutupinya.

Tapi karena dia tidak mengatakan secara terang-terangan, aku juga tidak akan membicarakannya.

Aku tidak mengatakan apa-apa lagi, berbalik dan masuk ke kamar mandi.

Ketika aku keluar, Hendri sedang mengetik dengan cepat di HP nya, wajahnya tampak ceria, aku hanya melirik sekilas dan ingin pergi ke kamar tidur.

Namun, tiba-tiba dia memanggilku.

"Ada yang perlu aku bicarakan denganmu."

Langkahku terhenti.

Terakhir kali aku mendengar kata-kata itu, di sebulan yang lalu, ketika dia pertama kali bilang ingin memiliki anak dengan Chelsia. Sejak itu, kami bertengkar panjang selama sebulan.

Sekarang Chelsia sudah hamil, apa lagi yang bisa dia bicarakan?
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 26

    Aku setuju, malam harinya mengirimkan undangan dan permen pernikahan untuknya.Hendri membuka sebutir permen dan perlahan memasukkannya ke dalam mulut.Sepertinya, dia sudah sangat lama tidak merasakan manisnya sesuatu.Di hari pernikahan, tamu-tamu yang datang sangat banyak, bahkan dosen yang sedang cuti dan teman-teman dari laboratorium juga datang.Dosen dengan penuh semangat menepuk bahu Erwin."Hebat! Tidak menyangka kamu bisa menaklukkan seniormu, kamu benar-benar beruntung."Teman-teman seangkatan juga ikut bercanda.Aku menatap pria di sampingku yang mengenakan setelan jas hitam, rasa bahagia dan puas di dalam hatiku hampir meluap.Sejak bertemu Erwin, barulah aku merasakan apa itu cinta yang terus terang.Upacara pernikahan dimulai, aku menggandeng tangan Ayah, melangkah perlahan menuju Erwin.Ayah meletakkan tanganku ke dalam telapak tangan Erwin."Anakku, aku serahkan padamu."Erwin berjanji kepada Ayah."Tenang saja, aku akan menjaga dia dengan seumur hidupku."Setelah itu,

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 25

    Hendri dengan lemah menarik bibirnya."Layak.""Waktu dulu kamu menyelamatkanku, pasti juga sesakit ini, kan?"Melihat betapa sulitnya dia bicara, aku segera menyuruhnya untuk beristirahat dan jangan bicara lagi.Namun Hendri menggeleng, lalu perlahan dengan suara lemah melanjutkan."Aku bukan sengaja mengikutimu. Setelah mendengar semua yang kamu katakan kemarin, aku banyak berpikir, dan akhirnya aku mengerti.""Dulu aku yang salah. Aku terlalu semena-mena hingga menghabiskan cintamu kepadaku.""Hari ini aku datang hanya untuk memberitahumu bahwa aku menyesal.""Aku ragu dan tidak tahu bagaimana harus memulainya. Tapi kebetulan aku melihat perampok itu mengeluarkan pisau dan di saat itu, satu-satunya pikiran yang ada di kepalaku hanyalah aku tidak boleh membiarkanmu terluka."Aku tidak pernah membayangkan bisa mendengar kata-kata seperti itu keluar dari mulut Hendri.Jika ini terjadi beberapa tahun yang lalu, mungkin aku akan sangat tersentuh.Namun sekarang, semuanya telah berbeda.A

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 24

    Namun rasa sakit yang aku bayangkan tidak terasa.Aku buru-buru melihat ke belakang, dan saat melihat Hendri berdiri di belakangku, satu tangan menekan perutnya dengan wajah yang pucat.Dari sela-sela jarinya, darah terus mengalir.Melihat dia hampir tidak mampu berdiri dan tubuhnya mulai jatuh ke lantai, aku segera menahannya, dan menelepon ambulansSaat itu kesadarannya sudah mulai mengabur, rasa sakit yang luar biasa menguasai seluruh pikirannya.Ternyata, rasanya ditusuk pisau seperti ini.Jadi, dulu dia juga pasti sesakit ini.Hendri berusaha membuka matanya, dan ketika melihat wajahku yang penuh kepanikan, dia malah tersenyum tipis.Namun senyum itu justru menarik luka di perutnya, dan membuatnya semakin nyeri.Aku tidak sempat berpikir banyak, hanya ingin hentikan pendarahan, lalu menekan lukanya dengan kedua tanganku.Melihat dia mulai memejamkan matanya, aku terus-menerus memanggilnya."Bertahanlah, Hendri! Jangan tidur!""Dokter akan segera datang, kamu harus tetap sadar!"Di

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 23

    Hendri tidak mengerti mengapa aku menanyakan hal seperti itu.Aku melanjutkannya dengan tenang."Kalau kamu memang menyukaiku, kenapa tidak pernah memberiku hadiah ulang tahun? Kalau kamu mencintaiku, kenapa tidak mau menemaniku liburan? Kalau kamu benar-benar peduli, kenapa kamu membiarkan wanita lain mengandung anakmu, bahkan foto prewed dengan dia?""Hatiku ini terbuat dari daging, aku juga bisa merasakan sakit.""Kalau ini yang kamu sebut sebagai cinta, maaf, aku tidak sanggup menerimanya."Setiap kali satu kalimat keluar dari bibirku, wajah Hendri tampak makin pucat.Kenangan-kenangan lama pun satu per satu muncul di dalam pikirannya.Dia ingin membantah. Tapi begitu dia menyisir kembali semua yang pernah terjadi, semua benar seperti yang kukatakan.Satu per satu, satu demi satu, semuanya adalah kenyataan yang tidak bisa dia tolak.Akhirnya, Hendri hanya bisa berkata dengan soal Chelsia."Aku baik pada Chelsia hanya karena kupikir dia adalah penyelamatku. Kalau saja dari awal aku

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 22

    Belum sempat aku menjawab, ekspresi Hendri langsung berubah menjadi sangat emosional."Aku bisa menjelaskannya, dulu aku hanya menganggap Chelsia sebagai penyelamatku, aku tidak ada perasaan apapun terhadap dia, tidak ada apa-apa di antara kami.""Namun setelah kamu pergi... setelah kamu pergi barulah aku sadar, ternyata..."Suaranya terdengar seraknya dan isak, air mata mengalir di sudut matanya.Beberapa saat kemudian, dia baru menenangkan dirinya dan melanjutkan kata-katanya."Ternyata, malam tahun baru enam tahun yang lalu, orang yang menyelamatkanku adalah kamu, aku salah mengenali orang."Hendri menatapku dengan mata merah, matanya dipenuhi penyesalan, rasa bersalah, dan kekesalan, namun ada "harapan" juga yang tersembunyi di dalam matanya.Harapan bahwa setelah aku tahu kebenarannya, aku bisa memaafkannya, dan kami bisa kembali bersama.Sayangnya, dia salah.Ketika aku mengetahui bahwa orang yang dia sebut sebagai penyelamat itu adalah yang menyelamatkannya pada malam tahun baru

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 21

    Ayah dan Ibu juga duduk di samping dengan wajah penuh kebingungan.Dua tahun yang lalu, saat aku memutuskan untuk membatalkan pernikahan, aku tidak memberi tahu mereka alasan yang sebenarnya, hanya bilang bahwa aku ingin fokus pada penelitian.Karena itu, dalam pandangan mereka, pihak kami yang lebih bersalah atas pembatalan pernikahan itu.Meskipun mereka selalu merasa bahwa perasaan Hendri padaku tidak terlalu dalam, mereka tetap merasa bersalah kepadanya.Selama dua tahun ini, meski aku tidak pernah kembali, Hendri masih sering datang ke sekitar apartemen.Walaupun dia tak pernah naik ke atas untuk menemui mereka, Ayah dan Ibu tetap bisa merasakan, dia datang untuk mencari aku.Terutama sejak setengah tahun yang lalu, dia hampir datang setiap dua hari sekali.Mereka sempat menasehatinya, memintanya untuk tidak datang lagi.Bagaimanapun juga, saat aku membatalkan pernikahan itu, sikapku sudah sangat tegas.Apalagi aku sedang berada di laboratorium, tidak pernah pulang, meskipun dia m

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 20

    Aku hampir tertawa saat mendengar kalimat itu.Apa maksudnya dengan bohong? Apakah aku harus menyewa aktor hanya demi dia?Aku sama sekali tidak peduli apa yang dia pikirkan.Tapi di saat yang sama, aku juga merasa sedikit bingung.Dulu, waktu kami masih bersama, sikapnya selalu dingin dan datar. Tidak peduli seberapa tulus aku memperlakukannya, dia tetap tidak berubah.Saat itu aku bahkan sempat meragukan, apakah hati Hendri terbuat dari batu. Kenapa rasanya seberapa lama pun aku berusaha, sikapnya tetap masih dingin samaku?Sampai munculnya Chelsia, baru aku sadar ternyata dia pun bisa lembut kepada seseorang.Dua tahun yang lalu, aku memilih untuk mundur, supaya mereka bisa bersama.Tapi kenapa sekarang Hendri justru menunjukkan seolah-olah dirinya masih begitu mencintaiku?Walaupun Chelsia telah tiada karena kanker, sikap Hendri terhadapku seharusnya tidak seperti ini."Maaf, Erwin adalah tunanganku yang sah.""Pernikahan kami akan berlangsung tanggal delapan belas bulan ini. Tingg

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 19

    Sebelum berdiri di depan pintu ruangan, Hendri bahkan sempat ke kamar mandi untuk merapikan pakaiannya.Awalnya, dia hanya datang untuk makan, sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan Nandia.Tapi setelah tahu Nandia ada di mana, dia tidak tahan untuk menunggu kesempatan berikutnya.Dengan terburu-buru merapikan diri, lalu langsung menuju pintu ruangan itu.Sebelum mendorong pintu, dia sempat membayangkan reaksi Nandia.Mungkin Nandia masih marah padanya, belum bisa memaafkannya.Atau mungkin dia sudah melupakan semuanya dan hanya menganggapnya sebagai teman lama.Tapi Hendri merasa, apa pun posisinya di hati Nandia, dia bisa menerimanya.Asalkan bisa bertemu lagi, dia yakin bisa membangkitkan kembali perasaan Nandia terhadapnya.Namun yang tidak pernah dia bayangkan adalah Nandia sudah punya pacar, bahkan akan segera menikah.Ketika mendengar kata tunangan, dia serasa disiram air es, seluruh tubuhnya merasa dingin.Jantungnya seperti diremas, membuatnya nyaris tidak bisa bernaf

  • Setelah Pergi Penelitian, Tunanganku Menyesal   Bab 18

    Dua tahun kemudian, Bandara Kota R.Aku mendorong koperku sambil sesekali memperhatikan perubahan yang terjadi di sekelilingku.Siapa sangka, eksperimen pertama di laboratorium ternyata memakan waktu hingga dua tahun lamanya. Tapi untungnya, hasil akhirnya sangat memuaskan. Sebagai apresiasi, dosen memberi kami libur panjang selama dua bulan. Dan kini, aku kembali lagi di Kota R.Aku merasa tersentuh, sudah dua tahun sejak aku meninggalkan kota ini.Namun kali ini ada yang berbeda…Begitu mataku melihat ke arah Erwin yang di sebelahku yang begitu bersemangat, ekspresiku menjadi lembut.Berbeda dengan dua tahun lalu, saat itu aku pergi sendirian.Sekarang, aku kembali bersama seseorang.Dan kali ini, ada hal penting yang harus kuselesaikan.Erwin melihat jam tangannya, lalu dengan panik menarik pergelangan tanganku dan berlari."Senior, harus cepatan, kalau nggak kita bakal telat!"Begitu Febby tahu aku akan kembali ke Kota R, dia langsung bersikeras ingin mengadakan pesta penyambutan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status