Share

Amukan Di Pagi Hari

Setelah Sepuluh Tahun Pernikahan 19

Amukan Di Pagi Hari. 

"Bu, sudah enakan badannya?" tanyaku saat ibu menghampiriku di dapur. Setelah saat subuh tadi, aku pergi ke tukang sayur, belanja beberapa menu masakan. Mumpung masih ada sedikit rejeki, aku ingin memasak untuk keluarga di rumah. Bukan makanan mewah, hanya sedikit berbeda dari biasanya yang lebih sering makan dengan mi rebus dan telur. 

"Sudah sehat. Kemarin ibu hanya syok saja. Ngga habis pikir sama si Seno itu." Tangan ibu mengambil alih pisau yang kupegang saat kutinggal untuk menggoreng lauk. 

"Maklum saja, Bu. Namanya cinta, ya begitulah." Aku berucap sambil tersenyum. Tak bisa dipungkiri, begitulah cinta membutakan mata manusia. 

"Cinta ya cinta, tapi logika harus jalan. Kalau nggak mampu membahagiakan ya jangan memaksakan diri, apalagi sampai mengambil hak saudaranya," sungut ibu. M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status