Share

Menyulut Api

"Iri bilang, bos!" ucapku. Lalu, berjalan santai di depannya. Kemudian aku berbalik.

"Hei, kamu!" ucapku penuh penekanan, dan melangkah mendekat. "Aku peringatkan ya! Jangan coba-coba lagi tangan kasarmu itu menyentuh ketenangan saya, atau kamu akan menyesalinya!" Aku berbisik pelan di telinganya. Kemudian melempar senyum termanis yang kupunya.

"Kamu!" Wajahnya langsung memerah, tangannya terkepal kuat. Tapi, hanya kubalas dengan senyum cemooh. Kemudian aku kembali melangkah dengan anggun.

Bukan hanya dia yang terkejut dengan apa yang baru saja kulakukan. Tapi, Mas Elang, Mama dan juga Iza menatap tak percaya ke arahku. Lalu, mereka yang tengah berdiri di samping perempuan tersebut kulewati begitu saja.

Aku berjalan ke arah meja prasmanan. Lalu, mengambil segelas minuman.

"Eum ... Hanin?" sapa Mas Elang, tau-tau sudah ada dibekangku. Aku yang tak menyangka dia datang, hampir saja menjatuhkan gelasnya saking kagetnya.

"Apa kita saling mengenal?" tanyaku pura-pura sambil mengangkat gel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status