Share

62. Galau.

Author: Suzy Wiryanty
last update Last Updated: 2025-09-13 16:03:47

Uma menghembuskan napas berat. Pak Imam tidak mempedulikan kode-kode darinya.

Uma menunduk sebentar, memikirkan susunan kalimat yang baik sebelum menjawab agar Pak Imam tidak sakit hati saat ia tolak.

“Pak Imam orang baik, dan saya menghargai perhatian Bapak. Tapi… saat ini saya tidak sedang mencari siapa pun untuk menjadi ‘idaman’. Fokus saya sekarang hanya pekerjaan dan keluarga. Saya ini baru saja bercerai, Pak.”

Pak Imam terdiam, sedikit kecewa, namun tetap berusaha tersenyum.

“Ah, saya mengerti… mungkin saya terlalu cepat bertanya.”

Uma menoleh padanya lagi, kali ini dengan tatapan bijak.

“Tidak apa-apa, Pak. Saya menghormati kejujuran Bapak. Tapi saya mohon, jangan salah mengartikan keberadaan saya di sini.”

Pak Imam menunduk, wajahnya kaku menahan perasaan.

“Baiklah, Teh. Saya tidak akan menyinggung hal itu lagi.”

Uma mengangguk, lalu beranjak dari bangku kayu itu. Ia kemudian melangkah masuk kembali ke ruangan utama. Musik dari organ tunggal masih berdenting riang, suara tawa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
dasar Genta cowo galau! semoga nanti terungkap kenapa Uma berusaha menjauhi Genta dan Arumi. Bu Ermi sakit jiwa, keluarganya yang bermasalah malah selalu menyalahkan Uma. seakan-akan semua masalah bermula dari Uma.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Seumur Hidup Terlalu Lama   78. Cinta Sejati.

    Uma mengangkat wajah perlahan.“Aku bilang kalau aku tidak punya hubungan khusus denganmu. Memang begitu kenyataannya bukan?" Uma balik bertanya.Sunyi sejenak. Hanya suara napas keduanya yang terdengar. Air muka Genta tampak gusar.“Lantas Ibu bilang apa lagi?” tanya Genta penasaran. Ia mengabaikan pertanyaan Uma.Uma menghela napas panjang. Pertanyaan inilah yang paling ia takutkan. Ya sudahlah. Terlanjur basah, ia akan mandi sekalian.“Beliau bilang kalau kamu… menyukaiku. Bahwa kamu sering datang ke sidang diam-diam, selalu mendukungku dari belakang. Beliau juga bilang… akhirnya beliau jadi tahu alasan kamu menolak perjodohan dengan Puri. Semua itu karena aku."Uma menarik napas pendek, buru-buru menambahkan dengan panik,“Tapi aku tahu itu semua tidak benar. Itu hanya perasaan ibumu saja!”Hening.Genta terdiam cukup lama. Tatapannya kosong menembus lantai, rahangnya mengeras. Uma menahan napas. Genta pasti marah.Lalu, dengan suara berat dan tegas, Genta berkata,“Itu semua… ben

  • Seumur Hidup Terlalu Lama   77. Pengakuan.

    Genta segera mendorong pintu hingga tertutup rapat, lalu menarik Uma masuk ke dalam butik. Tatap matanya tajam, penuh tanda tanya."Ibu barusan bicara apa sama kamu?" tanyanya tajam.Uma membisu. Hatinya diliputi dilema. Seperti ucapannya pada Bu Ermi tadi-ia tidak bisa mengkhianati Genta. Tapi sebaliknya, ia juga tidak bisa mengkhianati Bu Ermi.Genta memandangi Uma lama, lalu helaan napasnya terdengar berat. Ia tahu kalau Uma adalah tipe orang yang tidak bisa berkhianat. Ia akhirnya mengubah pertanyaan."Apakah Ibu sering menemuimu?"Uma menelan ludah, lalu menjawab jujur, "Tidak sering... tapi pernah."Genta terdiam. Ia menunduk sejenak, seolah menimbang sesuatu, lalu mengangkat wajahnya kembali."Kalau begitu... bolehkah aku berbincang sebentar denganmu?"Uma menarik napas dalam, memindai arlojinya sekilas."Boleh. Tapi hanya sebentar ya, Mas. Sudah malam."Genta mengangguk setuju."Nanti aku akan mengantarmu, kalau kamu mau.""Tidak usah repot-repot, Mas," potong Uma cepat, suara

  • Seumur Hidup Terlalu Lama   76. Kejutan Tak Terduga.

    "Apa isinya, Bu?" tukas Uma ragu."Coba kamu buka saja dulu," ucap Bu Ermi pelan.Uma menatap amplop itu, sedikit ragu. Namun akhirnya ia menarik napas dan membukanya. Dari dalam, ia mengeluarkan beberapa lembar foto yang dicetak cukup besar.Begitu melihat isi foto-foto itu, jantung Uma seolah berhenti berdetak. Ada dirinya bersama Genta dalam berbagai acara Karang Taruna-tersenyum bersama menatap kamera, berdiri berdampingan. Foto-foto itu jelas diambil diam-diam, dari sudut jauh, tapi semuanya tampak jelas. Bu Ermi ke sini ingin mengonfrontasinya rupanya, bukan ingin membuat gaun, batin Uma.Uma tercekat. Jemarinya sedikit bergetar saat memasukkan lembaran-lembaran foto itu ke dalam amplop.Bu Ermi menyilangkan tangan di dada, suaranya lembut namun tajam menusuk."Selama ini kamu selalu bilang kalau kamu tidak pernah punya hubungan khusus dengan Genta. Lalu ini apa? Kamu tega membohongi kami semua, padahal kamu tahu kalau kami kelimpungan mencarinya," tukas Bu Ermi dengan wajah sen

  • Seumur Hidup Terlalu Lama   75. Gaya Umaira.

    Perhelatan akbar Jakarta Fashion Rising Designer sukses besar. Begitu juga dengan koleksi pakaian muslimah modern karya Uma. Gaya Umaira banyak dipuji karena mampu menggabungkan pakaian tertutup namun tetap fashionable. Apalagi harganya masih terjangkau. Nama Uma mulai diperhitungkan dalam kancah fashion; bahkan para sponsor berdatangan mengajaknya bekerja sama dengan brand-brand yang mereka usung.Gunawan menasihati Uma untuk menerima kerja sama para sponsor dan melepaskan diri dari nama Swan Butik. Uma harus membangun brand-nya sendiri. Dan sekarang adalah saat yang paling tepat-ketika namanya sedang berada di atas angin.Gunawan juga berpesan agar Uma memilih bentuk kerja sama berupa dana tunai, bukan produk atau layanan. Biasanya sponsor ditawarkan dalam empat tipe: dana tunai, pemberian produk atau layanan, promosi, hingga kemitraan inovatif. Dengan memilih dana tunai, Uma bisa berinovasi dengan leluasa tanpa harus terpaku pada salah satu produk tertentu.Akhirnya, Uma menjatuhka

  • Seumur Hidup Terlalu Lama   74. Menguak Kebenaran.

    Senin sore yang mendung. Uma meregangkan tubuhnya yang pegal di ranjang. Ia baru saja bangun dari tidur siangnya. Khusus hari ini ia tidak ke butik setelah dua bulan penuh bekerja tanpa libur sehari pun. Gunawan memintanya rehat agar tidak stres menjelang perhelatan akbar mereka nanti.Uma meraih ponsel di nakas, memeriksa apakah ada panggilan penting selama ia tidur tadi. Tidak ada hal penting kecuali grup Karang Taruna Cisarua yang sudah menumpuk pesannya. Iseng, Uma membuka grup. Pandangannya langsung tertuju pada foto-foto kegiatan Karang Taruna. Sebagian besar didominasi wajah Genta yang tengah memberi seminar. Ada juga ucapan-ucapan selamat dari warga atas terpilihnya Genta sebagai ketua Karang Taruna yang baru.Uma tersenyum masygul saat melihat beberapa anggota karang taruna memberi hadiah berupa kemeja dan kaos pada Genta. Dalam percakapan berbalut canda, mereka mengatakan prihatin melihat pakaian Genta yang itu-itu saja. Entah bagaimana reaksi mereka apabila tahu bahwa sesun

  • Seumur Hidup Terlalu Lama   73. Keliru.

    Uma akhirnya menerima bantuan Gunawan. Tapi bukan dalam bentuk uang, melainkan suplai bahan premium yang sulit ia dapatkan sendiri. Selain itu, untuk memudahkan koordinasi, Uma juga bekerja di Swan Butik. Ia mendapat ruang khusus untuk menggambar desain, memilih bahan, dan menyiapkan koleksi barunya.Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama. Uma merasa ia mulai dimusuhi para staf butik. Terutama oleh Cindy-asisten senior Gunawan. Uma tahu kalau di belakangnya Cindy menghasut para staf agar memusuhinya. Staf-staf yang dulu ramah kini lebih sering pura-pura sibuk ketika ia meminta bantuan. Kalau ia melintas, bisik-bisik terdengar, lalu hening begitu ia lewat.Uma mendiamkannya. Ia berprinsip, selama mereka tidak mengonfrontasinya secara langsung, ia tidak akan bereaksi apa-apa.Lely, salah seorang staf bagian pemasaran, pernah bilang kalau sebenarnya Cindy ingin sekali mengikutkan koleksi-koleksinya pada saat pameran. Namun ia tidak berani mengatakannya.Uma mengerti. Ia bisa membayang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status