Share

Bab 7 Memasuki Dungeon

Author: ICE26
last update Last Updated: 2025-09-12 06:15:30

"Tian Yan, apa kamu sudah memutuskan akan memasuki dungeon yang mana?" Lin Long Bai bertanya dengan penasaran setelah berkeliling.

"Kakak, aku memilih dungeon No.67." Dengan penuh pertimbangan, Lin Tian Yan akhirnya memutuskan untuk memilih dungeon No.67.

"Dungeon tipe labirin ya..." Lin Long Bai berpikir untuk sesaat.

"Apa kamu ingin meningkatkan skill bertarungmu?" tanyanya dengan sedikit penasaran dan tertarik.

"Benar sekali, aku ingin secara bertahap meningkatkan level pertarunganku melawan monster."

"Ini adalah dungeon tipe labirin dan terdapat banyak ruangan monster di sepanjang labirin."

"Selain itu, labirin selalu berubah-ubah yang membuatnya sangat sulit dipetakan."

"Apa kamu yakin memilih dungeon ini atau kamu ingin membentuk tim?" Lin Long Bai merasa khawatir akan keselamatan Lin Tian Yan.

"Tidak perlu, aku sendiri sudah cukup," kata Lin Tian Yan dengan percaya diri.

"Baiklah... bawa ini, kompas ini bisa menjadi petunjuk arah di dalam sana. Kamu dapat memberinya perintah dan dia akan menunjukkan jalan yang benar." Lin Long Bai memberikan artefak berbentuk kompas pada Lin Tian Yan.

"Terima kasih, Kakak." Lin Tian Yan mengambil artefak itu dengan tenang.

"Aku akan mengurus administrasinya. Kamu bisa pergi ke portal."

Lin Long Bai pergi mengurus pendaftaran dan Lin Tian Yan pergi ke portal.

Saat ini, dungeon tipe labirin tidak banyak peminat, maka dari itu Lin Tian Yan tidak perlu menunggu lama untuk memasuki portal.

[Dungeon No.67, lantai 1 Tower of Heaven]

[Syarat:

· Anggota tim 1-10 prajurit

· Batas level 10]

[Silakan tentukan tingkat kesulitan?]

Sebuah layar muncul di hadapan Lin Tian Yan.

[Tingkat kesulitan Neraka berhasil dipilih]

Tanpa berlama-lama, Lin Tian Yan memilih tingkat kesulitan Neraka dan melangkah ke dalam portal.

---

Sesaat kemudian.

Sebuah lorong dengan dinding batu berwarna cokelat tua penuh debu dan jaring laba-laba serta obor yang menerangi muncul di hadapan Lin Tian Yan.

"Panel status."

[Nama: Lin Tian Yan]

[Ras: Manusia] [Usia: 15 Tahun]

[Profesi: Penyihir (A)] [Level: 5]

[Skill: Elemen Api (B) lv.2, Elemen Es (B) lv.2, Elemen Tanah (B) lv.2, Barrier (A) lv.1, Divine Art (SS) lv.1, Sword (C) lv.3, Lightning Steps (A) lv.2] [Skill Bawaan:

Clone (SSS) lv.1+

Clone sejati: 1

Clone Biasa: 10]

[Inventory: Artefak kompas (B+), Tongkat sihir (B), Pedang sihir (B), Kristal Mana Tingkat Tinggi (S), Elixir Pemulihan (B).....]

Beberapa skill sihir dipelajari dari pengetahuan sihir yang diberikan kakaknya.

Beberapa skill seperti Divine Art adalah teknik pernapasan spiritual dari kehidupan sebelumnya, begitu pula dengan Lightning Steps dan Barrier.

Skill Barrier juga tersedia dalam skill sihir, tetapi Skill Barrier Rank A ini spesial. Ini adalah Skill pasir yang melindungi tubuh dan jiwa yang mencegah serangan fisik ataupun mental.

"Dengan adanya klon, betapa mudahnya berlatih," desah Lin Tian Yan dengan bersemangat.

Dengan lambaian tangannya, dia mengeluarkan Pedang Sihir dari Inventory-nya.

Seketika, muncul pedang panjang nan tajam di tangannya.

"Ini senjata yang cukup bagus untuk pemula sepertiku." Senyum percaya diri muncul di bibirnya.

[Skill klon diaktifkan]

Sesaat kemudian, muncul 10 klon Lin Tian Yan di hadapannya sambil memegang Pedang Sihir dan Tongkat Sihir.

Dengan sepuluh klon yang sekarang berdiri di hadapannya, masing-masing memegang replika sempurna dari Pedang Sihir dan Tongkat Sihir-nya, Lin Tian Yan merasa keyakinannya membumbung tinggi. Lorong labirin yang sempit tiba-tiba terasa penuh dengan kehadiran mereka.

"Tunjukkan arah ke Monster Terdekat," perintahnya pada Artefak Kompas di tangannya.

Sesaat kemudian, sebuah cahaya biru keemasan memancar dari kompas, membentuk panah penunjuk arah yang mengambang di udara, mengarah ke salah satu cabang lorong di sebelah kiri.

"Pergilah menyerang monster," perintah Lin Tian Yan pada para klon.

Para klon bergerak dengan sangat rapi, bagaikan sebuah tim prajurit yang telah dilatih. Lin Tian Yan mengikuti dari belakang, mengamati setiap gerakan mereka dengan cermat.

Tiba-tiba, dari langit-langit lorong yang gelap, seekor makhluk aneh menjatuhkan diri. Makhluk itu memiliki tubuh seperti kalajengking raksasa tetapi dengan sayap kelelawar dan ekor kalajengking yang berduri beracun.

[Manticore - Level 7]

"Serangan udara!" peringatkan Lin Tian Yan.

Para klon langsung bereaksi. Empat klon dengan Tongkat Sihir membentuk formasi segi empat, sementara klon dengan Pedang Sihir melindungi mereka.

"Manticore muda," gumam Lin Tian Yan pelan sambil mengerutkan dahinya. "Mereka biasanya berburu dalam kelompok."

Tiba-tiba, tiga Manticore lainnya muncul dari kegelapan, mengeluarkan suara mendesis yang mengerikan.

"Kelompok kecil. Bagus untuk pemanasan."

Dua Manticore langsung menyemburkan duri beracun dari ekor mereka. Bersamaan dengan itu, para klon bereaksi dengan cepat. "Dinding Bumi!" Mereka menciptakan dinding bumi yang memblokir serangan duri.

"Serang dengan Panah Api dan Tombak Es!" perintah Lin Tian Yan.

Dua klon dengan cepat melepaskan skill "Panah Api" yang membakar sayap salah satu Manticore, sementara dua klon lainnya melepaskan "Tombak Es" yang menusuk tubuh Manticore lainnya. Kombinasi panas dan dingin ini membuat kulit Manticore retak dan pecah.

[Manticore terbunuh - EXP +45]

Dua Manticore yang tersisa menjadi lebih agresif. Mereka menerjang dengan cakar yang tajam.

"Lightning Steps! Formasi lingkaran!" teriak Lin Tian Yan.

Lima klon dengan Pedang Sihir tiba-tiba bergerak dengan kecepatan tinggi, membentuk lingkaran yang berputar di sekitar Manticore. Serangan mereka datang dari semua arah, membuat Manticore kebingungan.

Satu Manticore berhasil menerobos formasi dan langsung menyerang tubuh asli Lin Tian Yan.

"Barrier!" Lin Tian Yan mengangkat tangannya.

Perisai energi muncul tepat waktu, menahan serangan cakar yang bisa membunuhnya. Namun, kekuatan serangan membuat Barrier-nya retak.

"Klon 3, 4, 7 - serang sayapnya! Klon 1, 2 - serang mata!"

Para klon langsung mengeksekusi perintah dengan sempurna. Tiga klon melompat tinggi, menusuk sayap Manticore dengan pedang mereka, sementara dua klon lainnya melepaskan "Panah Api" tepat ke mata makhluk itu.

[Manticore Juvenile defeated - EXP +45]

Manticore terakhir, melihat teman-temannya dikalahkan, mencoba melarikan diri.

"Jangan biarkan lolos! Klon 5, 6 - jebak dengan Dinding Tanah!"

Dua klon mengendalikan sihir bumi dengan cepat. Dinding batu muncul tiba-tiba, memblokir jalan melarikan diri Manticore.

"Serangan terakhir! Bersamaan!"

Semua klon yang tersisa melepaskan serangan gabungan. Kombinasi pedang, api, dan es menghujani Manticore terakhir hingga tak berkutik.

[Manticore terbunuh - EXP +45]

[EXP +45] [EXP +45]

Lin Tian Yan menarik napas dalam-dalam. Pertempuran pertama berhasil dilalui tanpa kerugian. Dia bisa merasakan pengalaman bertarung dari para klon mengalir kembali ke dirinya, meningkatkan pemahamannya tentang taktik melawan monster.

"Mari lanjutkan."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill   Bab 89 Pengasingan Diri

    Tiga bulan.Di dalam Origin Realm, waktu mengalir dengan caranya sendiri, terpisah dari ritme Bintang Biru. Selama sembilan puluh hari itu, dua belas kesadaran—satu tubuh utama dan sebelas klon sejati—telah menyelam begitu dalam ke dalam lautan eksperimen dan kultivasi sehingga batas antara individu nyaris sirna.Masing-masing klon memiliki fokusnya, menjadi spesialis dalam satu aspek tertentu dari warisan Lin Tian Yan yang kompleks.Lin Ye dan Lin Xun terus memantau dunia luar, mengawasi pemulihan Neo-Avalon dan jejak samar Organisasi Bulan Merah. Lin Wei, Lin Yu, dan Lin Feng telah menyempurnakan kombinasi Shadow Monarch dan Darah Naga Ungu, menciptakan senjata dan armor hybrid yang memadukan sifat-sifat keduanya dengan sempurna. Lin Ming dan Lin Luo berkutat pada ranah spiritual, memetakan interaksi antara jiwa Shadow Monarch dan esensi Warisan Asmodeus, menemukan cara untuk memperkuat pertahanan jiwa hingga tingkat yang belum pernah dicapai. Lin Rui, Lin Chen, dan Lin Jie—tiga klo

  • Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill   Bab 88 jalan yang berbeda

    Kesunyian di rumah keluarga Lin terasa lebih berat dari baja. Setelah beberapa hari membersihkan dan menata ulang, rumah itu secara fisik telah kembali layak huni, tetapi jiwa dari tempat itu—tawa, obrolan, kehangatan—tetap absen. Setiap sudut yang sunyi mengingatkan mereka pada kehilangan.Di ruang tamu, dengan secangkir teh yang sudah dingin di tangannya, Lin Long Bai memecah kesunyian yang telah berlangsung selama berjam-jam."Aku akan pergi, Tian Yan."Lin Tian Yan mengangkat pandangannya dari peta energi multidimensi yang sedang dia pelajari. Dia tidak terkejut. Dia bisa merasakan kegelisahan yang sama dalam diri kakaknya."Ke mana?""Belum tahu dengan pasti," jawab Lin Long Bai, matanya menatap jendela, seolah bisa menembus batas kota. "Tapi aku tidak bisa hanya duduk di sini. Level 145... itu cukup untuk menjadi yang terkuat di Neo-Avalon, tapi itu tidak cukup. Kita berhadapan dengan ancaman yang melampaui kota ini, melampaui bahkan Bintang Biru. Aku merasakan panggilan dari da

  • Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill   Bab 87 Titik balik

    Kembalinya Lin Tian Yan dan Malakor dari Abyssal Dimension terasa seperti sebuah perpindahan zaman. Udara di Lantai 99 Tower of Heaven, yang sebelumnya penuh dengan sisa-sisa energi gelap dan keputusasaan, kini terasa lebih jernih, seolah-olah ditiup oleh angin pemurni dari dimensi yang tak terbayangkan. Ketiadaan The Architect sebagai ancaman langsung terasa seperti beban seberat gunung yang diangkat dari pundak semua orang.Lin Long Bai dan Feng Xiao, yang dengan cemas menunggu di sisi portal, segera mendekat. Ekspresi lega yang mendalam terpancar jelas di wajah mereka."Kalian selamat," ucap Lin Long Bai, suaranya serak. Tangannya tanpa sadar meraih bahu Lin Tian Yan, seolah memastikan adiknya benar-benar ada di sana dalam keadaan utuh."Dan kalian berhasil," tambah Feng Xiao, matanya yang tajam langsung tertuju pada tablet batu berukir aneh yang dipegang erat oleh Malakor. Artefak itu memancarkan getaran energi yang samar dan purba.Sebelum percakapan dapat berlanjut, sebuah cahay

  • Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill   Bab 86

    Abyssal Dimension bergolak. Makhluk-makhluk yang terwujud dari chaos murni—entitas tanpa bentuk tetap, berubah-ubah antara wujud mengerikan dan keindahan yang memusingkan—berkumpul, tertarik oleh kemarahan The Architect dan cahaya keteraturan yang dipancarkan Lin Tian Yan dan Malakor."Bersiaplah!" teriak Malakor, aura emasnya bersinar lebih terang, membentuk kubah pelindung di sekitar mereka. Sebuah tangan raksasa yang terbuat dari batu cair dan suara teriakan menghantam kubah tersebut, membuatnya bergetar hebat.Lin Tian Yan tidak tinggal diam. Dia mengerahkan kekuatan barunya. Dia tidak menyerang dengan elemen atau bayangan, tetapi dengan konsep keteraturan. Tangannya terulur, dan area di sekitar mereka menjadi stabil untuk sesaat. Warna-warna chaos yang berputar-putar melambat, bentuk-bentuk yang mustahil menjadi kaku dan dapat diprediksi. Makhluk-makhluk chaos itu menjerit, tidak nyaman dengan kehadiran "hukum" di alam mereka yang tanpa hukum."Luar biasa," gumam Malakor, terkesa

  • Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill   Bab 85 Jejak

    Peta energi multidimensi yang terpampang di telapak Lin Tian Yan berputar perlahan, memancarkan cahaya ungu-keperakan yang memantul di dinding ruangan yang hancur. Itu bukan peta geografis biasa, melainkan jaringan kompleks dari aliran energi, lapisan dimensi, dan titik-titik tekanan realitas."Pengetahuan Leluhur dari Asmodeus memberiku akses ke peta dasar jaringan dimensi di sekitar Bintang Biru," ujar Lin Tian Yan, matanya menyapu pola-pola energi yang berkelap-kelip. "Tapi untuk melacak The Architect, kita butuh lebih dari ini."Lin Long Bai mengamati dengan takjup. "Apa yang kita cari?""Jejak energinya," jawab Feng Xiao, mendekat. Wajahnya masih pucat, tetapi sorot matanya tajam. "Setiap makhluk, terutama yang sekuat The Architect, meninggalkan residu energi yang unik di jaringan dimensi."Malakor mengangguk, m

  • Shadow Monarch: My SSS-Rank Clone Skill   Bab 84

    Saat mereka bersiap untuk meninggalkan kesadaran Lin Tian Yan, Feng Xiao tiba-tiba berkata, suaranya berisi nada perenungan yang dalam, "Ada satu hal yang masih menggangguku.""Apa itu?" tanya Lin Long Bai, memalingkan perhatian dari pemandangan taman kesadaran yang mulai memudar."Ketika kita menyatukan kesadaran tadi," Feng Xiao menjelaskan, matanya menyipit seolah mencoba mengingat detail yang sulit dipahami, "aku merasakan sesuatu yang lain. Seperti... ada kesadaran ketiga yang membantu kita. Sebuah kehadiran yang samar."Malakor mengerutkan kening, ekspresinya serius. "Maksudmu Asmodeus? Jejak kesadarannya mungkin masih tertinggal."Feng Xiao menggeleng dengan yakin. "Bukan. Ini berbeda. Lebih... purba. Rasanya seperti sesuatu yang jauh lebih tua dari Asmodeus atau bahkan Shadow Monarch. Sebuah intelijensi yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status