Share

Jadi … Viagra Lagi?

Bang!

Aku menepuk meja kuat, gelas kopi Axel bergetar hebat dan menumpahkan beberapa tetes cairan ke meja.

Axel menatapku bingung, melihat rona kemerahan di wajahku.

"Kau—kau—" Aku tak mampu mengucapkan kata selanjutnya, bingung harus mengutarakannya dengan kata-kata yang tidak memalukan.

Ya ... Bagaimana bilangnya. Aku si manusia viagra?

"Kau menjadikanku sebagai alat bantu pembayaranmu?" ucapku kemudian, tak mampu mengucapkan kata viagra yang kurasa terlalu vulgar.

"Ah!" Axel meringis, mengerti dengan kemarahanku barusan. "Sorry, Sweetheart." Ia menurunkan pandangan mata, lalu mengerling perlahan padaku.

Dang! Ia tidak tahu jantungku hampir berhenti berdetak melihat kelakuannya barusan. Apa dia berusaha menggodaku dengan padangan matanya? Apa dia sadar kerlingan matanya adalah godaan maut bagi kaum hawa?

"Kenapa bisa aku?" Kemarahanku perlahan surut.

"Aku tidak ta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status