Share

14. Tawa Pertama

Bel pulang berbunyi. Araska terlihat buru-buru mengemas buku ke dalam tas ranselnya. Baru saja kakinya akan melangkah keluar saat seseorang memanggil namanya.

“Araska!” Araska menoleh, merasa namanya dipanggil.

“Kamu kenapa sih, Ar? Marah sama aku?” tanya Uta ingin tahu.

“Kenapa apanya?” sahut Araska datar.

“Aku ngerasa kamu kayak jaga jarak dari aku.” Kembali Uta berucap pelan dan hati-hati.

Araska diam, tatapannya tajam ditambah senyum sinisnya. Bukankah lebih baik tak menjelaskan kesalahan orang lain yang sebenarnya ia sendiri tahu?

Araska melanjutkan langkah. Tak peduli di belakangnya Uta terus memanggil namanya. Harusnya yang dipanggil bukanlah dirinya, melainkan gadis yang selama ini dirundungnya. Silvi.

Setelah kejadian hari itu, Araska tak lagi berbicara dengan Uta atau dua temannya. Sebagai ketua kelas, ya sebagai ketua kelas Araska merasa harus menyadarkan Uta bahwa yang dilakukannya kemarin dan hari-hari sebelumnya adalah salah.

Araska tak lagi berbicara pada mereka. Bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status