Share

993. Part 4

Seperti pemimpinnya, ia juga memangku seorang gadis yang tampak ketakutan. Wajahnya yang cantik berbentuk lonjong pucat pasi. Matanya jelalatan ke sana kemari memperhatikan laki-laki berperangai kasar yang terus mendekapnya erat-erat. Namun dalam keadaan tertotok begitu tak mungkin si gadis bisa memberontak.

"Bagaimana, Ketua? Apa usulku tadi dapat diterima?" ulang lelaki bertampang bengis di samping Setan Haus Darah.

"Hhh...!" Setan Haus Darah mendesah, tak langsung menjawab. Rahangnya tampak mengembung dengan kedua pelipis bergerak-gerak.

"Tentu saja aku tak dapat melupakan penghinaan ini, Surono! Si Buta dari Sungai Ular harus mampus di tanganku. Tapi, aku juga sadar. Pemuda keparat itu bukanlah pendekar sembarangan. Meski usianya masih muda, tapi ilmunya tinggi sekali. Buktinya aku sendiri tak mampu menghentikan sepak terjangnya."

"Mungkin kita harus meminta bantuan Ki Banaspati, Ketua," usul salah seorang anggota Pasukan Laskar Hijau dari belakang, s

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status