Share

Gladi Resik I

Beberapa jam sebelum Gladi Resik....

Pagi  yang cerah, pikir Dani melihat langit pagi menjelang siang. Dia baru saja keluar dari ruang kepala sekolah setelah diberitahu bahwa dia satu-satunya siswa yang akan diajukan menerima beasiswa ke salah satu universitas di Inggris. Berkat koneksi ayahnya, dia mendapatkan tempat di daftar beasiswa itu. Kebetulan jurusan yang  dia inginkan termasuk salah satu jurusan yang di perbolehkan dalam beasiswa, jadi dia merasa tidak keberatan. Selain itu, selebihnya, dia tidak berbuat curang karena dia juga tetap ikut tes, wawancara dan lain-lain nantinya.

Jam pelajaran ke 3 akan segera berakhir, itu artinnya bel isttirahat pertama akan berbunyi. Dani melipir ke kantin menghabiskan waktu sekalian mengambil tempat duduk untuk teman-temannya.

Di kantin, Dani membatalkan rencana, membanting setir berpura-pura membeli pulpen saat seorang guru masuk tepat  ketika dia

May H

Dani tidak thau harus menjawab apa lagi. Jurus ninjanya adalah menggaruk-garuk kepala. “Gatal?” “Enggak” sigap tangannya berhenti. “Kakak belum keramas?” “Mau cium rambutku, nggak? Nih” “Iiih kak Dani” Andrewi mencoba menjauhkan badan saat Dani menyodorkan kepala. “Sssttt....” suara peringatan terdengar keras dari ruangan baca. Andrewi dan Dani terdiam lalu cekikikan. Ada jeda beberapa detik sampai akhirnya mereka kembali berbicara.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status