Share

Bab 64

Author: Neby_an
last update Last Updated: 2025-12-17 22:44:47

BRAK!

"ARGHHH!"

"SIALAN! BRENGSEK!!"

"BANGSATT!"

Irene terbangun saat mendengar suara berisik di luar kamar. Mengumpulkan kesadarannya dengan segera, ia bangkit dan keluar dari kamar. Betapa terkejutnya ia saat melihat keadaan ruang tamu yang semula rapi kini hampir seperti kapal pecah.

"William? Apa yang kau lakukan?" Tanyanya sambil mendekat, dan menatap pria yang sudah berstatus suaminya itu dengan heran.

"Diam Ren, aku sedang tidak ingin bicara." Jawab William kasar sambil menegak sebuah botol alkohol di tangannya.

"Kau mabuk?"

William tak mengindahkan pertanyaan dari Irene; rasa terbakar pada tenggorokannya seolah mengalihkan semua perhatiannya. Tak bisa berhenti, ia kembali menegak alkohol itu dan menghabiskannya sendirian.

Menyadari William mulai mabuk, Irene hanya berkedip pelan karena bingung harus melakukan apa. Saat matanya bergerak gelisah, tanpa sadar ia menatap ke arah kancing baju William yang sudah copot beberapa.

"Ada apa dengan dadamu?" Tanya Irene khawatir dan men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Siapa Sang Kekasih   Bab 69

    Agam menepuk dadanya keras; makanan yang tersangkut di tenggorokannya seolah enggan turun, begitu terkejutnya dia dengan pertanyaan Rosalyn."Gam, kamu nggak papa?" Tanya Rosalyn dengan panik. Beruntung, batuk Agam segera berhenti setelah ia meneguk segelas air putih penuh.Mengusap sudut bibirnya yang berair, Agam menatap Rosalyn dengan wajah bingungnya."Apa yang kamu maksud, Ros? Tidak, kenapa tiba-tiba kamu meminta hal seperti itu?" Tanya Agam dengan raut wajah seriusnya.Rosalyn meringis pelan, namun ia tak punya pilihan lain selain meminta bantuan pada Agam."Ya, aku butuh kamu untuk jadi tamengku." Jawab Rosalyn jujur. "Maaf, lupakan saja apa yang aku katakan jika kamu tidak setuju." Ucap Rosalyn lagi sambil mengigit bibirnya resah. Ia takut Agam akan menolak mentah-mentah permintaannya."Tameng? Dari siapa, Rosalyn?" Tanya Agam dengan tak habis pikir. Ia pikir Rosalyn sudah menjalani hidup bebas setelah bercerai."Tuan Harris."Jawaban Rosalyn itu membuat Agam sontak terdiam

  • Siapa Sang Kekasih   Bab 68

    "Jangan terlalu memaksakan diri. Istirahatlah sering-sering.""Aku kembali ke kantorku."Rosalyn hanya menatap punggung Sean yang mulai menjauh dan menghilang dari balik pintu kantornya dalam diam. Bahkan setelah Sean menghilang, ia tak kunjung bergerak sedikitpun. Seolah lupa bernapas sedari tadi, dadanya begitu berat dan sesak. Saat paru-parunya mulai berteriak, ia baru sadar dan meraup oksigen dengan cepat."Kenapa aku jadi gini?" Gumam Rosalyn seolah linglung sambil menyentuh kepalanya yang lagi-lagi kembali disentuh Sean.Seolah sudah menjadi kebiasaan, ia bahkan tak mempermasalahkan lagi sifat Sean itu. Seminggu sudah berlalu dengan rutinitas makan bersama, namun ia semakin merasa aneh.Sebenarnya apa hubungannya yang sebenarnya?Niat Sean jelas, tapi dirinya jelas ingin menolak, tapi kenapa setiap hari malah bertemu dan makan bersama?Seolah dirinya selalu menjadi lemah jika berhadapan dengan Sean, ia bahkan mulai tak menolak kedatangan Sean setiap hari dan mulai makan dengan t

  • Siapa Sang Kekasih   Bab 67

    "Hahaha,"Tawa renyah terdengar begitu menyebalkan di telinga Rosalyn. Dengan emosi yang memuncak, ia menggerakkan tangannya menuju leher Sean dan menekannya kuat."Kau..." Desisnya dengan penuh amarah. Ia menatap tajam Sean yang tersenyum lebar padahal jalur pernapasan mulai terhenti."Aku benar-benar bisa membunuhmu, brengsek!" Ucap Rosalyn emosi sambil terus memperkuat cengkramannya pada leher Sean.Tapi seolah tidak terganggu, Sean malah menyandarkan tubuhnya santai sambil terus memeluk Rosalyn erat."C-coba saja." Jawabnya dengan susah payah. Tapi seolah tak memiliki ketakutan atau kekhawatiran, ia malah menatap Rosalyn dengan senyum penuh seolah menantang upaya Rosalyn.Wajah Sean mulai memerah, urat-urat di lehernya mulai menonjol saat oksigen yang ia dapatkan mulai menipis. Tapi Sean tak bergeming, ia malah menggerakkan tangannya pada tangan Rosalyn dan melingkarinya, membimbingnya untuk semakin menekan kuat lehernya."L-lebih kuat lagi r-ros. Pasti menyenangkan mati di tangan

  • Siapa Sang Kekasih   Bab 66

    "Jangan menatapku seperti itu, Rosalyn; kau seharusnya tahu itu tidak sopan pada tamu sepertiku.""Siapa yang menyuruhmu datang kesini?"Rosalyn mencebikkan bibirnya kesal saat Sean tak kunjung pergi. Ia sudah mengusir pria menyebalkan itu, tapi dengan santainya ia malah duduk di teras seolah tuan rumah yang sedang menikmati malam santainya."Dasar tidak tahu diri.""Aku mendengarkan itu, Rosalyn.""Kalau begitu pergi saja! Apa yang kau cari di sini? Kau sudah menghabiskan banyak makanan tadi."Sean semakin tersenyum lebar saat melihat wajah penuh kekesalan Rosalyn; melihat wajah yang selalu tampak dingin kini memerah hanya karena emosi membuatnya terhibur."Mulai sekarang mungkin aku akan mengunjungimu setiap hari.""Apa!" Rosalyn berteriak kaget saat mendengar ucapan Sean; ia melotot dengan geram."Aku tidak mau!" Jawabnya dengan cepat. Kenapa juga ia harus bertemu dengan pria menyebalkan ini setiap hari? Ia tidak memiliki hubungan semacam itu."Terserah, toh aku hanya perlu datang

  • Siapa Sang Kekasih   Bab 65

    "Hm, apa lagi yang kurang?"Rosalyn bersenandung pelan sambil menunggu pastry buatannya matang. Berdiri didepan oven, ia berkali-kali mengintip olahan Croissant yang mulai mengembung dan berubah warna.Seolah hatinya begitu gembira, Rosalyn mengusir semua pelayan dan koki dari dapur. Ia berkutat sendiri membuat croissant kesukaannya. Karena adonan sudah ada, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk mengeksekusinya.Ia pikir setelah sedikit menghajar William tadi, suasananya harinya menjadi begitu ringan. Beban berat yang selalu menekan dadanya sedikit hilang; setidaknya dendamnya selama ini sedikit terbalaskan. Segala penghinaan dan penindasan yang dilakukan William selama ini bisa dengan mudah ia balikkan; rasa puas begitu menyegarkan saat mengingat bagaimana wajah pengecut yang berada di kakinya tadi."Hahaha,"Rosalyn tertawa sendiri seolah orang gila; tidak ada siapapun di dapur selain dirinya, tapi tawanya tak kunjung hilang."Ini masih belum seberapa," gumamnya sambil kembali meng

  • Siapa Sang Kekasih   Bab 64

    BRAK!"ARGHHH!""SIALAN! BRENGSEK!!""BANGSATT!"Irene terbangun saat mendengar suara berisik di luar kamar. Mengumpulkan kesadarannya dengan segera, ia bangkit dan keluar dari kamar. Betapa terkejutnya ia saat melihat keadaan ruang tamu yang semula rapi kini hampir seperti kapal pecah."William? Apa yang kau lakukan?" Tanyanya sambil mendekat, dan menatap pria yang sudah berstatus suaminya itu dengan heran."Diam Ren, aku sedang tidak ingin bicara." Jawab William kasar sambil menegak sebuah botol alkohol di tangannya."Kau mabuk?" William tak mengindahkan pertanyaan dari Irene; rasa terbakar pada tenggorokannya seolah mengalihkan semua perhatiannya. Tak bisa berhenti, ia kembali menegak alkohol itu dan menghabiskannya sendirian.Menyadari William mulai mabuk, Irene hanya berkedip pelan karena bingung harus melakukan apa. Saat matanya bergerak gelisah, tanpa sadar ia menatap ke arah kancing baju William yang sudah copot beberapa."Ada apa dengan dadamu?" Tanya Irene khawatir dan men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status