Home / Romansa / Siasat Cinta Big Bos / Obrolan Jayadi dan Marina

Share

Obrolan Jayadi dan Marina

last update Last Updated: 2025-07-02 18:02:23

Usai makan bersama semua peserta perayaan hari bersejarah kelompok Sudarmaji, semua saling mengakrabkan diri. Acara dilanjutkan di taman-taman markas Sudarmaji. Di taman terdapat bangku-bangku dengan pohon-pohon dan bunga peneduh.

Terlihat Jayadi dan Marina duduk berdua di bangku panjang yang ada pada salah satu bagian taman. Di sana terdapat beberapa pohon dan bunga serta terdapat kolam ikan koi dengan air mancur juga.

"Bagaimana join bisnis kita yang dulu? Tak ada masalahkan?

"Sampai sekarang berjalan baik. Orangmu, Pak Galan itu cukup cekatan di lapangan." Marina menanggapi Jayadi sambil minum minuman yang baru ditambahkan pelayan di gelasnya.

"Oke, bagus. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai rencana yang kamu buat." Jayadi memandang ke arah wajah Marina yang duduk di sebelahnya.

Marina tersenyum pada Jayadi. Tiba-tiba terpikir oleh Marina apa yang membuat lelaki setampan dan sekaya ini belum ketemu jodohnya.

Jayadipun berpikir sebaliknya, apa yang menyebabkan gadis secantik dan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Siasat Cinta Big Bos    Rencana Pulang ke Desa

    "Minum teh ini, biar lebih tenang,” kata Bu Masna sambil memberikan segelas teh ke tangan Natasya.“Nah kalau sudah mulai tenang, ayo cerita pada Ibu dan Nela apa yang terjadi.”Natasya mengangguk dan mengatur nafasnya.“Aku barusan diculik orang, Bu.”“Haah! Diculik?” Wajah Bu Masna berubah pucat. Nela ikut ketakutan.“Iya, Bu. Sebaiknya kita meninggalkan kota ini, Bu. Kota ini sudah tidak aman lagi buat kita. Terutama buat aku.” Natasya memandang ibunya dengan wajah sedih.“Mengapa mereka menculik kamu?” Bu Masna bertanya karena tak mengerti alasan putrinya diculik. Bu Masna terpikir apa yang diharapkan para penculik itu dari putrinya yang cuma gadis biasa. Kelebihan Natasya cuma cantik, itupun banyak perempuan bahkan lebih cantik dari putrinya, pikir Bu Masna.“Yang jelas mereka minta aku meninggalkan kota ini. Aku juga tak tahu alasan mereka menyuruhku pergi dari kota ini.”“Mengapa ya mereka menyuruh kamu meninggalkan kota ini?”“Entah lah Bu. Aku juga tak mengerti. Mereka juga t

  • Siasat Cinta Big Bos    Natasya Diculik Lagi

    Natasya bersiap pulang dari kantor pukul enam belas tiga puluh. Seperti biasa Natasya sebelum pulang melapor dan minta izin pada Pak Kasrin. Lelaki yang memasuki usia tua itu tersenyum memandang Natasya. Ia memang sudah menganggap Natasya seperti anaknya sendiri.Pak Kasrin punya putri seusia Natasya yang saat ini bekerja sebagai pegawai negeri di salah satu daerah. Putri Pak Kasrin itu bernama Rania yang merupakan anak sulungnya. Rania baru menikah tujuh bulan yang lalu. Sejak lulus jadi pegawai negeri dua tahun yang lalu Rania tidak tinggal bersama Pak Kasrin. Selain Rania, Pak Kasrin mempunyai dua orang anak laki-laki.“Hati-hati di jalan,” kata Pak Kasrin selalu diucapkannya pada para pegawai cleaning service yang melapor untuk pulang.“Iya, Pak,” kata Natasya sambil mencium tangan Pak Kasrin. Natasya muncul di lobi kantor dan menyapa Sapuro. Sapuro menyapa balik Natasya.“Saya pamit pulang dulu, Pak Sapuro,” kata Natasya.“Baik, Nat. Hati-hati di jalan.”Natasya melangkah menur

  • Siasat Cinta Big Bos    Cerita Dua Saudara (Bag. 2)

    Jayadi menunjuk satu persatu foto Natasya, Nela, Bu Masna dan almarhum pak Dudid.“Kok bisa nggak ada kemiripan sama sekali ya?” Jefri ikut heran memikirkan soal Natasya dan keluarganya. “Sepertinya Natasya cewekmu itu blesteran. Jangan-jangan dia anak yang diangkat Bu Masna itu?” Jefri kembali mengulangi memandangi foto-foto Natasya dan keluarganya.“Nggak tau juga. Banyaknya orang pasti mengatakan Natasya itu bukan putri kandung Bu Masna dan Pak Dudid almarhum.”“Terus kamu sudah pernah menjelaskan tentang gadismu ini pada mama?”“Sudah, bahkan satu kali pernah aku bawa ke rumah. Akhirnya dia takut bertemu mama.”“Ck, ck, kasihan kamu Bro. Susah jatuh cinta, sekali jatuh cinta tidak dapat restu orang tua.” Jefri memeluk Jayadi dan menepuk-nepuk pundaknya. “Tenang Bro, aku akan ikut bantu kamu.”“Benar ya, jangan kayak papa.” Jayadi terharu dengan saudaranya. Memang dari dulu mereka sudah terbiasa saling mengerti.“Terkadang aku ingin pergi menyendiri dulu untuk sementara. Ada rasa j

  • Siasat Cinta Big Bos    Cerita Dua Saudara (Bag. 1)

    Malam hari Jayadi masuk ke kamar Jefri. Dua orang bersaudara yang telah tumbuh bersama itu bercerita tentang masa lalu mereka. Sesekali terdengar tawa mereka, apalagi saat Jefri menceritakan tentang teman-teman kuliahnya.“Eh, gimana cewek-cewek di sana?” tanya Jayadi pada Jefri."Ya, kalau cewek disana yang jelas rata-rata tinggi. "Tergantung negaranya juga sih," kata Jefri asal jawab saja.“Ah, bukan itu maksudku. Kamu pasti punya pacar ya orang luar sana.”“Nggak, aku nggak tertarik. Aku sukanya produk dalam negeri,” kata Jefri diiringi tawa keras.“Ah, yang benar. Nggak percaya.” Jayadi sengaja mempermainkan Jefri.“Nggak percaya ya sudah,” tanggap Jefri.‘Eh, bro. Aku boleh curhat nggak?”“Curhat apa? Soal mama kan?” kata Jefri menebak isi kepala Jayadi. “Kamu sabar saja dulu. Mama kan gitu orangnya. Jangan dilawan, pura-pura setuju saja atau diam saja dengan sikap santai. Iya kan?”“Iya sih. Tapi aku pusing beneran nih sekarang. Mama tiap sebentar ngomongin pernikahan. Nah yang

  • Siasat Cinta Big Bos    Sikap Aneh Big Bos Jayadi

    “Sekarang mobil baru kamu ini kita tinggal dulu di sini. Nanti sore mobil ini sudah sampai di rumahmu," kata Jayadi pada Lena."Baik, Pak,” jawab Lena sembari tersenyum. Masih terlihat perasaan gembira Lena di wajahnya karena dihadiahi mobil yang selalu diimpikannya. Lena membayangkan kalau mobil ini sampai di rumahnya, suami dan anak-anaknya akan terkejut. Setiap kali Lena pergi jalan dengan keluarganya, Lena selalu menyampaikan mimpinya membeli mobil seperti itu.“Sekarang kita bertiga pergi jalan-jalan dulu. Ayo Pak Gun!”Gunadi membawa mobil keluar dari halaman dialer.“Kemana arah kita, Pak?” tanya Gunadi.‘Seperti tadi lagi. Pak Gun ikuti saja arah yang saya tunjuk.”“Baik, Pak.”Sekitar setengah jam mereka di jalan. Setelah melewati dua kali lampu merah dan dua belokan, Jayadi menyuruh Gunadi masuk pada sebuah super mall. Gunadi hanya mengikuti saja.“Bapak tidak turun di sini?” tanya Gunadi yang keheranan dengan Jayadi yang tidak turun saat gunadi membawa mobil ke depan lobi m

  • Siasat Cinta Big Bos    Kegelisahan Jayadi dan Kegembiraan Lena

    Jayadi merasa tubuhnya lelah usai pergi jalan-jalan hari Minggu kemaren. Ia sampai di kantor pukul sepuluh tiga puluh. Lena menyapa dan membukakan pintu ruangan Jayadi. Lena paham nampaknya Jayadi kelelahan. Ia tidak hanya kelelahan secara fisik namun juga batinnya. Lena bisa melihat itu dari sorot mata Jayadi. Mungkin permasalahan Natasya dan soal pertunangannya dengan Lisa cukup menekan perasaannya, pikir Lena.Masih teringat bagi Jayadi apa yang dikatakan mamanya waktu mereka jalan-jalan kemaren.“Bagaimana kalau pernikahanmu dengan Lisa disegerakan?” Bu Sudarmaji menyampaikan itu saat mereka makan di restoran dekat lokasi wisata. Jayadi tak ingin berdebat dan membantah mamanya. Apalagi Jefri baru kembali dari Eropa.“Sri Astuti dan papanya Lisa sudah setuju kalau pernikahan kalian dipercepat.”“Kayaknya belum sekarang Ma. Aku dan Lisa butuh mematangkan pemikiran soal pernikahan ini. Aku takut kalau terburu-buru, nanti kami tidak siap menjalaninya.” Hanya itu kalimat yang keluar da

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status