Share

Bantu Aku

Ponselnya berdering. Dengan malas Nadira meliriknya. Dipikirnya itu Erhan yang mengganti cara membujuknya dengan mencoba meneleponnya. Tapi tidak. Panggilan itu memunculkan wajah Meta di layar.

Nadira melirik jam di atas nakas. Pukul sembilan malam. Ia mengerutkan dahi, tidak biasanya Meta menghubunginya malam-malam seperti ini. "Ya?"

"Ra, loe dimana?"

"Apartemen, kenapa?"

"Sir Lucas sadar!" Pekiknya. Nadira mematung seketika. "Ra?"

"Ini beneran? Bukan hoax?" Tanyanya tak yakin.

Terdengar suara gesekan kain. Kemudian suara. "Beneran. Ganjar barusan nelepon gue. Katanya Sir Lucas bangun. Gue mau otewe ke RS sekarang. Loe kesana juga?"

"Iya, gue kesana sekarang."

"Mah gue jemput?"

"Gak usah. Gue sendiri aja." Lalu kemudian telepon di tutup. Nadira dengan cepat memasuki kamar mandi. Mencuci muka, ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status