21+ Adult Only. Anak dibawah umur atau belum nikah disarankan JANGAN BACA!!Dosa ditanggung sendiri ya...Yang baca jangan baper Tidak ada yang percaya ketika Erhan mengatakan ia jatuh cinta. Pasalnya, setiap kali ia melihat wanita cantik, ia selalu mengatakan ia jatuh cinta. Pertama pada Caliana, istri Adskhan. Kedua kepada Gisna, Istri Lucas. Karena hal itulah dia memiliki julukan "Wifey Cousin Syndrom" karena jatuh cinta pada istri para sepupunya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Nadira John Hanley. Seorang model berdarah Indonesia-Thailand-Amerika yang merupakan sahabat dari kakak sepupu iparnya. Erhan mengatakan ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada wanita itu. Dan langsung, kata itu ditepis oleh Gisna. Gisna tidak ingin sahabatnya ditaksir oleh pria plin plan macam Erhan.
View MoreTurki
Hiruk pikuk keramaian orang-orang membuat Erhan ingin menutup telinga. Sejujurnya, bukan karena masalah suara musik yang lantang atau tarian yang dilakukan para tamu yang membuatnya enggan berada disana. Tapi ia merasa bosan dengan pertanyaan-pertanyaan yang para tetua dari pihak keluarga ibunya berikan.
“Kapan kau akan menikah?” atau “Kapan kau akan menyusul si anu?” atau "Si A sudah punya sekian anak, kapan kau memberikan orangtua mu cucu?" Dan yang membuatnya kesal adalah pertanyaan "Memangnya kau tidak bosan melajang?"
Damn! Siapa juga yang mau terus melajang di usianya yang sekarang?
Lagipula, dirinya masih berusia 28 tahun. Belum terlalu tua untuk memutuskan melajang bukan?
Karena kesal, akhirnya ia memilih untuk meninggalkan aula dimana pesta sedang berlangsung dan pergi menuju taman hotel yang sepi. Sayangnya, bukannya bisa menenangkan diri, dia malah mendapatkan kesialan yang lain dengan bertemu sosok yang tak ingin dilihatnya.
“Menghindar, heh?” pertanyaan itu jelas sekali dimaksudkan untuk mengejeknya.
Erhan mendengus. Namun memilih untuk duduk di tempat yang sama dengan sepupunya yang super tengil itu. “Apa yang kau lakukan disini?” Ia balik bertanya. Lalu kemudian sebuah senyum mengejek turut terkembang di wajahnya. “Kupikir aku tahu.” Ucapnya dengan wajah sumringah. “Kau menghindari pertanyaan dari para wanita tua di dalam sana, iya kan?” ledeknya.
Lucas mengangkat sebelah alisnya. Memandang Erhan dengan jijik. Sementara Erhan tertawa terbahak karenanya.
Dengan cukup keras ia menepuk punggung sepupunya dengan tangan kirinya hingga mengeluarkan suara. “Sabar, Sepupu. Semua akan indah pada waktunya.” Ucapnya dengan nada mengejek. “Setidaknya kau lebih tua daripada aku. Kenapa aku lupa itu? seharusnya saat aku ditanya kapan akan menikah, aku menjual namamu.”
“Apa maksudmu?” tanya Lucas tak mengerti.
Erhan mengedikkan bahu dengan gerakan tak acuh. “Seharusnya saat mereka bertanya, aku menjawab. ‘Mana mungkin aku melangkahi Lucas. Dia bujang yang usianya lebih tua dariku.’ Bukan begitu?” lanjutnya dengan wajah mengejek. Namun bukannya menjawab ejekan Erhan. Lucas memilih untuk memalingkan muka. “Hei, Sepupu. Kau tersinggung?” tanya Erhan tiba-tiba karena melihat ekspresi wajah sepupunya yang berubah. Lucas biasanya baik-baik saja jika Erhan menggodanya, namun sepertinya sepupunya itu saat ini sedang dalam mode sensitif. “Apa kau sedang PMS?” godanya lagi.
“Sialan kau!” bentak Lucas. Erhan malah tertawa karenanya. “Kalau kau tidak punya pekerjaan disini, lebih baik kau ikut denganku ke Indonesia.” Ucap Lucas pada akhirnya.
Pernyataan bernada perintah dari sepupunya itu membuat Erhan mengerutkan dahi. “Maksudmu? Kau sedang merekrutku?” tanyanya tak yakin.
Lucas mengedikkan bahu. “Terserah kau menyebutnya apa. Tapi yang jelas, aku dan Adskhan membutuhkan bantuanmu. Lagipula, Paman Gohan juga sudah menyuruhmu untuk bekerja bukan?”
Erhan mengedikkan bahu. “Kau tahu kalau aku tidak punya minat dengan konstruksi. Aku lebih suka melihat para wanita cantik daripada tumpukan batu dan bau cat.”
Lucas mengerling kepada sepupunya. “Hanya untuk sementara. Aku butuh seseorang yang bisa kupercaya. Sementara Adskhan saat ini tidak bisa diandalkan.” Jawab Lucas lagi.
Erhan mengerutkan dahinya bingung. “Mana mungkin pekerja marathon itu tidak bisa diandalkan?” ejeknya.
Lucas lagi-lagi mengedikkan bahu. “Dia sedang mengejar seseorang sampai dia lupa pada perusahaan.”
Erhan terbelalak. “Apa itu artinya dia akan menikah lagi?” tanyanya tak percaya. Lucas hanya mengedikkan bahu. Kemudian dia merangkul bahu Lucas dan mengusap lengan berotot pria itu dengan lembut. “Sabar ya, sepupu. Terima saja nasibmu.”
Lucas kembali mengerutkan dahi. “Apa maksudmu?”
“Aku tahu kau merana. Saat Adskhan akan menikah untuk kedua kalinya, kau malah masih asyik saja sendiri.” ledekan Erhan tentu saja membuat sepupunya itu meradang. Lucas bahkan menyikut rusuk Erhan dengan cukup keras sampai Erhan mengaduh. Namun pria itu kembali tertawa tak lama setelahnya. “Tapi sepupu, aku sebenarnya ingin bertanya sesuatu padamu.” Ucapnya lagi.
“Apa!” bentak Lucas.
“Slow, Bro. slow.” Ucap Erhan dengan kedua tangan terangkat ke atas. “Aku hanya ingin bertanya, apa kau pria normal?” tanyanya dengan mata tertuju ke arah bagian bawah tubuh Lucas. “Apa adikmu itu benar-benar bisa berdiri?” lanjutnya lagi yang membuat Lucas semakin meradang.
Kesal, Lucas hendak memukul Erhan namun pria itu bisa berkelit dengan mudah dan menjauh dari Lucas dengan tawa yang tak lepas dari wajahnya.
Erhan berhasil menjauh dari Lucas pada akhirnya. Biarkan saja sepupunya itu kesal. Anggap saja ini sebagai balas dendamnya atas situasi tak menyenangkan yang sedang ia hadapi kini. Memangnya dia tidak kesal selalunya ditanya kapan menikah. Memangnya Erhan tidak mau punya pasangan yang dia cintai dan mencintainya. Tentu saja dia mau, hanya saja kalau belum jodoh, dia harus bilang apa?
Indonesia? Negara itu tak asing di telinganya. Negara itu adalah tempat dimana paman-pamannya bertemu dengan cinta sejati mereka. Dan saat ini Adskhan pun sedang mencari pujaan hatinya disana. Apakah mungkin jika ternyata Tuhan menggariskan jodohnya berasal dari sana juga?
Haruskah ia pergi juga?
Baiklah, kenapa tidak. dia bisa mencobanya. Sekali berenang tiga pulau dia datangi. Usaha sepupunya, usaha ayahnya dan juga usahanya untuk mendapatkan jodoh. Ya, kenapa tidak. siapa yang tahu nanti saat dia kembali dia sudah membawa mempelai wanita untuk dia ajak melakukan Kina Gecesi. Erhan tertawa dalam hati.
Beberapa hari kemudian.
Jalan tol penghubung kota itu tampak lengang. Bandung. Nama kota kedua yang Erhan singgahi setelah sebelumnya menapakkan kakinya di Jakarta. Kota ini adalah kota dimana kakak dari ayah Erhan memutuskan untuk menetap.
Ya, jika Erhan memiliki darah Turki murni karena kedua orangtuanya berasal dari Turki. Maka kedua paman dari pihak ayahnya berbeda. Karena keduanya memilih untuk menikah dengan warga Negara Indonesia.
Dari apa yang Erhan dengar, kedua pamannya itu awalnya lari ke Indonesia karena menghindari perjodohan yang dilakukan oleh kakek dan neneknya. Bermulai dari pelarian itulah mereka akhirnya menemukan cinta sejati mereka. Dan yang sangat Erhan ingin acungi jempol adalah, keduanya itu begitu setia terhadap pasangan mereka.
Para wanita Indonesia memang memiliki pesona tersendiri.
Erhan selalu memperhatikan kedua bibinya saat mereka berkunjung ke Turki. Atau saat Erhan berkunjung ke Indonesia—yang sebenarnya tidak sering dia lakukan. Tantenya, Helena. Ibu dari Adskhan, kakak sepupu tertuanya. Itu memiliki raut wajah yang—orang mengatakan jutek. Itulah kenapa pada awalnya Erhan menjaga jarak karena takut jika tantenya itu akan menyentilnya dengan kata-kata pedas suatu waktu. Tapi faktanya, semakin beranjak dewasa ke dewasa, ia tahu bahwa itu hanyalah mimik saja. Karena di balik wajahnya yang selalu tampak dingin itu. Beliau adalah wanita yang sangat perhatian dan lemah lembut.
Sementara Aunty Karin. Ibu dari sepupunya Lucas yang kini duduk di kursi depan. Itu adalah kebalikan dari Tante Helena nya. Beliau adalah orang yang selalunya ceria dan banyak bicara. Ia pun kadang berpikir, bagaimana bisa pamannya yang pendiam bisa memiliki istri yang super cerewet seperti Aunty nya itu. Tapi lagi-lagi, dibalik sifatnya yang ceriwis itu. Aunty Karin adalah sosok ibu yang begitu lembut dan tak kalah penuh perhatiannya seperti tante Helena.
Dan kini, Erhan merasa bahwa petualangannya akan dimulai.
Pesta pernikahan digelar keesokan hari setelah henna night. Bukan pesta yang mewah seperti yang dibuat Nadira tempo lalu. Melainkan sebuah pesta sederhana yang hanya mengundang beberapa kerabat dan rekan penting keluarga Erhan. Orang-orang yang dikenal yang datang dari Indonesia hanyalah Meta, Ibunya, adiknya dan juga sahabat-sahabatnya yang sudah menikah lebih dulu dengan para sepupu Erhan.Tidak ada kebaya, tidak ada siger, dan tidak ada musik tradisional Indonesia. Saat ini, keseluruhan pesta didominasi dengan acara internasional. Bahkan Nadira sendiri tidak mengenakan pakaian pengantin tradisional Turki, melainkan gaun mewah yang dipesan khusus untuknya dari designer langganan Dilara.“Uwoowwww, pengantin kita benar-benar cantik sekali.” Meta yang berjalan masuk mengenakan gaun berwarna navy tampak memandang Nadira dengan sorot terpukau.Nadira balik memandang sahabatnya itu dengan senyum di wajahnya. Set
TurkiKediaman Erhan tampak lebih sepi daripada biasanya. Karena apa? Karena ini adalahHenna Night.Malam Henna, yang diadakan bukan untuk orang lain, tapi untuk kekasih hatinya, Nadira.Ya, keluarga Erhan kini seluruhnya, para wanitanya, tengah berkumpul di kediaman orangtua Adskhan yang sebenarnya tidak terlalu jauh. Menyisakan para pria yang tinggal di rumah dengan hanya menggigit jari saja karena tidak diperkenankan untuk hadir.Bukan diharamkan, hanya saja mengingat tradisi orang Indonesia akan pingitan, maka untuk henna night malam ini, para pria tidak diperkenankan hadir. Dan itu termasuk Erhan, Adskhan dan juga Lucas. Ketiga sepupu itu kini diam di kediaman Erhan, menjaga sepupu termuda mereka supaya tidak lari dan pergi ke tempat dimana pesta berlangsung dan melanggar perjanjian dengan calon ibu mertuanya.Erhan kembali melirik ponselnya. lantas mencebik
Bulan-bulan kemudian berlalu dengan cepat. Seperti yang sudah Erhan sarankan sebelumnya, Nadira mengambil kelas bahasa. Erhan memintanya untuk fokus belajar bahasa Italia dan Prancis. Sementara untuk bahasa Turki, pria itu mengatakan bahwa dia akan menjadi mentor Nadira secara gratis. Bahkan jika ada sesuatu yang bisa di praktekkan, pria itu mengatakan bahwa dia akan dengan senang hati memberikan contoh gratis yang seketika ditolak oleh Nadira.Dan memang waktu berlalu menyenangkan. Meskipun sebagian orang menduga bahwa hari-hari yang dilalui Nadira itu berat, tapi faktanya tidak demikian. Dia menikmati semua itu. karena Erhan selalu memanjakannya setelahnya.Bukan dengan acaramake-outseperti saat Nadira masih sehat. Pria itu bahkan sebisa mungkin menahan diri untuk tidak menyentuhnya selain memberikan kecupan di dahi dan pipi atau ciuman pendek saat Nadira memintanya. Tapi dengan memberikan apapun dan melakukan apapun y
Hari-hari Nadira dan Erhan mungkin terasa datar saja bagi yang memperhatikannya. Erhan bekerja, dan disela waktunya pria itu mengantarkan Nadira untuk pergi terapi. Ya, sebisa mungkin pria itu tidak pernah absen mengantarkan Nadira untuk melakukan fisioterapi. Bagi pria itu, melihat perkembangan Nadira setiap harinya merupakan kebanggan tersendiri. Setelahnya Erhan akan melakukan apapun yang Nadira inginkan. Entah itu berjalan-jalan, makan-makan, atau hanya duduk diam saja di rumah dan menonton acara di televisi. Entah itu tayangan film atau sekedar gosip. Yang jelas bagi Erhan, menghabiskan waktu bersama dengan Nadira adalah bentuk kebahagiaan.Hubungan Erhan dengan Fera bin Feri pun sudah mulai membaik. Erhan sudah bersedia membiarkan Nadira menerima video call dari Feri meskipun seringkali pria itu mencebik dan memalingkan muka dan bahkan meninggalkan Nadira untuk berbicara sendiri tanpa gangguannya.Fera yang takut akan berubah labih sep
Ya, tentu saja dia menginginkannya. Itulah jawaban dari pertanyaan dalam kepalanya. Nadira memandang pria itu dan tersenyum. “Untuk saat ini, aku mengingnkanmu.” Jawabnya lirih. Wajah Erhan kembali dibingkai senyum bahagia yang tentu saja menular pada Nadira. “Sekarang, apa kau mau memelukku?” pinta Nadira yang dijawab Erhan dengan anggukan dan kemudian lengan besarnya merengkuh tubuh Nadira lembut dan mendekap kepala Nadira di dadanya.“Seni seviyorum, Askim.” Ucap pria itu di atas kepala Nadira. “Aku mencintaimu, cintaku.” Ulang pria itu dalam bahasa yang lebih dimengerti Nadira. “Sudah malam, kembalilah tidur.” ucap Erhan tak lama kemudian seraya melepas pelukannya di tubuh Nadira.Nadira memandang pria itu dan mengedipkan mata sebagai tanda setuju. Erhan kemudian menekan tombol yang ada di sisi tempat tidur dan mengembalikan posisi ranjang pada kondisi berbaring datar.
Maap kalo banyak typo, Mimin belum sempet revisi karena pengen cepet-cepet update._____________________________________________Pria itu menarik napasnya dengan perlahan. “Jika ini membuatmu membenciku, tak masalah. Aku hanya perlu usaha lagi untuk membuatmu suka padaku.” Ucapnya dengan percaya diri yang dijawab kekehan Nadira. “Baiklah, darimana aku harus mulai?” tanyanya pada Nadira.“Dari awal?” Nadira balik bertanya.Erhan menganggukkan kepala. “Awal, ya?” ucapnya lirih. Ia kembali menarik napas panjang dan mulai bercerita. “Awal pertama pertemuan kita setelah insiden yang dialami Gisna. Apa kau ingat?” Nadira mengerutkan dahinya. Insiden? Insiden apa yang dimaksud pria itu? hal terakhir yang diingatnya tentang Gisna adalah ketidaksetujuannya atas pernikahan palsu sahabatnya itu. namun sekarang, saat melihat sahabatnya ber
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments