Home / Fantasi / Sihir Cinta Sang Rembulan / Menyelidiki Pemuda Itu

Share

Menyelidiki Pemuda Itu

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2022-08-25 09:15:41

"Kamu baru pulang Quesha?"

Nick terlihat tidak tertidur semalaman, ternyata ingin menanti kekasihnya pulang.

"Yah, maafkan aku. Aku ada urusan yang penting, tapi kenapa kamu di sini? Bukankah kamu harus istirahat tadi malam?"

"Aku tidak bisa tidur jika kamu belum pulang, aku takut kamu terbawa ombak yang tinggi saat malam hari."

Quesha menggelengkan kepala, tidak mungkin pemuda itu terjaga hanya untuk kedatangan dirinya di rumah ini.

'Tidak! Dia tidak bisa membohongi penyihir sehebat aku ini, dia pikir mulutnya bisa berdusta di depan aku? Tapi, lihat saja nanti. Aku akan pastikan kalau dia akan mendapatkan ganjarannya.'

Quesha tersenyum, dia hanya ingin memperlihatkan wajahnya yang tidak akan membuat pemuda itu curiga.

"Lebih baik kamu jangan seperti ini, aku tau kalau kamu khawatir aku tidak datang, lihat saja, aku datang Nick."

"Syukurlah, aku tidak mau kamu pergi begitu saja."

"Aku masih di sini untuk kita, apa kanu sudah makan? Apa perlu aku sediakan kamu makan?"

"Hah? Jadi kamu mau masak untuk aku?"

"Masak? Untuk apa?"

"Jadi kamu mau membeli makanan untuk aku?"

Quesha tidak memilih keduanya, dia hanya perlu mengayunkan tongkatnya saja untuk menyediakan Nick makanan.

"Sepertinya aku akan membeli, kamu mau makan apa?"

"Apa saja, yang penting disiapkan dengan manis dari kekasihku ini," jawab Nick.

Dia tidak akan pergi, melainkan menyihir Nick agar tertidur secara cepat.

"Tidurlah Nick! Ini adalah sebuah perintah dariku! Kamu makan dalam pengaruh sihir seorang putri rembulan, tidak boleh menolaknya."

"Baiklah."

Nick terpejam seketika Quesha membisikkan semua itu pada telinga Nick, sudah jelas jika kekuatan Quesha telah digunakan untuk hal yang buruk, sedangkan kerajaan ingin memiliki seorang pemimpin yang hatinya baik.

"Baguslah dia sudah tidur, aku tinggal membaca mantra lagi, makanan harus siap saji setelah lima menit sihir itu mempengaruhi pemuda itu."

Quesha telah selesai menyediakan makanan, dan membuat Nick bangun kembali, terlihat jika Nick masih sangat berat membawa tubuhnya berjalan ke arah Quesha.

"Kenapa kepala aku rasanya sakit? Apa aku sakit? Lalu, sedang apa di sini?"

Begitu linglung Nick tidak mengingat segala yang sebelumnya terjadi, namun Quesha hanya tersenyum melirik ke arah meja makan.

"Makanlah, aku telah menyediakan makanan untuk kamu, jadi kamu bisa pergi bekerja dengan perut yang sudah terisi."

"Tapi, apakah kamu tidak makan bersama aku?"

Nick selama ini makan hanya sendirian, padahal wanita ini selalu menyediakan untuk lima orang.

"Tidak! Makan saja untukmu, biarkan aku makan nanti setelah aku lapar, tadi di jalan aku sudah makan," jawab Quesha berbohong.

"Baiklah, aku akan makan, terima kasih kamu sudah menyiapkan semua ini, apalagi kamu tidak makan bersamaku, rasanya aku tidak enak."

"Tenanglah, aku akan makan nanti."

Quesha sudah melihat Nick makan dengan lahap, itu artinya semakin dalam pengaruh sihirnya untuk bisa takluk dengannya.

"Aku harus mencari bukti di rumah ini, siapa kedua orang tuanya, dan dari kerajaan mana salah satu dari orang tua Nick, apa mungkin mereka masih golongan rembulan? Tapi, kalau begitu, masih ada darah yang mengalir darinya dengan Ibu?"

Quesha bergegas masuk ke dalam kamar Nick, tidak ada satu pun yang membuatnya curiga, bahkan hanya dan satu foto di dalam sana.

"Keterlaluan! Kenapa tidak ada apa pun? Apa mereka tidak memiliki barang peninggalan yang diserahkan pada anaknya? Aku juga tidak bisa melihat mereka membawa barang berharga ketika aku membunuhnya, sangat bikin aku penasaran."

Quesha harus segera mencari ke tempat lain, tidak ada laci di sana, hanya ada lemari baju yang isinya baju-baju Nick.

"Sialan! Kenapa aku tidak menemukan apa-apa? Jangan bilang kalau pemuda itu menyembunyikan semuanya? Gawat! Aku harus tanya sendiri ke orangnya!"

Quesha kembali ke meja makan, tentu telah melihat Nick selesai makan, nampak jika Nick masih dalam pengaruh sihir yang sangat besar karena makanan itu.

"Nick, kamu simpan di mana barang berharga milik keluarga kamu? Apa kamu telah menguburkan semuanya?"

Quesha bertanya langsung, tidak mau berlama-lama dalam penyelidikannya, akan tetapi Nick hanya diam saja menanggapi putri rembulan ini.

"Nick! Aku sedang bicara padamu! Kenapa kamu diam saja? Apa kamu bisu Nick? Katakan yang kamu tau tentang orang tuamu!"

Nick masih diam, hatinya menolak untuk mengatakan segala yang ada di hidupnya kepada orang baru.

"Kurang ajar! Apa sihirnya kurang? Sedangkan Nick tidak mau menjawab pertanyaan aku! Aku sudah terhina atas semua ini!"

Quesha marah, dia mendorong Nick sangat keras dengan mata yang terbuka, begitu juga Nick yang sontak melihat wujud asli Quesha secara tiba-tiba.

"Hey, kamu penyihir? Ternyata kamu bukan manusia! Siapa kamu sebenarnya? Untuk apa kamu masuk ke rumah ini?!"

Banyak sekali pertanyaan untuk Quesha, namun dia tidak mau menjawab pertanyaan Nick, terlihat jika ada cahaya yang bersinar pada tangan Nick, mungkin itu yang membuat akhirnya musnah.

"Sial! Aku harus segera memberikan sihir lagi kepada Nick! Aku ceroboh!"

Quesha mendekati Nick, dia harus bermain cantik untuk bisa membuat Nick menuruti kemauannya.

"Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu mau menyihir aku jadi sesuatu?"

"Tentu, aku akan menjadikan kamu kekasihku, akan aku jadikan kamu mencintaiku utuh tanpa memikirkan wanita lain."

Quesha telah selesai membacakan mantra, dengan cepat mempengaruhi sistem kerja otak Nick dan darahnya yang berubah beku.

"Bagus, dia sudah ada dalam kendali aku lagi, itu artinya. Aku akan pelan-pelan mencari tau semuanya."

Nick mengambil alat jaring untuk kembali bekerja di lautan lepas lagi, hari ini teringat jika pekerjaannya tidak boleh ditunda jika mau menghasilkan banyak uang.

"Tunggu! Biarkan aku ikut dengan kamu!"

"Baiklah, ikut saja dengan aku."

Nick tidak bisa menolak permintaan Quesha, mereka pergi ke tepi pantai untuk naik perahu kecil, sesuatu telah menerpa perahu kecil itu sehingga mengalami sedikit kerusakan.

"Rusak, kita tidak bisa mencari ikan hari ini, itu artinya aku tidak akan memiliki pendapatan," ucap Nick terlihat kecewa.

"Santai saja, kita akan perbaiki dulu, kamu lebih biak percaya saja dneganku, kita akan tetap berlayar ke tengah laut, kita akan mendapatkan ikan yang banyak, bila perlu tanpa pergi ke sana, ikutlah dengan aku."

Nick heran dengan Quesha yang baru saja berbicara, namun dia hanya mengikutinya turun dari perahu kecil itu.

"Aku butuh sesuatu untuk mengundang penguasa laut selatan, meminta izinnya meminta beberapa ikan, aku tidak bisa begitu saja mengambil secara cuma-cuma dengan menggunakan sihir."

Quesha menggunakan kekuatannya lagi, dia sendiri mengutus bayangannya untuk meminta izin pada penguasa pantai selatan ini.

Hampir sepuluh menit berdiri di samping Nick yang hanya melihat ombak terus datang, Quesha telah menunggu bayangannya kembali.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Hidup Bahagia

    "Nick, aku harus pergi bersama dengan kamu, tapi kamu tidak boleh meninggalkan aku di tempat aman yang kamu maksud itu."Saat Quesha dan Nick sedang berbicara, ternyata suara air naik ke daratan, ada bencana besar menimpa tempat tinggal mereka. "Pegangan Nick!" Seru Quesha memegang tangan Nick dengan erat. Mereka terbang dan menyaksikan betapa air dengan dahsyatnya menenggelamkan tempat mereka, dan banyak orang yang berteriak-teriak meminta pertolongan, Quesha hanya bisa menjadi penonton bersama Nick. "Sayang, apa tidak ada cara untuk menolong mereka?""Tidak ada, aku tidak akan mampu menolong semuanya, aku hanya mau membantu orang yang paling dipercayai aku saja, yaitu kamu."Nick bersedih karena tidak bisa membantu teman-teman nelayannya, hanya bisa melihat betapa mayat-mayat mereka sudah terapung-apung di atas air laut yang bercampur dengan pasir daratan. "Semua sudah ditakdirkan Nick, aku tidak boleh ikut campur, kamu harus paham tentang ini, kamu juga tidak bisa berbuat apa-a

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Mulai Menerima Satu Sama Lain

    Nick sudah ada di depan pohon yang ada istrinya di atas, walaupun ketinggian pohon tersebut tidak mungkin ada orang yang menaikinya, tetapi kenyataannya adalah Quesha ada di atas sana. "Aku harus naik ke atas sebelum istriku jatuh, apa dia tersangkut sampai ke atas sana ya? Aku tidak mau kalau dia jatuh."Nick perlahan naik ke pohon yang tinggi itu, tetapi jarak antara Nick dan Quesha sangat jauh. Quesha melihat kalau Nick berusaha menjemput dirinya tanpa memikirkan nyawanya sendiri. "Ada apa dengan pria itu? Kenapa dia rela mengorbankan nyawanya demi aku sampai melakukan hal bodoh yang tidak mungkin di lakukan manusia lain?"Quesha turun dari pohon secara perlahan dengan terbang, dia akan menjemput Nick agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan. "Nick," panggilnya. Nick menoleh, ternyata sumber suara itu dari arah sebelah kiri dan dia melihat kalau istrinya yang memanggilnya. "Sayang, apa itu kamu?""Benar, ini aku."Quesha segera menarik tangan Nick, mereka terbang bersama, Ni

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Wujud Manusia

    "Kamu di sini juga Pangeran?"Quesha mendekat di mana seseorang yang mirip dengan Sunke itu berdiri melihat dirinya sangat penasaran. "Aku bukan pangeran," jawabnya. "Eh, jangan pura-pura begini pangeran, kamu bisa mengaku identitas kamu sama aku, semestinya kamu tau kalau aku tidak mudah dibodohi."Quesha memastikan sekali lagi dengan kekuatannya yang keluar dari tangan, tidak ada reaksi kekuatan Sunke yang muncul, karena seharusnya bisa memancing kekuatan jika Sunke memang sedang menyamar. "Maaf, di tangan kamu itu terdapat cahaya seperti itu dari mana? Apa kamu seorang pesulap yang memang mengembara? Pakaianmu juga sangat berbeda dari orang biasanya.""Ah, apa yang kamu tanyakan itu sama aku tidak lucu, kamu ini Sunke kan pangeran penyihir yang sangat jahat itu?"Seseorang itu tertawa mendengar dirinya disamakan dengan penyihir jahat yang katanya sangat kejam di dunia manusia. "Hahaha, mana mungkin seperti itu. Aku hanyalah manusia biasa, bukan penyihir Sunke yang kamu maksud i

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Menjauhlah Dariku!

    "Quesha, aku minta maaf sudah membuat kamu pergi, penyesalan ini memang bisa aku rasakan setelah kamu tidak ada."Nick masih duduk dengan kewaspadaan yang luar biasa, bukan tentang binatang buas, tetapi sebaliknya, yang dipikirkan hanyalah Quesha semata. Di atas pepohonan masih mengawasi gerak-gerik Nick yang tidak pernah hilang dari pandangannya. "Dia merasakan penyesalan, kenapa?"Quesha masih tidak mempercayai itu. Karena manusia di matanya sama, apalagi Nick termasuk anak dari pembunuh ibundanya. "Jangan harap aku tertipu oleh kamu manusia, tidak akan sampai aku mendapatkan kebenarannya."Nick menangis sendiri di sana, hujan mengiringi kesedihan pria itu, dia tidak kuat jika harus hidup sendiri tanpa istrinya. "Hujan lagi, dia bisa mati di sana."Quesha merasa iba melihat kondisi Nick yang diterjang hujan lebat, apalagi bisa-bisa terjadi banjir ataupun longsor di sana, atau tertimbun pepohonan yang jatuh. "Nick, dia harus aku selamatkan dulu, tapi bagaimana caranya agar aku t

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Dalam Kebimbangan

    "Ada apa sayang?" Nick terheran dengan sikap Quesha yang mudah berubah, sekarang sudah mulai berjarak dengannya. "Aku rasa kamu tidak perlu dekat dengan aku mulai sekarang, apa kamu bisa?""Apa ini? Itukah permintaan kamu untuk aku?"Quesha melihat kekecewaan di mata Nick, pria itu memang sudah sangat lama diperlakukan dingin oleh Quesha selama ini. "Benar. Aku meminta semua ini sama kamu, apa kamu bisa mewujudkan apa yang aku mau?"Nick memegang kepalanya dengan kedua tangan, seperti isi kepalanya sudah penuh dengan kekecewaan pada istrinya. "Aku tidak tau," jawab Nick. "Masa tidak tau, tinggal jawab iya atau tidak?"Nick semakin tidak mau menjawab pertanyaan istrinya yang menurutnya membuat hatinya sakit. "Cukup Quesha, ini di luar batas kesabaran aku selama ini," balas Nick. "Maksudnya?"Quesha bertanya balik, sedangkan dia hanya ingin Nick menjauhkan dirinya di saat dirinya memang ingin sendiri. "Dari dulu sikap kamu seperti ini sama aku, salah aku apa? Atau kamu tidak per

  • Sihir Cinta Sang Rembulan   Terbangunnya Quesha Dari Mimpi

    Saat Quesha ingin menjawab semua yang ditanyakan Nick, dia terjatuh dari tempat tidur usang di mana dirinya menyadarinya jika sudah berada di dalam rumah Nick kembali. "Aku tidur?"Quesha beranjak menuju rembulan yang ada di luar rumah. Terlihat masih sangat bercahaya sekali seolah-olah memberikan isyarat kepada dirinya yang telah bermimpi panjang. "Ayahanda, bisakah aku kembali ke rembulan?"Quesha tidak melihat cahaya itu merespon dirinya. Tetapi bisa tahu kalau di atas sana sang rembulan mengetahui dirinya ada di bawah. "Ayahanda, kenapa tega dengan aku?"Sang rembulan yang ada di atas melihat anaknya bersedih di bawah rembulan meminta agar bisa naik kembali, penyesalan anaknya tidak membuat hatinya gentar. "Maafkan Ayahanda yang tidak akan merubah takdir ini, kekuasaan di sini begitu menggelapkan hati dan pikiran Ayahanda. Tapi, aku akan menebusnya dalam waktu yang panjang agar kamu bisa bahagia hidup di bumi."Sang rembulan membuat mimpi panjang Quesha menjadi sangat buruk ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status