Share

Bab 18 Keluarga

Mas Ragil sudah berada di dapur sebelum aku menjawabnya. Terlihat sekali wajah Mas Ragil yang sangat kelelahan. Mungkin dia baru saja bertengkar dengan Ibu mertua dan ketiga kakaknya. Entahlah aku tidak peduli. Satu hal yang aku takuti adalah jika Mas Ragil mendengar percakapanku dengan Satrio sejak tadi.

“Ada yang mau aku bicarakan.” Kata Mas Ragil sambil menundukan kepala.

Sudah terlalu sering di sakiti membuat aku tidak tahu jika suamiku itu benar-benar menyesal atau tidak. Apakah dia berbuat hingga sejauh ini karena ada Satrio yang sedang bersamaku? Atau rasa penyesalan Mas Ragil memang datang dari lubuk hatinya yang paling dalam?

Mas Ragil lalu duduk di sampingku. Tangannya sudah menggenggam tangan kananku dengan erat. Seolah memohon pengampunan atas ancamanku kemarin.

“Aku belum bisa membujuk Ibu, Mbak Tina dan Mbak Yuni untuk minta maaf padamu setelah acara pernikahan Rina. Tidak bisakah kau memaafkan mereka Nga. Ibuku kan Ibumu juga. Begitu juga dengan ketiga kakakku juga s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status