Share

Part 18

#Hakam

Aku memijat pelipis seraya menatap kertas bertuliskan daftar hutang serta surat gugatan cerai yang diberikan oleh Andarini. Sia-sia keluar uang satu juta, ternyata pelet yang Mbah Roso berikan tidak mempan terhadap istri. Dia tetap menggugat cerai diriku dan menagih hutang yang jumlahnya mencapai tujuh ratus juta rupiah.

"Bagaimana ini, Bu?" tanyaku seraya menatap wajah Ibu yang sedang asyik menikmati teh beroma melati yang baru saja dia buat.

"Ya kamu pikir sendiri jalan keluarnya. Ibu tinggal menikmati hasilnya nanti, Hakam. memangnya nggak kasihan kamu sama Ibu. Sudah tua, masih disuruh mikir yang berat-berat. Diajak hidup susah pula!" Dia menjawab dengan ketus.

Aku menyentak napas kasar. Semua juga salahnya dia. Coba kemarin tidak menjebakku dengan Ratih, apalagi sampai menikahkanku dengannya. Pasti semua tidak akan berakhir seperti ini.

Ah, bicara soal Ratih, kenapa aku jadi kepikiran tentang tes kesuburan yang aku dan Andarini lakukan beberapa tahun yang lalu? Apa iya aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status