Share

Bab 66

Esok harinya, aku pergi ke ruko. Meskipun tatapan tidak mengenakan aku dapat dari beberapa orang yang aku temui, tapi tidak menyurutkan niatku untuk tetap melanjutkan apa yang telah aku mulai.

Aku harus punya usaha, untukku dan Shanum ke depannya.

Nafkah dari Soni?

Ah, aku tidak menganggap itu nafkah. Itu sekedar hadiah dari seorang paman pada keponakannya.

Uang yang semalam Soni berikan padaku, aku simpan di celengan Shanum. Jumlahnya memang lumayan, meskipun recehan.

"Ranum, mau lanjut buka toko?"

Aku menoleh ke arah pintu ruko. Di sana seorang pria dengan perut buncit berdiri berkacak pinggang.

"Iya, Pak Aji. Bismillah saja, mudah-mudahan masih ada yang percaya sama saya," ujarku dengan senyum hambar.

"Iyalah, Num. Anggap saja kecelakaan waktu itu, sebagai ujian yang akan menaikan derajatmu. Dan Pak Aji, sebagai teman bapakmu yang sudah mengenal kamu lama, percaya sama kamu. Kamu bukan wanita murahan. Kalau dipikir pake logika, kenapa harus di sini, di ruko yang masih kotor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
nah itu pesuruh si ...
goodnovel comment avatar
Ati Husni
umi marwah baik ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status