Share

Bab 77

"Mas ...."

"Lain kali, lebih hati-hati lagi, yah? Mau di bawa ke depan? Biar aku bawakan sekalian. Butuh berapa dus? Dua, tiga, atau lima?"

Aku menggelengkan kepala, lalu mengambil kardus dari tangan Mas Sandi, dan membawanya ke depan.

Laki-laki itu pun mengikuti dari belakang dan kini dia duduk di kursi plastik yang ada di depan mejaku.

"Kamu kerja sendirian, Num? Di mana anak begajulan itu?"

Aku melirik Mas Sandi sebentar, lalu kembali fokus pada buku nota tanpa ingin menjawab pertanyaan Mas Sandi.

Anak begajulan, dia menyebut adiknya sendiri. Sungguh tidak enak didengar, dan tidak pantas terucap dari bibir seorang kakak.

"Num—"

"Untuk apa datang ke sini, Mas?" tanyaku tanpa ingin tahu kata yang belum selesai dia ucapkan.

"Ah ... aku hanya ingin main saja, Num."

"Main? Bukannya ini masih jam kantor?"

Mas Sandi melihatku, kemudian pandangannya lurus ke depan.

"Ngapain kerja keras, tapi tidak ada yang habisin uangku. Kalau dulu, kerja keras pun ada tujuannya. Untuk anak, istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
nurdianis
soni jaga istri dengan baik, sandi pengen balik tu sama ranum..
goodnovel comment avatar
Siti Raihan
lebih baik ranum ma Soni,,, walaupun brondong tidak maen selingkuh
goodnovel comment avatar
Teh Euis Tea
achhh soni modus...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status