Share

Pergi

Rayyan dan Dita duduk di kamar dengan wajah tegang. Mata mereka terpaku satu sama lain. Emosi terpancar dari netra keduanya.

"Gimana bisa berkas perceraian kita sampai ke tangan Mama?" cecar Rayyan.

"Mana gue tahu! Berkas itu kemarin gue taruh di kamar. Gue juga nggak tahu gimana Mama bisa menemukan berkas itu," jawab Dita dengan ketus.

Ray menghembuskan napas dengan kasar. "Udah tahu itu berkas sensitif. Harusnya kamu simpan baik- baik, Dit!"

"Elu jangan nuduh sembarangan, Mas!"

"Aku nggak nuduh! Tapi lihat, apa hasil keteledoranmu! Semua orang menyalahkan aku!"

Telinga Dita memanas. "Ya, gue tahu! Maaf banget kalau gue membuat Mas repot. Dari dulu gue memang cuma bisa bikin Mas Ray susah. Gue nggak ada artinya buat Mas Ray!"

Kontan Rayyan mengerutkan kening, bingung dengan arah pembicaraan mereka.

"Kok jadi begitu ngomongnya? Kita ngomongin berkas perceraian, Dit. Lama-lama aku jadi mikir kalau kamu sebenarnya nggak mau berce

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status