Share

Bab 4

Author: Miss Nonce
last update Last Updated: 2024-12-23 17:04:35

Anulika Chandara duduk di tepi ranjangnya, tangannya menggenggam erat cek yang diberikan Naka. Matanya sayu memandang ke luar jendela, memikirkan keputusan yang harus dia ambil. 

"Aku tidak bisa menerima ini," gumamnya lirih, sambil memegang cek tersebut erat. Lika teringat akan semua yang telah terjadi, malam itu, tawaran itu, dan sekarang dilema yang menghantui pikirannya.

“Tapi sayang, 10 miliar kan gede juga.” Ah jadi dilema Lika ini.

Dia menghela napas berat, perasaan dilema menggelayuti setiap pikirannya. Lika tahu dia membutuhkan pekerjaan ini, tapi harga dirinya sebagai wanita juga penting baginya. 

"Bagaimana kalau aku hamil karena kesalahan malam itu?" pikirnya dengan rasa takut. Bayangan masa depan yang suram mulai menghantui, takut tak ada pria yang mau menerimanya lagi.

Itu yang Anulika takutkan, hamil! Maka keadaan akan berubah semua. Hidupnya akan jungkir balik, apalagi jika tidak ada suami disisinya.

Dengan keputusan yang masih terombang-ambing, Lika berdiri dan berjalan ke meja kerjanya. Dia menarik sebuah kertas dan mulai menulis rencana. Setiap kata yang ditulisnya adalah upaya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa melewati ini. "Aku harus kuat, aku harus cerdas, aku harus bertahan," tulisnya berulang-ulang.

Lika kemudian menatap cek di tangan dan dengan tegas, tertawa sendiri akan kisahnya. "Kaya perempuan bayaran saja." katanya pada diri sendiri.

Sebuah keputusan telah diambil. Dengan rasa lega namun masih ada rasa takut, Lika memutuskan untuk menghadapi apapun yang akan datang dengan kepala tegak. Dia tahu, ini baru permulaan dari perjuangan yang sebenarnya.

*

*

Lika kembali masuk keruangan bosnya ini, sang boss memanggilnya entah ada apa. Tapi Lika tahu ini urusan pribadi bukan pekerjaan. Padahal Lika sedang banyak pekerjaan, mana dia belum paham lagi dengan kerjaan sebagai sekretaris.

“Ada apa pak Naka, ada yang bisa dibantu?” tanyanya sopan, bagaimana pun Naka bosnya dikantor, jadi ya harus sopan.

Naka menghela napas panjangnya sebelum kemudian berbicara dengan sekretarisnya ini, bikin pusing saja.

“Saya mau bicara serius sama kamu.” ucapnya datar. Lika mengangguk dan mendongak mendengarkan pembicaraan serius apa yang dimaksud bosnya ini.

Kana juga sudah membuat Keputusan setelah dia memikirkan hal ini semalaman. Entah keputusannya tepat atau tidak, dia tidak tahu. Jalani saja dulu mengalir akan dibawa kemana nantinya.

“Dengar..” Wajah Naka sudah sangat serius sekali. Lika mengangguk, dan mendengarkan. “Saya akan menikahi kamu secara agama.” Ujarnya, Lika sudah mau protes namun Naka menahannya.

“Kamu tahu status saya sudah menikah. Dan.. Jika dalam waktu satu bulan ini kamu tidak hamil, maka saya akan menceraikan kamu. Paham!” jelas Naka dalam mode serius.

Lika tentu terkejut akan Keputusan itu. Artinya Naka menikahinya hanya karena takut dia hamil, hei lagipula apa yang Lika harapkan. Naka akan mencintainya begitu, mana mungkin. Mereka ini bagai bumi dan langit, dia orang biasa sedangkan Naka seorang pengusaha besar yang sangat suskes.

Gadis cantik itu diam, terlihat sedang menimbang-nimbang tawaran bos besarnya.

“Kalau Lika nggak hamil?”

“Kan sudah saya jelaskan Lika. Dan kamu bisa membawa cek yang kemarin.”

“Lika boleh pikirin dulu nggak pak, saya masih bingung.” ujarnya lemas. Naka berdecak, membuang waktu saja.

“Tidak ada yang perlu dipikirkan, semua sudah jelas Lika. Kalaupun saya menceraikan kamu, status kamu mantan istri orang. Sesuai ingin kamu kan?”

Naka memang terkejut dengan pola pikir Lika, padahal bisa dibilang Lika bukan orang kampung kuliah dan bekerja di ibu kota seharusnya Lika terbiasa akan kehidupan bebas. Namun ia masih menjunjung norma agama dan sosial dalam hidupnya, tipe jarang dimiliki anak muda seusianya.

Muda, ya Lika masih muda tadi dirinya sampai memperjelas tahun kelahiran Lika, baru berusia dua puluhan itu. Pantas masih cantik dan sekal tubuhnya, daun muda ternyata.

“Lika jadi berasa kaya pelakor deh pak” keluhnya. Gemas ini Naka dibuatnya, kenapa jadi kearah sana pembahasannya.

“Terserah!” Malas sekali Naka meladeni asisten yang kini jadi sekretarisnya itu.

Lika meremas kedua tangannya, ya memang itu yang diinginkan status yang jelas. Tapi boleh kan ia memikirkan untung rugi dari perjanjian ini, ya Lika menganggapnya hanya sebuah perjanjian saja.

“Ya sudah deh iya. Daripada sudah nggak virgin nggak ada status.” lirihnya mengiyakan ajakan nikah bosnya.

Bukan ini yang ia harapkan, tapi juga tidak tahu apa yang ia inginkan. Semua kejadian berlalu begitu cepat, ia hanya ingin kerja yang benar, menabung dan membawa mamanya tinggal di kota ini. Memberi kehidupan yang layak, jauh dari kata kekurangan, apa salah cita-cita Lika.

“Baiklah, saya yang akan atur semuanya. Sekarang kembali bekerja.” Titah Naka tegas. Lika mengangguk, dengan lemas dia keluar ruangan bosnya.

Apa ini, apa dia baru saja dilamar diajak menikah. Kenapa tidak ada romantis-romantisnya ya.

*

*

Pulang kerumah setelah seharian bekerja, Naka harus dibuat kerepotan dengan istrinya yang mendadak bersikap aneh.

“Apa lagi?” tanya Naka sudah mulai Lelah dan ingin beristirahat.

Ivanka menunduk, dia merasa tidak ada gunanya sebagai seorang istri. Dia sakit apa salahnya dia minta diperhatikan dan dimanja. Sayangnya dia menikah bukan dengan pria yang mencintainya, maka ini yang dia dapatkan.

“Babe, aku cuma mau sama kamu saja kok. Disini saja ya.” Pinta Ivanka lirih. Dia mau suaminya dikamarnya, sedangkan Naka ingin istirahat dikamarnya saja.

“Aku juga lelah Ivanka. Kamu tidur ya.”

“Aku bosan tidur terus, sedangkan kamu sibuk bekerja.”

“Memang tugas aku bekerja, Ivanka.” Seru Naka sedikit berteriak, hingga Ivanka menunduk dengan mata berkaca-kaca. 

Ahh, terjadi lagi. Naka mendesah kemudian duduk di tepi ranjang. Keadaan Ivanka memang memprihatinkan, dokter menyuruhnya bedrest bahkan tidak boleh turun dari ranjang. Kanker sudah mulai menggeorgoti tubuhnya dan membuatnya cepat kelelahan. Naka tidak mau istrinya drop, makanya dia membuat Ivanka nyaman di kamarnya sendiri.

“Maaf.. Aku hanya lelah saja.”

“Kamu marah ya sama aku?”

“No. Marah kenapa?”

“Karena menikah denganku tidak seperti yang kamu harapkan.”

“Ivanka bisa berhenti untuk membahas hal itu.” Pinta Naka, karena jika membahas hal itu akan panjang dan Naka sedang malas berdebat.

“Aku istri nggak berguna, babe. Aku bahkan nggak bisa melayani kamu.”

“Aku tidak meminta itu. Aku cuma minta kamu sembuh dan semngat, ap aitu sulit untukmu Ivanka?”

“Gimana aku bisa sembuh, sedangkan kamu saja tidak memperhatikan aku?” jerit Ivanka terpancing emosinya.

“Apa semua yang kamu dapatkan bukan bagian dari perhatian aku, Ivanka? Kamu mendapat perawatan dirumah, dirumah sakit. Lalu kamu pikir itu siapa, orangtuamu!” pekik Naka mulai tersulut.

“Iya iya aku tahu. Kamu menyediakan semua fasilitas untuk aku, aku hanya butuh perhatian kecil dari kamu Naka. Libur sehari hanya untuk menemani aku dikamar saja, apa kamu tidak bisa?” jeritnya.

Bisa.. Hanya Naka saja yang tidak mau.

Tidak ingin berlarut dalam perdebatan dan berujung pada drop-nya fisik Ivanka. Kana pun mengalah.

“Baiklah, weekend aku akan menemanimu.” Ucapnya membuat Ivanka lega mendengarnya.

Setidaknya satu hari dalam seminggu, Naka punya waktu untuknya. Sehari saja, Ivanka tidak meminta lebih. 

“Terima kasih, terima kasih babe.” **

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siber Kec Tallo
Buaya yg baik, atau lbh tepat buaya yg lg baik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 5 Nikah Kilat

    Esoknya, Bara yang tidak tahu apa-apa dibuat kelimpungan saat pak bos memintanya mencari penghulu, lebih terkejut lagi karena bosnya yang akan jadi pengantin. Tambah mengejutkan lagi dengan Anulika rekan kernya yang menjadi mempelai wanitanya. “Apa-apaan ini?” pekiknya sendirian, namun tetap saja dia mengerjakan apa yang diperintahkan sang bos. Sedangkan gadis cantik itu memberengut saja dari tadi, ia kira menikah dengan bos besar walau hanya secara agama, ia akan memakai gaun putih yang cantik dan mahal. Tapi ini apa, ia hanya memakai baju kerjanya. Sederhana namun terasa berat oleh beban yang tak kasat mata. Selendang putih menutupi kepala mereka berdua, simbol kesederhanaan yang mereka junjung. Dengan perasaan yang campur aduk, Lika menatap Naka yang kini resmi menjadi suaminya. Sesuai dengan kesepakatan, mereka menikah secara sederhana di ruangan kecil dengan hadirnya dua saksi yang seolah muncul begitu saja dari balik pintu. Setelah akad nikah yang berlangsung singkat dan diuc

    Last Updated : 2025-01-15
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 6 Kecupan Nakal

    Tubuh seorang Bayanaka Rasyid Gasendra membeku, tegang dikecup tiba-tiba oleh seorang gadis cantik yang sialnya, pernah ia rasakan tubuhnya. Tidak ada yang berubah masih manis, dengan perlahan Lika memberanikan diri memagut bibir Naka dengan kakunya. Merasakan sensasi yang lain, meski awalnya Naka diam namun lama kelamaan semakin tergoda, hingga tanpa sadar Naka membalasnya, malah kini Lika yang kehabisan napasnya. Keduanya saling memejamkan mata, menikmati lumatan dan belitan lidah yang hangat itu. Naka menekan tengkuk Lika, agar ia bisa melesakkan lidahnya kedalam dan semakin dalam. Eungh.. Lenguhan bernada sensual dari mulut Lika terdengar. Membuat Naka makin dalam lagi melumat bibit mania yang sepertinya akan membuatnya candu. Sesuatu yang terasa panas mulai menjalar ditubuh Naka, sebagai pria normal tentu dia sangat tertarik dengan tubuh Lika, apalai kini dia sudah sah menjadi istrinya. Hingga tangan Naka mulai nakal menjalar ke area punggung, dia memberi usapan le

    Last Updated : 2025-01-16
  • Simpanan CEO Beristri   BAB 7 Memikirkan Istri Kedua

    Diruangan Naka, pria itu masih berkutat dengan berkas di meja. “Bagaimana Lika disana Bara?” tanya pada sang asisten, yang sudah paham mengapa Naka menikahi gadis itu.Ia juga tadi sedikit disalahkan, karena sakitnya Naka haurs mengajak Lika dinas ke luar negeri yang berakhir kekacauan.“Baik pak, sudah bisa beradaptasi dengan baik. Ya paling resikonya, hmm digodain pekerja Gudang pak.” jawab Bara, sengaja agar Naka berbaik hati memindahkan Lika kembali ke jalurnya. Dia juga sedikit terbantu dengan adanya Lika, si gadis lugu yang bagus dalam pekerjaannya.Naka mendengus, sudah bagus disana mau dipindahkan kemana. Gudang adalah tempat yang paling jauh darinya, namun masih bisa ia pantau. Berbeda jika di kantor cabang, lokasi yang jarang Naka jarang datangi.“Lika akan tetap disana pak?” tanya Bara memberanikan diri.“Disana saja.” jawabnya tegas.Ketika sendiri di ruangannya, Naka mulai memejamkan matanya. Tingkah lugu istri barunya benar-benar diluar nalar, seenaknya duduk diruanganny

    Last Updated : 2025-01-16
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 8 Memikirkan Istri Nakal

    Malamnya, Naka makin gelisah. Ada rasa entah apa namanya, dia selalu memikirkan Lika. Suaranya yang manja, sikapnya yang absurd terkadang menggodanya dan menjengkelkan. Tapi Naka suka, membuat harinya begitu berbeda dan berwarna.Dengan membuang rasa ego, Naka menghubungi Lika. Mau tahu dimana gadis ini sekarang. Hari sudah beranjak malam dan turun hujan.Sekali dua kali, tidak kunjung diangkat. Sampai Naka memeriksa kembali apa nomornya benar atau tidak. Kembali Naka menghubungi istri kecilnya itu.“Angkat Lika, angkat.” Ujarnya menggeram sendiri.Saat Naka mendengar suara Lika di ujung telepon, rasa lega sejenak menyelimuti hatinya. Namun, rasa lega itu segera tergantikan oleh gelombang kecurigaan. "Masih di jalan." kata Lika dengan suara yang terdengar lelah, menjawab panggilan suaminya.“Dijalan?” beo Naka, sudah malam masih keluyuran.“Iya, nanti di hubungi lagi.”“Lika.”“Apa?”“Dimana?” tanya Naka kembali memastikan.“Dibilang dijalan.” Sentak Lika kesal.“Sama siapa?”“Teman.”

    Last Updated : 2025-01-17
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 9 Menginap di Kamar istri Kecil

    Lika mengerjap kaget ketika Naka mengatakan akan menginap disini. Maksudnya bagaimana, kenapa pak bosnya mau menginap di apartemen mungilnya ini. lebih enak dirumahnya sendiri, Lika yakin ranjang milik Naka lebih besar dari miliknya.“Kamu tidak tuli bukan?” sindir Naka kesal, karena Lika seolah menolak kehadirannya.“No. Big no, bapak pulang saja. Tempat ini terlalu sempit buat berdua.” Lika mendekati Naka dan menarik tangan bosnya itu. Enak saja menumpang nginap, memang ia tidak punya rumah."Kenapa? Kamu lupa kalau kita juga pernah tidur bersama. Bahkan tanpa pakaian." sinis Naka, mengingatkan Lika tragedi malam berdarahnya. Lika berdecak, kesal jika diingatkan akan malam itu.“Bapak nggak punya rumah, sampai menumpang menginap dirumah karyawannya?” sindir Lika.Namun tenaganya kalah dari Naka, dan malah ditarik balik oleh Naka, hingga mereka berdua jatuh diatas ranjang kecil itu. Naka menahan napasnya ketika Lika ada diatas tubuhnya. Kedua mata itu saling pandang, menegaskan jika

    Last Updated : 2025-01-18
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 10 Perhatian Kecil Bos Galak

    Hari masih belum terang, ketika Naka terbangun karena mendengar suara pekikan dari arah kamar mandi. Meraba sisi ranjangnya, kosong. Lika di kamar mandi, dengan langkah gontai Naka menyusul gadis itu. Sempat melihat jam di dinding masih pukul 3 dini hari.Hoek..Lika sedang mengeluarkan semua isi perutnya di toilet, suaranya sangat mengenaskan.“Lika.. Kenapa?” tanya Naka, dia masuk ke dalam. Membantu gadis itu yang kesulitan dengan rambutnya. Rambut panjangnya Naka tangkup, dan memijit leher Lika.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Naka, mulai khawatir karena Lika tidak berhenti mengeluarkan isi perutnya.“Hmmm, keluar.” Usir Lika pelan. Tidak nyaman muntah ada orang lain. Naka mengabaikan, tetap ia pijat leher itu.Naka sadar dia pria dewasa, dalam kondisi ini Lika juga membutuhkannya. Sama ketika Ivanka sakit, Naka bersedia membantunya.Suara muntah itu memekikkan telinga, terlihat Lika berjuang mengeluarkan semua isi perutnya.“Sudah?” tanyanya, Lika mengangguk. Wajahnya merah, basah kar

    Last Updated : 2025-01-18
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 11 Mencemaskan Istri Kecilnya

    Lika baru saja memasuki area kantor ketika dia dihadang oleh Kimberly, rekan kerjanya yang selalu mencari-cari kesalahan. Entah apa yang Kim irikan padanya, padahal Lika termasuk gadis yang biasa saja. Tidak seperti dia yang heboh sekali kalau ke kantor."Eh, ada gadis gudang. Kasihan sekali, hitam deh keliling terus." sindir Kimberly dengan nada mengejek.Lika berusaha mengabaikan komentar sinis tersebut karena kepalanya yang sedang sakit, tetapi Kimberly tidak berhenti. Dari Lika pertama masuk ke kantor ini, Kimberly memang sudah jahil padanya."Mulutmu iseng sekali ya. Berasa yang punya kantor ya." balas Lika, mencoba menahan emosinya. "Ya didoakan saja," sahut Kimberly dengan nada santai, seolah tidak terpengaruh oleh kemarahan Lika.“Terserahlah.” Abai Lika mencoba berjalan kembali.Kepala Lika semakin berdenyut dan tubuhnya terasa tidak enak, namun dia memilih untuk pergi meninggalkan Kimberly. Baru saja melangkah, tiba-tiba Kimberly dengan sengaja menyelengkat kakinya sehingga

    Last Updated : 2025-01-19
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 12 Ungkapan Cinta

    Naka tidak jadi mengantarkan Lika ke dokter, istrinya memintanya untuk pulang cepat. Naka memenuhi keinginan itu, biasanya Ivanka akan minta dimanja, entah makan disuapi, minum obat atau tidur bersama.Naka harus memenuhi itu, Ivanka sedang sakit ia tidak mau istrinya merasa tidak ia perhatikan. Meski Ivanka juga mengerti akan kesibukannya diperusahaan.Niatnya meminta Bara untuk mengajak Lika ke dokter, namun dipikir lagi Naka suka menyusahkan Bara. Maka ia meminta Lika pergi sendiri, yang hanya dibalas iya saja.“Hai” sapa Naka, masuk ke dalam kamar Ivanka.“Sibuk sekali, aku sampai dilupakan.” Rajuk Ivanka, melihat suami tampannya. Tangannya mengulur, minta digapai sang suami. Naka yang mengerti lalu menggapai tangan itu, dan mengenggamnya.“Hmm.. Sedang banyak pekerjaan. Sudah makan?” tanya Naka, dan Ivanka menggeleng pelan, “Mau aku suapi?” tanya Naka, tentu saja ia mengangguk senang.“Lapar banget tidak, aku mandi dulu ya. Kotor kena debu.” Kata Naka, ia usahakan jika bertemu Iv

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 133 Welcome Baby Girl

    Naka langsung mengambar sebuah tas besar yang berisi perlengkapan bayi mereka dan Lika. Sepekan setelah dokter mengatakan Lika akan melahirkan, mereka memang mempersipakan semuanya.Lika memegang perutnya, merasa nyeri akan kontraksi yang datang silih berganti. “Mas,” rintih Lika mengejan.“Tahan Yang, jangan di sini.” Naka panik dengan Lika yang kelihatan mengejan.Si kembar yang kebingungan menangis, pelayan pun menenangkan mereka.“Jaga anak-anak,” perintahnya pada pelayan, namun Gala dan Galen menangis histeris melihat mami mereka kesakitan.“Papi itutttt,” teriak mereka.Ah bala bantuan dari kakek nenek tidak datang, saat dibutuhkan. Naka yang tidak tega pun akhirnya menyuruh pelayan membawa mereka di mobil yang berbeda. Lika sudah tidak bisa mengurusi, rasa sakit mengalahkan segalanya.“Kamu nggak nyetir sendiri, mas?” tanya Lika keheranan, karena ada supir di dalam.“Aku nggak kuat, Yang. Supir saja sudah,” lirih Naka, Lika mau tertawa tapi tertahan karena rasa sakitnya.**Me

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 132 Ketuban Pecah

    Anulika terus memandang takjub akan kamar bayi perempuan yang sedang dikandungnya. Bagaimana tidak, kamar bayi dulu bekas kamar si kembar disulap sang suami sangat girly sekali.Kamar yang telah Naka siapkan untuk sang bayi perempuan memancarkan kesan lembut dan hangat. Dinding-dindingnya dicat dengan warna krim yang terang, memberikan kesan lapang dan bersih. Di sudut ruangan, terdapat tempat tidur bayi yang dilengkapi dengan kelambu tipis berwarna putih, menambah nuansa mimpian dan perlindungan.Di sekeliling kamar, terpajang beberapa pernak-pernik berwarna pink yang menambah keceriaan. Sebuah mobile dengan boneka kecil berbentuk bintang dan bulan menggantung di atas tempat tidur, siap menemani tidur sang bayi dengan lembutnya irama yang ditiupkan angin. Lantai kayu berwarna terang dipilih untuk kesan hangat dan alami, dan di atasnya terhampar karpet lembut dengan pola geometris sederhana yang nyaman untuk kaki kecil yang mungkin akan belajar merangkak di sana.“Bagus banget, mas.”

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 131 Godaan Istri Nakal

    Lika berjalan dengan penuh semangat menuju kantor suaminya, hatinya berbunga-bunga membayangkan kejutan yang akan dia berikan kepada Naka. Bawaannya rindu terus sama sang suami tercinta.Lika ini jarang ke kantor Naka, padahal masih banyak teman-teman lama. Sudah jadi Nyonya besar dia, jadi menunggu suami pulang saja ke rumah.Ceklek,Dengan penuh keyakinan, dia membuka pintu ruangan suaminya sambil berseru lembut, "Papi sayang." Lika menyapa dengan mendayu lembut. Bara tidak ada di mejanya, pasti sedang mewakili suami di luar kantor.Deg,“Sayang,” sahut Naka membalas dengan raut terkehutnya.Namun, kegembiraannya seketika memudar saat melihat Naka sedang serius memimpin rapat dengan beberapa karyawan. Ruangan yang tadinya penuh dengan suara diskusi mendadak hening, semua mata memandangnya dengan tatapan terkejut.“Ehh, lagi rapat ya.” Lika meringis, malu sekali. Dia sudah menanyakan suaminya ada di kantor tidak, Naka menjawab ada. Memang ada, tapi sedang memimpin rapat.Lika merasa

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 130 Gender Reveal

    Lika dan Naka merasa senang, masalah Martha dapat diselesaikan dengan baik. Eza dan Rendi Surya juga sudah meminta maaf pada Naka, karena memang keduanya tidak terlibat dalam rencana Martha.Kini, Lika dan Naka sedang mengadakan acara gender reveal bagi anak ketiga mereka. Awalnya Lika tidak mau, karena si kembar dulu juga tidak ada acara. Namun, Mama Nyra mengatakan tidak apa-apa, karena keadaan sudah berubah menjadi membaik. Akhirnya Lika pun mau mengadakan acara itu.Di tengah taman hotel yang luas, berbagai dekorasi alam telah disiapkan dengan cermat untuk pesta gender reveal Lika dan Naka. Lika sendiri yang turun tangan, meski suaminya sudah melarang. “Sayang percuma pakai EO, kalau kamu juga yang atur,” pekik Naka, menarik pinggang suaminya,Lika tertawa, melihat suaminya merengut karena ditinggal istrinya keluar. Mereka sudah berada di hotel, tempat acara akan berlangsung besok. “Gemes mas, ini terlalu indah. Jadi aku mau ikut terlibat,” jelas Lika.“Nggak usah,” tegas Naka,

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 129 Hukuman Setimpal

    Lika mendekati suaminya, seharian ini dia membiarkan Naka dengan si kembar. Mereka mandi bareng, bermain, makan dan memberantakan rumah dengan segala isinya. Lika acuh saja, dia tahu Naka sedang berusaha mengembalikan mood-nya, setelah kejadian tadi malam.“Hei,” sapa Lika memberikan secangkit cokelat hangat untuk Naka.Naka menerimanya dengan senyuman manisnya, “Terima kasih sayang,” balasnya.Lika duduk di samping suaminya, menyenderkan kepala manja di lengan sang suami. “Kamu sudah membaik, mas?” tanyanya pelan.Naka mengangguk, “Yeah, berkat kamu sayang.”“Ingin membahasnya?”Naka terdiam, dia tahu soal apa tapi bingung mau memulainya darimana. “Entahlah, apa kamu bisa menerima ini, sayang.”“Maksud mas?” Lika menegakkan duduknya.Naka menghela napasnya berat, lalu memandang penuh cinta istri cantiknya. “Tadi malam sangat kacau, aku berjanji tidak akan mengulanginya kembali.”“Siapa yang taruh obat itu, mas. Gimana bisa, aku masih nggak ngerti?”Naka pun menjelaskan, jika dia hadi

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 128 Obat Sialan

    Lika menatap suaminya, Naka, dengan kebingungan saat pria itu masuk ke dalam kamar mereka dengan langkah gontai.Brak!“Mas,” pekik Lika saat Naka masuk kamar dan langsung jatuh ke lantai.“Mas mabuk ya?” tanyanya seraya membantu suaminya berdiri.Wajah Naka pucat pasi dan keringat bercucuran membasahi kemeja yang dikenakannya. "Mas, kenapa?" tanyanya dengan suara yang penuh kekhawatiran.Naka tidak menjawab, hanya berjalan lunglai menuju kamar mandi sambil menahan dinding. "Lagi sayang," pekiknya, suaranya terdengar serak.“Lagi apa?” tanya Lika heran. “Isi dengan air dingin dan tambahkan es batu."Lika bergegas menuruti perintah suaminya, sambil hatinya berdebar kencang, takut ada sesuatu yang serius terjadi pada Naka. Dia mendengar suaminya menggeram kesakitan dari dalam kamar mandi.“Mas kenapa, jangan bikin aku panik,” pekik Lika, karena Naka langsung menyeburkan diri ke dalam bathube tanpa membuka bajunya.Hap!Naka menahan tangan Lika, saat istrinya mencoba melepaskan dasi yan

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 127 Permainan Kotor

    Suara musik makin menggema, padahal hari sudah sangat larut malam. Naka yang merasakan sedikit pusing, memutuskan untuk berdiam dulu. Mencoba menghilangkan rasa pusing di kepala, mungkin karena lampu kelap kelip dan musik yang begitu kencang. Membuat kepalanya menjadi pening.Sementara itu, Martha terus berbicara tentang peluang bisnis yang bisa mereka eksplorasi, sesekali tertawa dan menepuk bahu Naka. Naka hanya bisa mengangguk, sambil terus mencari strategi untuk bisa keluar dari situasi yang semakin membuatnya tidak nyaman ini.Naka merasa kepalanya berputar, tubuhnya tidak stabil seolah melayang. Dia memegangi dinding berusaha menjaga keseimbangan. Rendi tertawa kecil saat melihat Naka mengambil gelas itu, "Hanya sekali, Naka. Nikmati malam ini," katanya penuh arti.Sesudah minum, Naka langsung merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasa panas dan dingin secara bersamaan, dan kepalanya seperti dipukul dengan palu.“Aku ke belakang dulu.” Naka berdiri dan pergi. Lebih baik dia kabur sa

  • Simpanan CEO Beristri   BAB 126 Kegundahan

    Dug!Dug!Huaaaaaaa… “Mamiiiii…” jerit Galaxy saat galen menggetuk kepalanya dengan mainan.Lika menghela napas penuh kesabaran, si kembar berantem lagi. Namanya anak laki-laki, bermainnya selalu adu fisik memang.Merasa jantungnya berhenti sejenak melihat Gala dan Galen, anak kembarnya yang berusia dua tahun, saling dorong dan terjatuh bersamaan. Dari kejauhan, tangis mereka menggema, memecah kesunyian sore itu. Mama Nyra, yang baru tiba langsung mendengar keributan itu. Dari pintu masuk ia bergegas mencari sumber suara."Kenapa ini?" tanya Mama Nyra seraya memisahkan kedua cucunya yang masih saling tarik.Gala, dengan mata berkaca-kaca, menunjuk ke arah mainan truk kecil yang tergeletak di antara mereka. "Galen ambil mainan Gala, Oma!" ujarnya dengan suara terisak.Sementara Galen, yang juga tidak kalah sedihnya, menggenggam erat mainan itu. "Tapi Gala yang mulai, dia yang dorong Galen dulu!" sahutnya, mencoba membela diri.Mama Nyra menghela napas, hatinya terasa berat melihat cucu

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 125 Menjaga Perasaan Bumil

    Degh!Lika menggenggam lengan kemeja Naka dengan erat, matanya menyala seakan bisa membakar apa saja yang dilihatnya. Noda lipstik merah di kain putih itu seperti bukti pengkhianatan yang tidak bisa dipungkiri.“Mas…!” teriaknya memanggil sang suami yang sudah merebahkan diri di ranjang. Habis pulang bekerja, main dengan anak lalu masuk kamar.Naka kaget, ia kira istrinya jatuh di kamar mandi. Dengan berlari Naka menemui sang istri yang ternyata sudah ada di hadapannya.“Kenapa sayang, kamu kenapa?” desah Naka khawatir.Lika manyun, kesal sekali hati ini."Mas selingkuh ya? Siapa ini? Kenapa ada lipstik di kemeja kamu?" suaranya meninggi, penuh tuduhan.Naka terpaku, kebingungan menyelimuti wajahnya. Dia memandangi kemeja yang ditunjuk Lika, sama terkejutnya.Hah!Kenapa ada noda merah di bagian lengan kemejanya.“i-ini..”“Nggak ngaku? Tega kamu, mas!” pekik Lika.Naka menarik kemeja itu, melihat dengan seksama. "Sayang, aku nggak tahu noda ini darimana," katanya, suaranya mencoba me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status