Share

Kesalahpahaman

Penulis: EsKobok
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-10 08:57:12

Rencana yang sampai melibatkan Zeo, sungguh merupakan rencana keji yang hanya akan dilakukan oleh seseorang.

Ya! Siapa lagi kalau bukan pasangan Yuki dan juga Ren. Mereka adalah dalang di balik rencana yang lebih kejam lagi dari sebelumnya.

Belum puas mereka melihat bisnis keluarga Latulini hancur, sampai membuat pemimpinnya kehilangan nyawanya. Belum cukup puas, mereka juga bermain api pada Zara yang merupakan pewaris satu-satunya dari Latulini Group.

Ren menyunggingkan senyumannya, "Biar pemimpin Abraham Group tahu, kelakuan busuk dari Latulini Group! Bukan hanya orang tuanya saja yang melakukan korupsi, tetapi putrinya bahkan berani tidur dengan putra dari pemimpin Abraham Group!"

Mendengar ucapan Ren, Azhar hanya bisa menelan salivanya. Ia tidak bisa melakukan apa pun untuk menolong temannya itu. Ia hanya bisa berpangku tangan dengan Ren dan juga Yuki, tentang biaya operasi untuk adiknya.

Dengan tekad yang sudah bulat, Azhar memapah tubuh Zara ke tempat yang sudah disediakan oleh Ren dan juga Yuki. Ia memapah dengan perasaan yang sangat sedih, karena ia harus merelakan sahabatnya sendiri untuk kepentingan kesehatan adiknya.

Jika Zara tidak jatuh miskin, mungkin ia masih bisa terus setia pada Zara. Bukan berarti ia hanya memandang pertemanan dengan uang saja, tetapi ia juga harus memikirkan kesehatan adiknya dengan biaya yang tidak murah.

Kini, sudah tiba mereka di salah satu ruangan yang sudah dipersiapkan. Zara sedikit membuka matanya, dan sedikit sadar dengan yang dilakukan oleh sahabatnya itu.

"Azhar, kau bawa aku ke mana?" tanya Zara, sontak membuat Azhar menjadi sangat kaku menjawabnya.

"I-ini kamarmu, Zara! Beristirahatlah dengan nyaman!"

Mendengar jawaban Azhar, Zara hanya bisa diam karena sudah sepenuhnya percaya dengan apa yang sahabatnya katakan.

Azhar membuka pintu ruangan, dan membantunya untuk membaringkan tubuh Zara di atas ranjang. Setelah selesai, ia memandangnya sebentar. Pakaian Zara yang sexy, tidak mungkin ditolak oleh mata lelaki. Bahkan Azhar pun hampir tergoda malam ini dengannya.

Azhar lekas menyadarkan dirinya, "Sadar Azhar! Jangan sampai terpancing! Zara memang tipe wanita idamanmu, tapi kau harus ingat siapa dirimu!" gumamnya, memarahi dirinya sendiri.

Dengan segera, Azhar pun keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Zara sendiri di sana.

Tubuh Zara merasa sangat panas dan gerah, karena Azhar sama sekali tidak menyalahkan pendingin ruangan ini.

Zara bangkit, dan duduk pada bibir ranjang. Ia menoleh ke sekitarnya dengan pandangan yang rabun. Ia merasa aneh dengan ruangan ini, yang katanya adalah kamar tidurnya.

Seingatnya, ruangan tidurnya tidak memiliki desain seperti ini. Namun, karena kesadarannya sudah hampir hilang, Zara hanya bisa mengetuk-ngetuk kepalanya saja yang terasa sudah berat.

"Aku harus mandi. Ini sangat panas dan gerah!"

Zara melangkah dengan langkah yang gontai, berjalan menuju ke arah kamar mandi ruangan ini. Namun, bukannya berjalan ke arah kamar mandi, ia malah berjalan ke arah pintu keluar ruangan.

Dengan sedikit kesadarannya, belum sempat membuka pintu keluar ruangan tersebut, Zara sudah membalikkan tubuhnya untuk menuju ke arah kamar mandi yang tepat.

Kakinya melangkah gontai, sembari membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Kini, tak ada satu helai pun yang tersisa pada tubuhnya. Zara melangkah masuk ke dalam bath tub, yang ternyata sudah berisi air di dalamnya.

Tak hanya air, di sana juga sudah ada Zeo yang juga sedang menetralisir tubuhnya yang sedang mengalami suhu yang tinggi akibat obat perangsang yang diberikan Ren untuk rencana ini.

Mereka berada dalam satu bak mandi yang sama, dengan keadaan yang tak sadar, Zeo merasa seperti ada yang sedang duduk di atas tubuhnya.

Samar-samar matanya melihat, ternyata ada seorang gadis yang menyelinap masuk ke dalam bak mandinya. Ia terkejut, dengan wajah yang sudah memerah akibat suhu panas tubuhnya yang sudah terkontaminasi dengan obat perangsang yang diberikan oleh Ren dan juga Yuki.

"Siapa kau?!" teriak Zeo, yang berusaha untuk mengindar dari Zara.

Zara hanya memejamkan matanya, sembari tetap berusaha duduk tenang di atas tubuh Zeo.

Zeo dengan pemikiran yang sudah kacau, tetapi samar-samar masih bisa menerka siapa gadis yang kini bersamanya.

"Latulini?! Kenapa dia ada di sini?" pekiknya kaget, tetapi sentuhan yang tak sengaja Zara berikan pada beberapa bagian tubuhnya, membuatnya menjadi lupa dengan daratan.

Amarah Zeo memuncak, ketika menyadari Zara yang ada di dalam bak mandinya.

"Cih! Sudah melakukan tindak korupsi, lari dari masalah, dan sekarang ingin menggodaku supaya bisa mendapatkan ampunan dari kasus yang mereka derita? Kau mempermainkanku, Latulini!" 

Tangan Zara lagi-lagi tak sengaja menyentuh area terlarang milik Zeo. Hal itu membuat hasrat yang sedari tadi ia tahan, menjadi bangkit kembali. Zeo saja sampai tak sanggup menahan hasratnya tersebut.

"Kenapa kali ini aku tidak bisa menahan hasrat ini?! Sial, ada apa denganku?!" gumam Zeo, yang sudah benar-benar pada puncaknya.

Tangannya tak sengaja meraba bagian dua gundukan kenyal milik Zara, membuat sebuah lenguhan kecil tercipta dari mulut Zara.

"Uhh ...."

Wajah Zeo bertambah merah, merasa benar-benar sudah digoda oleh satu-satunya pewaris Latulini Group tersebut.

"Sial kau Latulini, sudah berbuat sampai sejauh ini! Jangan salahkan aku, karena kau yang sudah memulainya!" gumamnya, yang segera menerkam mangsanya.

Memang tidak salah pandangan mata Zeo. Tubuh Zara memanglah sangat menggoda, sehingga membuat hasratnya bertambah semakin kuat. Jika Zara biasa-biasa saja, mungkin Zeo akan mampu menahan hasratnya yang hampir meledak-ledak itu.

Karena sudah tidak kuat menahan hasratnya lagi, Zeo pun melakukan hal yang tidak baik pada Zara, dengan alasan Zara yang memulainya duluan. Zeo merasa kalau Zara sudah menggodanya dengan menyentuh area terlarangnya, dan masuk ke dalam bak mandi yang sedang ia gunakan.

Cumbuan demi cumbuan diterima Zara dengan hasrat yang tinggi, membuat Zara sedikit tersadar dari rasa mabuknya.

Tubuhnya bergerak berirama ke atas dan ke bawah, dan seperti ada sesuatu yang memaksa menerobos masuk ke dalam inti miliknya. Rasa perih yang ia rasakan tidak terlalu hebat, karena mereka melakukannya di dalam bak berisi air, yang mampu mengurangi gesekan hebat yang terjadi antara mereka saat ini.

Air jernih seketika berubah menjadi keruh, ada sedikit darah yang keluar dari inti Zara.

Ini adalah kali pertama Zara melakukannya, dan itu bukanlah bersama dengan orang yang ia cintai.

Karena hasratnya belum terlampiaskan, Zeo masih terus melakukan hal itu pada Zara, dengan Zara yang sama sekali tidak sadar dengan keadaan yang ia alami saat ini.

Malam ini mereka lewati, dengan adegan panas yang sama sekali tidak mereka impikan. Zeo yang berpikir bahwa Zara yang sengaja melakukannya, tetapi Zara sama sekali tidak berniat melakukan hal tersebut.

Ini hanyalah sebuah kesalahpahaman.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Single Mom Milik Tuan CEO   Pindah ke Kediaman Abraham

    Karena sudah menyetujui apa yang Zeo inginkan, Zara pun akhirnya berkemas untuk segera tinggal di kediaman keluarga Abraham. Tentu saja bersama dengan Nara. Namun, Zara hanya memiliki waktu selama 2 bulan, untuk kemudian meninggalkan Nara sendiri dengan di bawah asuhan keluarga Abraham.Keesokan harinya, asisten pribadi Zeo kembali ke kediaman Zara di pinggir kota. Ia menjemput mereka, untuk segera menuju ke kediaman keluarga Abraham."Silakan masuk, Nona," ucap sang asisten.Zara mengangguk kecil, kemudian menggandeng tangan Nara untuk masuk ke dalam mobil tersebut.Nara hanya bisa mengikuti Zara, walaupun sebenarnya ia sangat penasaran mau pergi ke mana mereka sebenarnya.Sepanjang jalan, Nara melihat-lihat pemandangan di sekitar mereka. Ini adalah pertama kalinya Nara naik ke dalam mobil, yang terlihat sangat mewah. Biasanya, Zara membawa Nara menggunakan bus umum yang melintas melewati kediaman mereka."Ini pertama kalinya aku naik mobil semewah ini," batin Nara yang sangat senang

  • Single Mom Milik Tuan CEO   Membawanya Kembali

    Nyonya Erracs memandang kedatangan Zeo dengan tidak percaya. "Bagaimana mungkin anak kecil ini adalah putramu?" tanyanya dengan nada yang sangat mengejek.Dio pun memandangnya dengan sinis. "Benar sekali! Nara Latulini tidak punya Ayah! Dia bajingan!" teriaknya yang benar-benar sangat membenci Nara.PLAK!Tanpa pikir panjang, Tuan Erracs menampar putranya dengan spontan, sampai putranya terhempas ke atas lantai. Ia memandang Ayahnya dengan sangat tidak percaya, karena Ayahnya yang telah melakukan hal itu padanya."Kenapa ayah menamparku?" tanyanya tak terima dengan perlakuan Ayahnya kepadanya.Wajah Tuan Erracs mendadak berubah, menjadi sangat sinis kepada putranya. "Beraninya kau membuat keributan di hadapan Tuan Muda Abraham!" bentaknya, putranya sama sekali tidak mengetahui apa yang dimaksud dirinya.Tuan Erracs tersenyum tak enak di hadapan Zeo. "Maaf sudah mempermalukan diri kami di hadapan anda, Presdir Zeo!" ucapnya tak enak.Zeo menyunggingkan senyumnya di hadapannya. "Nampakn

  • Single Mom Milik Tuan CEO   Jangan Sentuh Putraku

    Nara kembali sadar atas kelakuannya. "Aku minta maaf, Ibu. Aku tidak akan melakukannya lagi," ujarnya, membuat Zara lekas membalikkan tubuhnya dan memeluk Nara dengan erat."Ibu minta maaf, Nara," ujarnya dengan air mata yang tidak bisa tertahan."Aku hampir saja lupa. Meskipun aku bisa menghidupinya, tetapi aku tidak bisa memberikan keluarga yang lengkap untuknya," batin Zara yang merasa sangat sedih memikirkannya.Suara langkah kaki yang sangat angkuh, terdengar dari arah luar rumah mereka. Nara sangat waspada, karena hanya ia yang bisa melindungi ibunya, walaupun ia masih sangat muda.BRAK!Orang angkuh itu membuka dengan kasar pintu rumah kediaman Zara. Mereka berdiri dengan sinis, di hadapan Zara dan juga Nara.Dio dan orang tuanya datang ke kediaman Zara. Mereka sangat tidak terima, ketika putra kesayangan mereka dipukuli oleh Nara.Dio menunjuk dengan kasar ke arah Nara. "Dia yang telah memukulku!" ujarnya dengan sinis, membuat Nara juga memandangnya dengan sinis.Melihat ada p

  • Single Mom Milik Tuan CEO   Keluarga Yang Tidak Lengkap

    Saat ini di kantin Taman Kanak-kanak Imperial, terlihat dua anak perempuan sedang berusaha mendekati seorang anak lelaki yang sudah lebih dulu mengantre makanan di hadapan mereka.Mereka membawa tempat makan mereka, dan berusaha untuk berdiri di belakang anak lelaki yang tampan itu."Nara, aku ingin berdiri di belakangmu!" ujar salah satu dari mereka yang lebih dulu berdiri di belakang Nara, anak laki-laki yang tampan itu."Tidak, Nara adalah milikku! Aku yang harus berdiri di belakangnya!" protes teman sebelahnya, yang sangat posesif dengan Nara.Padahal, mereka masih berumur 6 tahun, tetapi mereka sudah bisa merasakan ketertarikan terhadap lawan jenisnya sendiri.Nara hanya bisa memandangnya dengan senyuman manis, dengan dua orang gadis itu yang terus memperebutkan posisi berdiri di dekat Nara.Seorang anak lelaki yang berdiri di belakang dua gadis ini, merasa sangat kesal karena kedua gadis ini yang selalu memperebutkan Nara, dan selalu mengidolakan sosok Nara. Hal itu sangat membu

  • Single Mom Milik Tuan CEO   Menemukan Sebuah Fakta

    Zeo menghela napasnya, karena tidak bisa lagi membantah ucapan nenek tua itu."Baiklah, Nek."Neneknya nampak tersenyum. "Kau harus baik padanya, karena Nenek lihat dia sangat baik padamu dan juga pada Nenek. Dia menyempatkan diri untuk mampir ke rumah, untuk memberikan Nenek oleh-oleh dari Amerika. Bukankah dia sangat baik? Dia juga membelikanmu sebuah oleh-oleh khusus," ujarnya yang selalu mengangkat derajat Lily di hadapan Zeo.Lily yang mendengarnya, hanya bisa tersenyum di hadapan Zeo. Ia merasa tidak buruk juga untuk mendekati keluarganya lebih dulu, sebelum mendekati orang yang ia incar.Zeo memandang Lily ketus. "Aku tidak butuh oleh-oleh," ketusnya, sontak membuat neneknya bingung karena tidak mendengar sepenuhnya ucapan Zeo, sementara Lily hanya bisa memandangnya dengan sendu."Kau bilang apa tadi, Zeo?" tanya sang Nenek."Tidak. Aku sedang ada pekerjaan lain, Nek. Aku akan menemaninya ketika sudah selesai dengan pekerjaanku," ujar Zeo, setidaknya membuat neneknya sedikit se

  • Single Mom Milik Tuan CEO   Kembalinya Wanita Cantik

    Seorang wanita cantik bertubuh aduhai, mendatangi kantor Zeo dengan sangat berani. Langkahnya sangat jenjang, seperti sudah biasa mendatangi tempat ini.Ia menuju ke arah resepsionis. Resepsionis tersebut menyadari kedatangan wanita ini, dan segera menutup buku yang sedang ia teliti."Ada yang bisa saya bantu, Nona?" sapa sang resepsionis dengan sangat sopan, ditambah senyuman di wajahnya.Wanita ini membenarkan kacamata hitam yang ia kenakan. "Aku ingin bertemu Zeo," ujarnya."Oh, direktur Zeo sedang melakukan pertemuan dengan Anchor Grup, Nona. Anda bisa menunggu di ruang tunggu, sampai pertemuan itu selesai," ujarnya, membuat wanita ini sedikit kesal mendengarnya.Wanita ini menurunkan kacamatanya dan menatap sinis ke arah resepsionis itu. "Belum pernah ada yang menolakku!" bentaknya dengan tegas, sang resepsionis mendadak ketakutan karena ekspresi yang dikeluarkan wanita ini.Dengan tubuh yang gemetar, sang resepsionis menunjukkan arah ruangan Zeo. "Se-sebelah sini, Nona."Wanita

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status