Share

Bab 7

Penulis: Kelabu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 11:29:45

Sistem menjawab dengan cepat, membuat Nelson hanya bisa mengerutkan kening.

Eryn yang melihat perubahan pada bosnya merasa firasat yang tidak enak, gadis itu tidak ingin dimarahi di malam hari seperti ini oleh bos barunya.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?" tanya Nelson sambil menutup berkas-berkas dengan kesal.

"Maaf, Pak, saya baru bekerja sebulan," jawab Eryn dengan cepat; gadis itu merasa bos barunya itu menakutkan, meski awalnya terlihat tidak berbahaya.

"Anak baru? Tapi sudah disuruh menghadap saya? Apa mereka meremehkan saya?" geram Nelson dengan kesal.

"Maafkan saya, Pak. Saya tidak bermaksud seperti itu, tapi Pak Derrick sedang berada di luar kota dan tidak bisa dihubungi." Eryn menundukkan kepalanya dalam-dalam, takut kalau-kalau Nelson akan marah padanya.

"Keluar kota tanpa izin? Wow, apa ini perusahaan Nenek moyangnya? Aku tidak mau tahu, kau hubungi dia sekarang juga, bagaimanapun caranya. Dan jangan lupa, hubungi tim auditor. Saya harap mereka semua berada di ruangan ini dalam satu jam. Jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan, saya akan langsung membawa masalah ini langsung ke polisi!"

Kata-kata tegas Nelson tentu saja membuat gadis bernama Eryn itu hampir menangis.

"Sekarang kau pergi dan lakukan apa yang aku perintahkan!" hardik Nelson cepat-cepat karena tidak ingin melihat gadis berkacamata itu menangis di hadapannya.

"B-baiklah, Pak, saya akan melakukannya." Eryn segera melarikan diri dari kamar Nelson.

"Mengapa tempat ini sangat menyebalkan? Ada korupsi di mana-mana, dan apakah pemilik sebelumnya begitu kaya sehingga dia mengabaikan hal-hal kecil seperti ini?" Nelson mengeluh dengan nada kesal setelah Eryn meninggalkan kamarnya.

[Daripada Host kesal menunggu mereka, lebih baik Host menyelesaikan misi lain. Dengan sedikit bantuan, target sekarang berada di lantai bar. Target terlihat frustasi, dan Host harus bisa memanfaatkannya]

Sistem yang mengingatkan Nelson akan misi lain membuat Nelson semakin pusing, dan pria itu hanya bisa mengacak-acak rambutnya dengan kesal.

"Ternyata melakukan misi seperti ini tidak semudah yang ada di novel!" keluh Nelson dengan nada kesal. 

Setelah menumpahkan semua kekesalannya, pria itu langsung menuju ke lantai dasar klub malam tersebut untuk mencari targetnya.

***

"Sistem, tolong bantu saya. Beri tahu saya dimana tujuan saya. Ada terlalu banyak orang di sini?" Nelson berkata, sedikit frustasi, melihat sekelilingnya setelah dia tiba di lantai dasar, yang penuh dengan pengunjung, dan lampu yang redup membuatnya sulit untuk menemukan targetnya.

[Host harus melakukannya sendiri]

Jawaban singkat dari Sistem membuat Nelson semakin kesal.

"Baiklah, saya akan mencarinya!" Nelson memulai pencariannya. 

Setelah mengajak orang asing bercakap-cakap beberapa kali, dia akhirnya menemukan seseorang yang sepertinya menjadi targetnya.

"Hei, apakah Anda sudah lama berada di klub ini? Bisakah Anda memberi saya saran tentang gadis mana yang menurut Anda menarik?" Nelson menyapa seorang pria dengan topi koboi di kepalanya.

"Jangan ganggu saya. Kamu terlalu berisik!" balas pria bertopi koboi itu, mengusir Nelson dari hadapannya.

"Sial, aku salah sasaran lagi!" keluh Nelson, karena dia yakin setidaknya target yang dituju tidak akan langsung mengusirnya seperti itu.

"Hei, anak muda, apa kau baru saja diusir oleh orang tua itu? Jangan ganggu dia. Dia di sini hanya untuk memuaskan keinginannya untuk minum alkohol, jadi salah jika kamu meminta nasihat tentang gadis-gadis cantik." Seorang pria paruh baya mengajak Nelson mengobrol, dan Nelson segera duduk di sebelah pria itu.

"Anda benar, Pak. Dia mengusirku," Nelson menjawab pertanyaan pria itu dengan ramah.

"Hahaha, Anda baru di sini, kan?

Mendengar perkataan pria itu, Nelson sedikit terkejut. "Bagaimana Anda bisa tahu?"

"Saya Hendry, saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di klub ini dan terlihat seperti orang baik seperti Anda. Sulit dipercaya bahwa dia sering minum di tempat seperti ini." Pria bernama Henry itu tertawa kecil melihat wajah Nelson yang penasaran.

"Anda benar, Pak. Saya orang baru disini. Perkenalkan saya, Nelson." Nelson mengulurkan tangannya kepada Hendry untuk berjabat tangan.

[Sistem mendeteksi]

"Apa maksudmu?" tanya Nelson dalam hati ketika Sistem tiba-tiba berbunyi.

[Host berhasil menemukan target dan menjalankan misi rahasia dengan baik]

"Bukankah kau bilang targetnya frustasi? Dia terlihat baik-baik saja, dan kapan aku melakukan misi rahasia?" tanya Nelson dengan penuh semangat, karena dia tidak menyangka targetnya akan datang secepat itu.

[Tidak semua orang yang pikirannya berantakan terlihat kacau. Host juga telah berhasil berjabat tangan dengan target karena target tidak suka orang asing menyentuhnya, dan itu adalah misi rahasia Host untuk menyentuh target]

Mendengar penjelasan sistem, Nelson tersenyum senang.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu, anak muda? Jangan bilang kau sedang memikirkan hal yang tidak-tidak?" Kata-kata Hendry tiba-tiba membawa Nelson kembali ke dunia nyata.

"Hahaha, tidak, Pak Hendry, saya hanya memikirkan sesuatu yang lucu," jawab Nelson dengan cepat.

"Tolong siapkan Vodka klasik untuk pria ini dan masukkan pembayarannya ke rekening saya." Nelson juga ingat untuk memberikan minuman gratis kepada targetnya.

"Apa ini, Nelson? Kenapa kamu begitu ramah memperlakukan orang tua seperti aku ini," tukas Hendry dengan sedikit kaget.

"Tidak apa-apa, Pak Hendry, anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena Anda telah bersikap ramah kepada saya, seorang pemula. Ini adalah hadiah perkenalan kita karena saya tidak bisa lama-lama di sini. Ada banyak hal yang harus saya lakukan." Nelson berkata sambil melihat jam di ponselnya karena dia sudah menghabiskan lebih dari satu jam di lantai dasar klub.

"Baiklah, saya akan menerimanya dengan senang hati, tetapi saya akan mentraktir Anda lain kali."

"Saya akan menunggu saat itu tiba," jawab Nelson dengan ramah dan berpamitan kepada Hendry dengan cepat.

"Hei, sistem, waktu saya tinggal satu jam lagi, dan saya hanya perlu membersihkan lalat-lalat ini, bukan?" tanya Nelson, mengkonfirmasi kepada sistem saat dia sedang berada di lift menuju kantornya.

[Host benar, Host harus melakukan misi dengan cepat]

"Alex, apa semua orang sudah masuk?" tanya Nelson setelah ia sampai di depan kantornya dan melihat Alex masih berjaga-jaga.

"Sudah, Pak, sejak setengah jam yang lalu," jawab Alex dengan hormat.

"Anda masuklah bersama saya." Nelson membawa pengawalnya masuk bersamanya. 

Nelson sengaja masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu untuk melihat bagaimana respon para karyawan.

"Sial, di mana bos baru itu? Dia mengganggu waktu istirahat saya!" seorang pria botak berperut buncit mengumpat Nelson dari belakang.

"Mengganggu waktu istirahatmu? Memangnya apa yang kau lakukan?" tanya Nelson sebagai tanggapan langsung atas perkataan pria botak itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 8

    "Tentu saja, aku sedang bersenang-senang dengan para gadis milikku, dan siapa Anda? Ah, Tuan Nelson?" ujar Derrick dengan nada terkejut karena tidak menyangka bos barunya datang tiba-tiba."Jadi begini sikap anda di belakang saya?" tanya Nelson sambil melipat tangan di depan dada dengan sombong."Maafkan saya, Pak, saya tidak bermaksud seperti itu." Derrick dengan cepat memohon maaf kepada Nelson."Kamu terlalu berisik. Saya tidak peduli dengan hal itu karena saya ingin penjelasan Anda tentang semua yang tertulis di sini!" Nelson berkata sambil berjalan ke kursinya, menunjuk berkas di atas mejanya."Apa maksud Anda, Pak?" jawab Derrick dengan nada pura-pura tidak tahu."Kamu tidak boleh bertingkah seperti orang bodoh. Kemana semua uang korupsi itu pergi? Jangan bilang ada puluhan piring dan gelas yang pecah setiap hari, Jangan bilang kalau membersihkan lantai klub menghabiskan biaya Rp.300.000.000.000, per tahun!" Nelson yang marah langsung melemparkan berkas-berkas itu ke wajah Derri

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 7

    Sistem menjawab dengan cepat, membuat Nelson hanya bisa mengerutkan kening.Eryn yang melihat perubahan pada bosnya merasa firasat yang tidak enak, gadis itu tidak ingin dimarahi di malam hari seperti ini oleh bos barunya."Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?" tanya Nelson sambil menutup berkas-berkas dengan kesal."Maaf, Pak, saya baru bekerja sebulan," jawab Eryn dengan cepat; gadis itu merasa bos barunya itu menakutkan, meski awalnya terlihat tidak berbahaya."Anak baru? Tapi sudah disuruh menghadap saya? Apa mereka meremehkan saya?" geram Nelson dengan kesal."Maafkan saya, Pak. Saya tidak bermaksud seperti itu, tapi Pak Derrick sedang berada di luar kota dan tidak bisa dihubungi." Eryn menundukkan kepalanya dalam-dalam, takut kalau-kalau Nelson akan marah padanya."Keluar kota tanpa izin? Wow, apa ini perusahaan Nenek moyangnya? Aku tidak mau tahu, kau hubungi dia sekarang juga, bagaimanapun caranya. Dan jangan lupa, hubungi tim auditor. Saya harap mereka semua berada di ruan

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 6

    “Kalau begitu, jilat sepatuku, dan setelah itu, bersihkan semua toilet di klub ini!”Mendengar kata-kata Nelson yang tidak sopan, Ben tidak lagi dapat menahan amarahnya lebih lama lagi, dan pria itu segera bangkit menatap tajam ke arah Nelson.“Brengsek, kamu orang yang tidak tahu diri!” Ben menggeram, ingin menyerang Nelson, tetapi para pengawal dengan cepat menahannya.“Kau adalah lelaki bajingan yang tidak pantas dihormati!” kata Ben sambil terus meneriakkan umpatan pada Nelson."Hei, apakah kau gila? Kau bisa menganiaya orang lain, lalu kenapa orang lain tidak bisa membalasnya?" Nelson membalas dengan nada dingin. Pria itu pun menghampiri Ben, yang ditahan oleh pengawalnya.“Kau?!” Ben berteriak semakin marah.Muak dengan kelakuan Ben yang tak kunjung menyadari kesalahannya, Nelson akhirnya menyerahkan tugas menyadarkan Ben kepada pengawalnya. “Lakukan tugas kalian dengan baik, buat dia sekarat, tapi jangan bunuh dia karena kematian adalah sesuatu yang tidak pantas dia dapatkan.”

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 5

    "Guk... guk... guk..." Max dengan cepat melakukan apa yang diperintahkan Nelson. Tidak hanya menggonggong seperti anjing, Max juga berlutut dan menggoyangkan pantatnya seperti anjing.Melihat pemandangan mengerikan itu, tentu saja, keempat pria lain yang telah menggertak dan menghina Nelson langsung merasakan ketakutan dalam hati mereka."Berbaliklah," kata Nelson sambil tertawa geli saat memberikan perintahnya. Max yang mendengar perintah bosnya langsung melakukan apa yang diminta Nelson."Hahaha, anjing pintar." Nelson tertawa puas, sementara Ben yang melihatnya merasa malu. Pria itu memutuskan untuk menyelinap keluar dari ruangan, tapi Nelson menyadarinya."Anjing yang baik, tolong panggil lima pengawal ke luar dan kunci pintunya agar tidak ada yang kabur." Nelson memberikan perintah dengan dingin, membuat keempat pria itu berpikir untuk melarikan diri dengan lebih ketakutan."Kalian keluar dengan posisi merangkak, jangan berdiri karena kalian adalah anjing, bukan manusia!" Nelson

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 4

    "Akhirnya, yang aku tunggu-tunggu datang juga," kata Arthur dengan penuh semangat."Tuan Ben, apa kabar? Anda terlihat semakin tampan, dan jam tangan Anda menarik perhatian saya. Apakah itu jam tangan baru dari J?" Manajer yang baru saja tiba dengan cepat menyanjung Ben.Terlebih lagi, kamar yang telah dipesan Ben sejak lama bukanlah kamar biasa. Kamar itu hanya bisa dipesan oleh pemegang kartu VVIP di tempat itu, dan para pemegang kartu VVIP itu juga membutuhkan waktu untuk memesan tempat tersebut.Mendengar pujian dari sang Manajer, Ben merasa sangat senang. "Max, matamu sangat tahu barang bagus. Memang benar bahwa jam ini adalah edisi khusus karena saya tidak ingin sembarang orang bisa mengenakan apa yang saya kenakan.""Kamu memang sangat layak mengenakan produk langka seperti ini. Oh ya saya lupa, apakah ada yang salah sampai Tuan Ben, repot-repot memanggil saya? Apakah pelayanan kami ada yang kurang? Tolong beritahu saya. Saya berjanji akan memberikan pelayanan yang terbaik." Ma

  • Sistem Keberuntungan Sang Miliarder Dadakan   Bab 3

    "Tidak, kau tidak boleh kejam seperti itu kepadaku. Sekarang kau dan aku terikat, kita itu satu jadi jangan mengancamku!" keluh Nelson dengan cepat.Sistem hanya diam saja mendengarkan protesan dari Nelson."Okelah, aku menerima poin tersebut, tetapi apakah kau tahu kenapa aku berubah dengan cepat? Hanya perlu waktu 1,5 tahun bagiku untuk berubah menjadi babi seperti ini!" gerutu Nelson.[Host yang akan mencari tahu jawabannya]Mendengar sistem yang tidak memberikan jawaban yang ia inginkan, Nelson hanya bisa berdecak kesal. "Ck, kau sungguh membosankan tetapi bisakah kau membuat sakit ditangan dan dikaki ku berkurang? Aku tidak bisa bergerak dengan leluasa bila seperti ini.[Memindai, kesehatan terdeteksi…][Aku hanya bisa memberikanmu 5% nilai kesehatan, kini kau bisa bergerak dengan bebas tetapi ingat jangan melakukan hal yang akan membuat tubuh Host berbahaya karena aku hanya menghilangkan rasa sakit Host tidak bisa menyehatkan tubuh Host begitu saja]"Ini sudah lebih dari cukup!"

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status