Share

Bab 3

Author: ShenShen
last update Huling Na-update: 2025-08-17 14:07:31

Eric gelisah.

‘Aku tak mau mati dulu sebelum menyelamatkan adikku…’ Eric bergumam dalam hati sembari berjuang keras untuk tetap terjaga sebab ia khawatir jika ia pingsan ia akan terbangun di alam baka.

[Ding!]

[System telah mendeteksi kehidupan host selalu berada di luar jangkauan keberuntungan!]

“Suara siapa itu?” gumam Eric semakin kebingungan.

[Ini adalah suara System. System menemukan Host menderita kesialan sepanjang hidup dan membutuhkan sentuhan Keberuntungan untuk menikmati dunia! System memilih Host untuk meraih keberuntungan-keberuntungan besar!]

Eric menelan ludah. “Apakah maksudmu… Apakah ini sama seperti,,, aku telah mendapatkan mukjizat yang akan mengubah hidupku?”

[Ya! Itu benar. Saat ini System mendeteksi tubuh Host sangat lemah dan hampir sekarat. Apakah Host ingin menggunakan fitur healing untuk menyembuhkan tubuh Host?]

Eric menelan ludah lagi, mencoba keberuntungannya, Eric menganggukkan kepala seraya bergumam, “ya, aku ingin mencoba fitur itu. Tolong sembuhkan luka-lukaku.”

[Sayangnya fitur Healing belum terbuka pada level ini]

Eric terbatuk dan ingin mengumpat kasar. 

“Lalu apa maksudmu memberiku penawaran itu?”

[Ada biaya $100,000 yang dikenakan untuk membuka fitur healing sementara. System bisa meminjamkan dana dari Bank System jika Host berkenan]

“Beri aku pinjaman. Buka fitur healing, sembuhkan luka-lukaku…”

[Peminjaman diproses. $100,000 telah berhasil digunakan untuk membuka fitur healing sementara. Healing akan segera dimulai]

Eric tak mau berharap banyak. Lebih tepatnya, ia menganggap mungkin saja suara-suara itu hanyalah halusinasi yang umum terjadi kepada orang-orang sekarat yang menuju kematian.

“Sensasi apa ini?”

Eric tersentak kaget saat ada hawa panas menyeruak masuk menyelinap ke dalam tulang-tulang rusuknya. Sensasi hangat terasa menyebar ke seluruh pembuluh darahnya. Beberapa tulangnya yang patah kini terasa tersambung kembali. Lebam-lebam di tubuhnya mengempis, luka-luka menganga di sekujur wajahnya perlahan-lahan menutup dengan sempurna.

[Proses healing selesai. Host telah berada dalam keadaan sehat sepenuhnya]

“Luar biasa!” Eric bahkan bangkit berdiri dengan cukup mudah. Ia memukul-mukul pipinya beberapa kali dan memastikan ia tak sedang berhalusinasi.

[Sebagai hadiah awal, Host bisa memilih hadiah yang ditawarkan System. Ada kotak A dan kotak B, mana yang akan Host pilih sebagai hadiah?]

Eric termenung sesaat setelah ia mendengar suara yang mendengung di kepalanya. Mencoba keberuntungannya lagi, Eric menjawab, “bagaimana jika aku menginginkan kotak A dan B sekaligus?”

[Pilihan yang bijak!]

[Tentu saja. Host berhasil mengklaim kotak A dan Kotak B. Kotak A berisi saldo sebesar $1,000,000,000 yang telah dikirimkan ke rekening Host. Kotak B berisi misi dengan hadiah berupa Fragment Keberuntungan]

“$1,000,000,000 dan Fragment Keberuntungan?!” degup jantung Eric berpacu cepat, ia merasakan kehidupannya kini tampak jauh lebih menyenangkan dan menantang. “Ngomong-ngomong, bagaimana jika aku gagal menjalankan misi yang kau berikan?”

[Misi yang berasal dari Kotak Hadiah bisa ditolak tanpa ada hukuman atau penalty jika gagal. Jika Host berhasil menjalankan misi, Host akan menerima hadiah Fragment Keberuntungan]

Mata Eric berbinar semangat.

“Apa misi yang harus kulakukan?”

[Misi untuk Host adalah memberi hukuman setimpal kepada orang yang telah mencelakai Host hari ini]

Eric tersenyum tipis. Bahkan tanpa diberi misi sekali pun, Eric juga berencana untuk menghajar Jim sekaligus menyelamatkan Elise White. 

Bukankah saat ini keberuntungan sudah ada di tangannya?

*** 

Sementara itu di rumah bordil milik Jim dan Peyton, Elise sedang dipaksa untuk mengenakan lingerie seksi berwarna merah. Malam nanti akan ada nude party di klub malam yang berada di area bordil milik Jim.

“Saat tamu-tamu penting sudah datang, kau harus menari dengan gerakan erotis sembari melepas seluruh benang yang menempel di tubuhmu, mengerti?” ancam Peyton kepada Elise selagi ia mendandani Elise agar tampak lebih dewasa dari umurnya.

Bibir Elise bergetar, ia ingin mengiyakan permintaan bibinya tetapi hal itu sungguh melukai harga dirinya.

Di saat yang sama, Jim perlahan-lahan mendekati Elise lalu meraih dagu gadis itu dan mendekatkan telinga Elise ke bibir Jim.

“Jika aku melihat gerakanmu kurang erotis, aku bisa membuatmu menggeliat dan mengerang di atas panggung, Baby…” bisik Jim ke telinga Elise, membuat Elise merinding ketakutan.

“Ya. Jim sering melakukannya. Ia membantu mengeluarkan insting-insting liar para member baru. Ha ha, itu akan menjadi sangat menarik, Elise.” Peyton menimpali, tak merasa sama sekali terganggu dengan rencana suaminya yang akan mengeksploitasi tubuh gadis lain di muka umum.

Bagi Peyton dan Jim, pernikahan mereka hanyalah formalitas. Yang lebih utama dari pada pernikahan adalah uang. Itulah mengapa, dulu mereka juga dengan tanpa ragu merampas warisan peninggalan mendiang ibu Eric, membuat Eric dan Elise menjadi miskin sementara harta mereka dikuasai oleh paman dan bibi mereka.

“Paman, Bibi, bisakah kita menunda party nanti malam? Aku sedang kurang enak badan dan butuh sedikit waktu untuk istirahat. Aku akan menjalankan tugasku dengan baik setelah aku sembuh,” ucap Elise sedikit memelas karena memang ia sedang tak begitu sehat baik fisik maupun mental.

Jim dan Peyton tertawa bersama-sama. 

“Ha ha, mengapa kau berpikir kami akan peduli pada kesehatanmu?” Peyton memberi tamparan kecil ke pipi Elise. “Sadarlah, kau sedang berada di rumah bordil! Di sini, semua pelacur tak pernah sakit! Ehm, lebih tepatnya: memang tak boleh sakit!”

Seketika Elise merasa langit seolah runtuh menghantam punggungnya. Ia tertunduk, pipinya mulai basah, tapi berusaha agar tidak ada isakan yang terdengar.

“Jangan cengeng! Riasanmu bisa rusak!” bentak Peyton. Ia mengambil lingerie merah yang tergeletak di samping Elise, melemparkannya ke wajah gadis itu. “Cepat ganti bajumu! Ingatlah kakakmu yang akan mati jika kamu tidak bekerja.” Peyton mencengkeram rahang Elise. Ia mendesis, “Apa kamu ingin Jim menghajar Eric lagi karena kamu membangkang?”

Elise buru-buru menggeleng. Sampai sekarang ia masih mencemaskan keadaan Eric yang tadi dipukuli. Jika harus mendapat pukulan lagi, ia khawatir Eric akan kehilangan nyawa, bukan karena kanker otak, melainkan karena kekejaman sang paman.

“Kalau begitu berhenti membuatku kesal!”

“B-baik, Bibi.”

“Anak pintar!” Peyton mengelus rambut Elise dengan senyum seringai menyeramkan.

Ketika Elise beranjak untuk berganti baju, Jim yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya berteriak kegirangan.

“Ada apa?” sergap Peyton.

“Elise, letakkan kembali lingerie itu. Sekarang juga ambil kopermu dan pilih gaun terbaik!”

Elise masih terdiam, keningnya berkerut. Ia sama bingungnya dengan Peyton, tidak tahu apa yang membuat Jim begitu senang.

“Peyton, kita akan jadi orang kaya! Lebih kaya! Sangat kaya! Hahaha…” Jim menghampiri Elise. “Kamu benar-benar pembawa keberuntungan. Seseorang bersedia membayar $50,000 untuk bisa bermalam denganmu. Ini gila!”

“Apa?” Elise dan Peyton bertanya bersamaan, tapi dengan intonasi berbeda. 

Mengabaikan kecemasan di wajah Elise, Jim menyodorkan ponselnya pada Peyton. “Lihat, dia sudah mengirimkan $5,000 sebagai uang muka. Sisanya akan diberikan langsung di hotel setelah dia selesai menikmati Elise.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 124

    Setelah resmi menjadi anggota baru klub dayung kampus, nama Eric semakin populer, tidak hanya di jurusannya, tetapi juga di jurusan lain, bahkan di fakultas yang berbeda. Ia memiliki lebih banyak penggemar, baik laki-laki maupun wanita, dari mahasiswa satu angkatan dengannya maupun mahasiswa senior. Bahkan, ada juga penggemar dari kalangan staf dan dosen.Di sela-sela kesibukannya dalam menjalani rutinitas perkuliahan dan juga latihan di klubnya, Eric selalu berusaha untuk menjaga hubungannya dengan Violet. Hanya saja, tidak dipungkiri, para fans yang terkadang datang menghampiri dan bergerombol, membuat Violet perlahan mundur untuk memberi mereka ruang.Meski begitu, Violet sepenuhnya mengerti. Ia tahu benar kalau pacarnya itu semakin bersinar, hingga membuat banyak orang mengidolakannya. Dan ia sendiri mengakui bahwa Eric memang lebih dari pantas untuk dikagumi, bahkan jauh sebelum pemuda itu tergabung dalam klub dayung.Seperti saat ini, ketika keduanya sedang makan bersama di kant

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 123

    Namun, tampaknya musik itu masih belum cukup ampuh. Pada akhirnya, kekesalan Chloe mencapai puncaknya. Kesabarannya sudah habis.Dengan sengaja Chloe menyandarkan punggungnya ke kaca jendela bus, lantas meluruskan kakinya di atas kursi. Ia memenuhi dua kursi sendirian. Tidak hanya itu, Chloe juga memasang wajah malas dan memberikan tatapan mengintimidasi pada siapa saja yang melewati kursi itu.Sementara itu, Lily memang belum membuka percakapan lagi dengan Eric. Ia menunggu sampai semua orang masuk ke dalam bus dan mereka berangkat kembali ke kampus. Lily akan membicarakan hal penting itu setelah suasananya kondusif."Maaf aku terlambat," seru Richard dengan senyum segan. Ia baru keluar dari toilet.Melihat Richard yang baru muncul, sembuah napas keluar dari mulut Chloe. Ia tahu, Richard akan menjadi pria terakhir yang mencoba untuk duduk di sampingnya. Wajahnya menjadi sangat masam.Hal itu berbanding terbalik dengan Richard yang sangat bersemangat saat melihat kursi di sisi Chloe m

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 122

    Sejak awal Eric memahami apa yang ditanyakan Lily. Hanya saja, ia merasa tidak perlu berkomentar. Namun, karena selama ini Lily bersikap baik padanya, bahkan ketika dulu dua sahabatnya begitu menyebalkan, Eric menjadi segan untuk langsung menolak."Eric, ini adalah foto tanteku. Namanya Grace Porter. Aku sangat menyayanginya, dan seluruh keluargaku juga. Tapi, sudah bertahun-tahun ia pergi, tanpa kembali pulang, tanpa memberi kabar apapun. Kami benar-benar kehilangan kontak dengannya. Aku sangat mencemaskannya. Apa di luar sana ia baik-baik saja, atau mengalami masalah. Ini membuatku gelisah setiap waktu saat mengingatnya.""Aku turut prihatin atas hal itu," ujar Eric."Eric, aku tidak tahu pasti mengapa tanteku pergi. Ibuku tidak mengatakan apapun, dan aku tidak peduli. Maksudku, mungkin masalah besar terjadi, dan waktu itu aku masih remaja, tidak ada yang menjelaskan padaku. Tapi, aku benar-benar sedih karena tidak bertemu tanteku lagi sesudahnya. Itu menyesakkan." Lily tidak bisa m

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 121

    Dengan hasil tes dayung yang sangat memuaskan, jelas mampu mengantarkan Eric untuk lolos menjadi anggota baru klub tersebut. Tidak hanya lolos, tapi ia juga berhasil menjadi peserta terbaik, diikuti Richard Brown di posisi kedua.Para peserta yang gagal di tes terakhir ini tentu merasa kecewa. Namun, mereka akan mencoba lagi tahun depan. Belajar dari Richard yang gagal di tahun lalu, dan lolos di tahun ini.Dengan sopan Eric meminta izin kepada pelatih dan panitia untuk menemui para pendukungnya. Meski hanya memiliki waktu lima menit, Eric sangat berterima kasih.Chloe mengamati Eric yang berlari menuju belakang rumahnya dengan wajah cemberut. Tentu akan sangat menyenangkan jika wanita yang hendak ditemui Eric adalah dirinya, kenyataannya yang menjadi pacar pemuda itu adalah Violet. Dan kini dalam hatinya Chloe mengumpat karena harus melihat kedekatan Eric dan Violet."Hai cantik, apa kamu tidak ingin memberikan ucapan selamat padaku?" Richard datang mendekat pada Chloe dengan senyum

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 120

    Penampilan Eric dalam tes terakhir itu sungguh membuat semua orang terkesima. Banyak di antara mereka yang terbelalak, mengusap-usap mata untuk memastikan tidak salah lihat, dan banyak pula yang sampai mengungkapkan kekagumannya.Apa yang ditunjukkan Eric benar-benar terlihat profesional. Kemampuannya dalam mendayung sudah seperti para atlet olimpiade. Para pelatih yang menilai penampilan para peserta bahkan juga tidak bisa menahan rahang mereka untuk tidak jatuh."Wow, apa yang baru saja aku saksikan!" "Ini benar-benar sejarah!""Aku bisa melihat masa depan klub dayung yang cerah!"Eric mengungguli semua peserta. Baik dari segi kecepatan, teknik, maupun kekuatan, ia memperoleh nilai tertinggi.Para panitia ataupun peserta yang telah tampil sebelumnya berdiri dan bersorak, bertepuk tangan atas penampilan Eric.Di antara mereka yang terkagum-kagum itu, jelas ada Chloe yang merasa semakin sulit untuk mengabaikan Eric."Katakan, bagaimana aku bisa pura-pura tidak terpesona melihatnya?"

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 119

    Tes mendayung dilakukan secara bergantian. Jarak tempuh tidak terlalu jauh, hanya sekitar 500 meter. Para peserta mendayung dengan menaiki perahu dayung tunggal.Penilaian tes mendayung ini dilihat dari segi kecepatan, kekuatan, dan teknik yang digunakan sejak garis start hingga finish. Peserta dengan nilai tertinggi pertama hingga kesepuluh akan otomatis lolos menjadi anggota baru klub dayung, sementara yang lainnya akan gugur. Itu artinya, dari 20 peserta seluruhnya yang lolos dari tes fisik kemarin, hanya separuhnya saja yang akan mendapat kartu anggota klub dayung University of Grand Houston.Eric mendapat giliran di kloter terakhir. Ia merasa sedikit gugup, meski yakin akan mampu menjalani tes dengan baik, sebab sebelumnya ia sudah rajin latihan mendayung. Selain perihal hasil tesnya nanti, satu hal yang membuat Eric was-was juga adalah terkait pesan System semalam, bahwa ia akan segera mendapatkan hadiah dari misi yang berhasil ia jalankan sebelumnya."Kloter terakhir akan se

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status