Share

Bab 63

Penulis: ShenShen
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-16 15:53:49

Alih-alih mendapat sapaan atau bahkan sekadar lirikan dari Eric, Chloe malah harus menelan kekecewaan pahit.

Jelas-jelas ia berdiri di antara mereka, tapi Eric bersikap sangat dingin dengan tidak menganggapnya ada. Padahal, jika memang Eric harus pergi, Chloe berharap setidaknya Eric akan menyapa, dan tersenyum padanya seperti dulu sebelum hubungan mereka merenggang.

Harapan Chloe itu hancur seketika. Eric lewat begitu saja, membawa sikap dinginnya, seolah Chloe hanyalah tiang lampu di tepi jalan.

Yang membuat Chloe semakin kesal, sebelum beranjak pergi, Eric justru menyempatkan diri untuk menyapa Betty dan Lily. Sapaan hangat itu disertai senyum tipis, cukup untuk membuat Chloe sejenak merasa dirinya tak berharga.

Dada Chloe terasa sesak. Jari-jarinya mengepal di sisi tubuhnya, dan kaki kanannya hampir saja menghentak lantai. Ia menelan ludah, menahan napas, berusaha keras agar ekspresinya tetap datar. Matanya sedikit berkedip cepat, pertanda ia sedang berusaha mengatur emosi. Tida
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 70

    "Tenangkan diri anda, Jaksa yang terhormat. Kebenaran akan menemukan jalannya. Anda tidak perlu terlalu memaksakan kehendak." Pengacara Edward memprovokasi."Maaf, bukan kami, tapi saksi yang justru terkesan memaksakan diri."Sebelum suasana semakin panas, hakim sudah lebih dulu melerai. Ia meminta saksi kedua untuk melanjutkan keterangannya."Itu saja yang bisa saya sampaikan, Yang Mulia. Perihal apa yang ditanyakan saudara jaksa, itu menjadi kewenangan dokter forensik untuk menjelaskannya. Simpulan dari kesaksian saya adalah tidak ditemukan bukti langsung yang menunjukkan keterlibatan terdakwa dalam kasus ini."Wajah Natalie memerah. Tangannya mengepal, hampir berdiri dari kursi karena tidak bisa menahan emosi. Ia merasa dikhianati. Saksi yang seharusnya menegakkan kebenaran, kini justru melindungi pelaku.Berikutnya giliran dokter forensik dihadirkan dalam sidang. Usai bersumpah atas kebenaran dari kesaksian yang akan dilakukan, ia membuka keterangannya dengan mengucapkan maaf."Ka

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 69

    Eric memberikan tatapan tajam mendengar pembelaan dari pengacara Edward. Omong kosong itu sungguh membuatnya muak. Ia tahu pasti, siapa yang nyaris menghancurkan hidup siapa. “Mari kita jujur. Edward adalah seorang pria dengan reputasi baik, seorang warga yang selama ini taat hukum. Apa masuk akal seorang pria dengan latar belakang seperti itu tiba-tiba berubah menjadi pelaku kriminal tanpa hati nurani? Tentu saja tidak. Tuduhan ini hanya didasarkan pada dugaan, bukan kepastian.”Pengacara Edward tersenyum tipis, lalu menutup pledoi awalnya dengan kalimat penuh tekanan.“Saya meminta Yang Mulia, dan hadirin sekalian, sebelum menerima begitu saja cerita Jaksa, untuk mengingat satu hal penting, bahwa keraguan sekecil apapun adalah alasan untuk tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Dan dalam kasus ini, Anda akan melihat bahwa keraguan itu bukan hanya kecil, tetapi sangat besar. Tidak ada alasan bagi klien kami untuk diperlakukan seperti ini, apalagi sampai harus dihantui ancaman hu

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 68

    Ruang sidang seperti dipenuhi aura tegang sejak pintu kayu besar terbuka. Derap langkah terdengar bergema di lantai marmer, berpadu dengan bisikan wartawan yang sibuk menyiapkan kamera dan buku catatan mereka. Biar bagaimanapun, Keluarga Thompson cukup terkenal di kota itu. Sebagai salah satu pengusaha kaya raya dengan berbagai bisnis yang dikelola, ayah Edward tentu memiliki reputasi yang baik. Ia sangat disegani dan berkuasa.Lalu, sekarang putra penerus satu-satunya dari keluarga Thompson terlibat dalam kasus tabrak lari dengan ancaman hukuman bisa lebih dari 10 tahun. Padahal sejak beberapa bulan lalu, Edward Thompson digadang-gadang akan segera mewarisi dan meneruskan bisnis sang ayah.Maka dari itu, ada banyak wartawan lokal yang hadir untuk meliput jalannya persidangan. Selain itu kursi-kursi panjang di sisi kanan dan kiri juga dipenuhi oleh penonton sidang, yang merupakan kerabat, teman Edward, dan rekan bisnis sang ayah yang tentu saja datang untuk mendukung terdakwa. Sedan

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 67

    Setelah semua perkuliahan selesai, Eric mengantarkan Violet pulang. Sebelumnya Violet bersikeras untuk pulang menunggu jemputan dari sopirnya. Tapi, Eric sedikit memaksa. Besok adalah hari persidangan kasus tabrak lari yang menimpa Natalie dengan Edward sebagai tersangkanya. Dan Violet akan menjadi saksi dalam persidangan. Mengingat hubungan Violet dengan Edward sebelumnya, Eric merasa perlu untuk menguatkan gadis itu.Namun, satu kenyataan mengejutkan Eric."Sebenarnya, sudah beberapa hari ini aku tidak pulang." Violet berkata jujur sambil melihat jari-jari tangannya sendiri, lalu membuang pandangannya ke samping.Eric sempat menoleh sesaat kepada Violet sebelum kembali fokus melihat jalan. Ia berusaha untuk tidak menunjukkan perbedaan. Ia hanya berdeham kecil."Aku menyewa apartemen kecil tak jauh dari sini." Violet menghela napas panjang. "Hubunganku dengan ayahku sedang buruk. Ya, sebetulnya pertunanganku dengan Edward selama ini memang bukan atas dasar cinta, melainkan lebih kep

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 66

    Eric mendengus sambil memegang kepalanya. Ia tahu, situasi akan menjadi lebih panas karena kedatangan wanita yang berteriak itu."Nona Turner..." desis Daniel yang matanya terbuka lebar melihat Chloe berjalan mendekat.Ini kali pertama bagi Daniel berinteraksi secara langsung dengan wanita paling populer di kampus itu. Sebelumnya, Chloe bahkan seperti tidak pernah melihat keberadaannya, seolah ia adalah makhluk tak kasat mata."Katakan padaku, siapa wanita sempurna yang kamu bicarakan tadi? Berani sekali ia menjalin hubungan dengan pria yang aku sukai!" Chloe menatap Daniel seperti akan menelannya bulat-bulat.Tentu saja Chloe melihat keberadaan Eric dan seorang wanita yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Tapi Chloe sengaja tidak menoleh pada mereka karena hatinya terasa perih. Ia menahan kesal karena hanya bisa melampiaskan kecemburuannya dengan menekan Daniel.Eric pun tidak berkomentar. Ia hanya menggeleng dan memalingkan wajahnya agar tidak melihat Chloe yang memuakkan. Di matan

  • Sistem Keberuntungan Tanpa Batas   Bab 65

    Eric menatap Daniel dengan wajah datar, matanya tenang seperti permukaan air yang tidak bergelombang. Namun, tatapan itu justru terasa menusuk, membuat udara di antara mereka mengandung ketegangan yang sulit diabaikan.Violet duduk di tengah, tubuhnya mendadak kaku. Semestinya situasi seperti ini tidak akan terjadi jika Daniel memiliki cukup rasa malu.Alih-alih malu atau sungkan, kini Daniel justru mencondongkan tubuhnya sebelum tersenyum tipis. Ia berkata ramah, "Eh, jangan terlalu tegang. Rileks saja. Aku hanya mau ikut nimbrung, tidak akan berbuat macam-macam. Tenang ya."Sebenarnya pernyataan Daniel itu cukup untuk membenarkan bahwa keberadaannya memang mengganggu.Meski bibir Daniel tersenyum, matanya menatap Eric dengan kesal. Ia ingin menguji batas kesabarannya.Tanpa basa-basi, Daniel memindahkan nampannya yang berisi burger, kentang goreng, dan minuman ke tengah meja, seolah ini adalah meja pribadinya, sedangkan Eric dan Violet hanya menumpang di sana.Eric meletakkan sendok

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status