Share

10

Memang dasar sial, Islandia sama sekali tidak bisa mengelak, tidak bisa juga menolak karena dia lah yang tadi meminta hal gila itu.

Jadi, seperti janji River sebelumnya, pria itu benar-benar menghabisi Isla. Sampai semalam penuh, dengan alasan selama ini setiap kali River ingin menyentuh Isla, pasti saja ada gangguannya. Jadi, ini adalah balas dendamnya.

Sampai pagi menjelang, Islandia hanya diizinkan tidur sebentar saja, sehingga saat matahari mulai muncul, mata gadis itu malah ingin terpejam.

"Jangan tidur. Kita masih harus kerja hari ini," ucap River sambil mengelus punggung terbuka Isla. Mereka tengah ada di atas ranjang, baru selesai menghabiskan sesi terakhir mereka di pagi itu. Isla sendiri sudah hampir kehilangan kesadaran kalau saja bosnya tidak bicara. "Atau mau cuti saja? Kita habiskan seharian di atas ranjang tanpa gangguan? Mumpung adik kamu pulangnya masih lama."

"Bapak gila, ya? Saya nggak bisa kalau lebih dari ini. Saya bisa mati kecapekan," gumam Isla yang masih berba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status