Share

Bab 112: Hilang Sudah

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-10-06 09:31:12

Setelah hampir 20 menit lamanya menunggu, Dirga diizinkan menemui Laras yang saat ini masih terbaring lemah dan matanya memejam—di bawah pengaruh bius. Setidaknya, Dokter Tampan itu bersyukur karena Anna menyampaikan proses kuret berhasil tanpa pendarahan lanjutan.

Dirga menggenggam tangan kekasihnya yang dingin dan pucat, memperhatikan noda-noda darah dan tanah yang mengering jadi satu. Ingatannya masih tajam ketika mendengar dari cerita Pak Dading bahwa Laras ditemukan di pinggir jalan … mungkin gadisnya ini terjatuh saat lari dari Rama.

“Maafkan saya, Laras,” gumamnya. Rasa mengganjal masih bercokol dalam dada.

Dengan saputangannya, ia menyeka keringat Laras dan sisa-sisa jejak noda mengering itu.

Tak lama kemudian, Laras siuman, meskipun pandangannya masih tak karuan karena bergerak-gerak saat menatap sekitar—semua benda memantul. Ia juga tidak sadar ada Dirga di sampingnya.

“Sayang?” panggil pria itu karena Laras berulang kali menyipitkan mata dan melihat ke arah tangannya send
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 128: Saya Mencintai Laras

    Selesai memenuhi kebutuhan paling dasar, keduanya kembali ke dalam klinik.“Saya harus resepkan obat nafsu makan untuk kamu,” bisik Dirga jahil.Laras terperangah, untung mereka sudah menyeberang jalan. Kalau tidak, bisa bahaya karena banyak mobil lalu lalang. “Eh, kenapa, Dok?”“Makanmu terlalu sedikit, Yang. Atau lagi nggak nafsu?” Tatapan Dirga menyelami ke dalam mata hitam kekasihnya.Akan tetapi, belum sempat Laras menjawab, bayangan Ratih muncul dari belakang mereka. Wajah wanita itu tegang dan memerintahnya, “Ras, ikut Bibi!”Gadis itu menoleh sesaat dan menghampiri dengan cepat. Ia khawatir terjadi sesuatu dengan Rahul, sebab ekspresi sang bibi tidak baik-baik saja. Apa mungkin Ratih sengaja keluar klinik untuk mencarinya?“Ada apa, Bi?” tanyanya, dengan suara pelan.Ratih tidak langsung menjawab, melainkan menarik tangan Laras. Menjauh dari Dirga yang memperhatikan mereka dengan tatapan mencurigakan. Wanita paruh baya itu membawa keponakannya ke sudut klinik, dekat toilet.“

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 127: Demi Restu

    "Tapi apa? Kenapa kamu malah diem?" berondong Ratih sambil memegangi Rahul."Buah itu jatuh nggak jauh dari pohonnya. Bapaknya duda, ya, sekarang anaknya juga duda!" lanjutnya.Masih dari depan pintu, Dirga menahan sekuat mungkin emosi yang nyaris meledak. Jika saja Rahul orang lain, bukan kerabat dari janda tercintanya, sudah pasti ia lawan. Namun ... demi sebuah restu, Dokter tampan itu rela mengikis ego.Sama halnya dengan Laras. Sungguh ia ingin menjerit sekencang-kencangnya, ‘Tapi calon suami Laras!’Sial memang, lidahnya terasa kebas dan berat. Mulutnya pun mendadak bungkam, seakan ada rantai yang mengunci kuat. Tangannya mengepal erat sampai gemetaran.Andai sang paman tidak sedang sakit, mungkin ia sudah jujur tentang hubungan terlarang ini. Memang benar, cinta tak ada logika, tetapi begitulah yang ia rasakan. Dirga mampu memberikan segalanya yang Rama tidak penuhi sebagai suami."Tapi … Dokter Dirga itu pembimbing Laras yang baik, Mang, Bi. Nggak ada kekerasan apa pun," belan

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 126: Dituduh KDRT

    Berkat bantuan tetangga yang memiliki mobil, Paman Laras dibawa ke klinik. Dirga pun tidak mengangkat sendirian. Sampai di klinik 24 jam terdekat, Rahul segera diperiksa.Sementara Dirga berkoordinasi dengan dokter umum, Laras dan bibinya duduk gelisah di ruang tunggu.“Sejak kapan Mamang punya penyakit jantung, Bi?” Suara Laras mengalun pelan. Sepengetahuannya, Rahul selalu sehat. Bahkan tak pernah minum obat.Ratih menghela napas. “Nggak lama setelah kamu nikah sama Den Rama. Maaf, Bibi nggak cerita, takut ganggu rumah tangga kamu sama suami.”Laras makin prihatin mendengarnya. Sekarang pamannya baru tahu kalau Rama dipenjara dan melakukan KDRT, apa jadinya jika ia membongkar tentang perceraian dan tujuannya pulang kampung untuk meminta restu? Parahnya, ia akan menikahi mantan ayah mertuanya sendiri. Mungkin … dunia Rahul bisa luluh lantak.Laras menunduk, tatapannya jatuh pada perut. Teringat janinnya, sepertinya ia akan menutup rapat-rapat peristiwa kelam itu dari keluarga besar.

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 125: Minta Restu 2

    Laras menahan napas seketika. Jantungnya serasa merosot ke lambung. Ia bingung menjawab pertanyaan itu. Bukan tak pernah terpikir sebelumnya, ia sudah menyiapkan jawaban. Hanya saja, pada praktiknya, terasa sangat sulit.“Umm … itu … ituu—”“Ya ampun, Ras! Ih, kamu pulang nggak bilang-bilang. Padahal Bibi bisa masak enak buat kamu sama Den Rama. Mana atuh suami sultan kamu itu?” celetuk bibinya dari arah dapur, dengan wajah berkeringat dan daster penuh cipratan minyak.Laras tersenyum kecil sambil memelintir ujung cardigan krem-nya. Ia juga melirik sang paman yang masih menunggu jawaban.“Eh, itu siapa laki-laki ganteng? Sopir Den Rama, ya?” gumam bibinya, membuat Laras membelalak dan menoleh. Wajah Dirga tampak kecut dan kusut. Sudah pasti pria itu mendengar celotehan sang bibi.“Siapa dia, Ras? Kenapa juga kamu nggak pulang sama Den Rama?” tegur sang paman, lagi Dirga yang baru saja selesai menurunkan barang-barang dari mobil bergegas mendekat. Ia langsung mengulurkan tangan.“Sela

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 124: Minta Restu 1

    Melihat kecemasan di wajah Laras, Dirga memeluk erat tubuh mungil wanitanya yang agak kurus setelah keguguran. Ia mengecup berkali-kali pucuk kepala rambut hitam. Namun, tak ada kata yang disampaikan, hanya sentuhan menenangkan.“Dokter jangan siang-siang pulangnya, nanti di jalan keburu banyak orang.” Laras memainkan jemarinya di atas dada bidang pria itu.“Hm. Yang, saya masih kangen. Tapi kamu benar.” Dirga mengurai pelukan dan mencium bibir kekasihnya. “Makasih sarapannya, calon istri.” Sebelah matanya mengedip nakal.Laras hanya terkekeh kaku melihat tingkah mantan ayah mertua yang selalu bisa menghibur.“Belum juga resmi dilamar, udah bilang calon istri aja,” celetuk Laras sambil mencubit perut keras pria itu.“Maunya apa? Istri? Boleh,” goda Dirga makin menjadi-jadi.Tak ingin menahan pria itu lebih lama di rumahnya, Laras mendorong pelan Dirga keluar dari pintu belakang.Sebelum Dirga meninggalkan rumah, pria itu membaca pesan di ponsel. Wajahnya agak tegang dan napasnya menja

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 123: Cemburu Pada Anak 

    ​ ​“Gila, kamu Rama!” geram Leo, sambil melangkah mundur dan melindungi kepalanya. ​Baru saja nampan itu nyaris menyentuh kepalanya, pintu terbuka lebar. Dua orang petugas kepolisian gegas meringkus Rama. Leo pun segera keluar dan menatap putra dari kliennya dengan perasaan setengah iba, setengah mengutuk. ​“Argh … ini semua salah om, dasar penipu kalian semua. Gue nggak bakalan tinggal diam,” teriak Rama yang sudah kesurupan oleh amarahnya sendiri. ​Kedua tangannya pun diborgol dan dipaksa untuk duduk dengan tenang. ​Dari luar jeruji besi, Leo berkata, “jalani saja hukuman ini Rama. Anggap ini sebagai pelajaran berharga dalam hidup.” ​“Jangan sok tahu lu Om. Lu nggak ngerti rasanya jadi gue kayak gimana!” Bentak pria itu. ​Meskipun tubuhnya sudah tak berdaya, Rama masih berusaha bangkit untuk mengejar Leo dan menuntaskan amarahnya. ​Sementara Leo memilih keluar dari gedung kepolisian. Pria itu mau hubungi Dirga, tetapi karena jaringan yang buruk akhirnya ia hanya mengirimkan p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status