Home / Romansa / Skandal Terlarang Bersama Mertuaku / Bab 118: Mengaku Sendiri 

Share

Bab 118: Mengaku Sendiri 

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-10-08 10:09:04
Tubuh Rama dibawa paksa oleh petugas kepolisian. Tentu setelah kondisinya dinyatakan stabil. Pria itu sempat mengamuk sebelum dimasukkan ke dalam mobil.

“Gue nggak salah, Pak! Lagian semua yang dilakuin itu wajar kok! Papi dan istri gue yang salah, bukan gue!” teriak Rama sampai suaranya mengundang perhatian orang-orang di sekitar. Banyak yang merekam kejadian tersebut, membuat Rama naik pitam. “Ngapain lu rekam-rekam?! Hapus nggak, hapus!” bentaknya.

“Sudah, Saudara Rama Dananendra. Jangan membuat keributan. Silakan beri keterangan nanti di kantor polisi.”

“Gue bakalan telepon pengacara! Ini nggak adil!” murka pria itu. Wajahnya merah padam dan napasnya agak sesak karena bara amarah.

Mobil polisi pun meninggalkan rumah sakit umum dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di kantor polisi, Rama dibawa ke ruang interogasi. Tangannya dibiarkan terikat sebab pria itu selalu menyerang siapa saja yang mendekat. Bahkan tak segan melukai dirinya sendiri.

Rama terus meracau seperti orang gila
NACL

Ayo Kasih semangat Pak Dokter ^^

| 12
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 126: Dituduh KDRT

    Berkat bantuan tetangga yang memiliki mobil, Paman Laras dibawa ke klinik. Dirga pun tidak mengangkat sendirian. Sampai di klinik 24 jam terdekat, Rahul segera diperiksa.Sementara Dirga berkoordinasi dengan dokter umum, Laras dan bibinya duduk gelisah di ruang tunggu.“Sejak kapan Mamang punya penyakit jantung, Bi?” Suara Laras mengalun pelan. Sepengetahuannya, Rahul selalu sehat. Bahkan tak pernah minum obat.Ratih menghela napas. “Nggak lama setelah kamu nikah sama Den Rama. Maaf, Bibi nggak cerita, takut ganggu rumah tangga kamu sama suami.”Laras makin prihatin mendengarnya. Sekarang pamannya baru tahu kalau Rama dipenjara dan melakukan KDRT, apa jadinya jika ia membongkar tentang perceraian dan tujuannya pulang kampung untuk meminta restu? Parahnya, ia akan menikahi mantan ayah mertuanya sendiri. Mungkin … dunia Rahul bisa luluh lantak.Laras menunduk, tatapannya jatuh pada perut. Teringat janinnya, sepertinya ia akan menutup rapat-rapat peristiwa kelam itu dari keluarga besar.

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 125: Minta Restu 2

    Laras menahan napas seketika. Jantungnya serasa merosot ke lambung. Ia bingung menjawab pertanyaan itu. Bukan tak pernah terpikir sebelumnya, ia sudah menyiapkan jawaban. Hanya saja, pada praktiknya, terasa sangat sulit.“Umm … itu … ituu—”“Ya ampun, Ras! Ih, kamu pulang nggak bilang-bilang. Padahal Bibi bisa masak enak buat kamu sama Den Rama. Mana atuh suami sultan kamu itu?” celetuk bibinya dari arah dapur, dengan wajah berkeringat dan daster penuh cipratan minyak.Laras tersenyum kecil sambil memelintir ujung cardigan krem-nya. Ia juga melirik sang paman yang masih menunggu jawaban.“Eh, itu siapa laki-laki ganteng? Sopir Den Rama, ya?” gumam bibinya, membuat Laras membelalak dan menoleh. Wajah Dirga tampak kecut dan kusut. Sudah pasti pria itu mendengar celotehan sang bibi.“Siapa dia, Ras? Kenapa juga kamu nggak pulang sama Den Rama?” tegur sang paman, lagi Dirga yang baru saja selesai menurunkan barang-barang dari mobil bergegas mendekat. Ia langsung mengulurkan tangan.“Sela

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 124: Minta Restu 1

    Melihat kecemasan di wajah Laras, Dirga memeluk erat tubuh mungil wanitanya yang agak kurus setelah keguguran. Ia mengecup berkali-kali pucuk kepala rambut hitam. Namun, tak ada kata yang disampaikan, hanya sentuhan menenangkan.“Dokter jangan siang-siang pulangnya, nanti di jalan keburu banyak orang.” Laras memainkan jemarinya di atas dada bidang pria itu.“Hm. Yang, saya masih kangen. Tapi kamu benar.” Dirga mengurai pelukan dan mencium bibir kekasihnya. “Makasih sarapannya, calon istri.” Sebelah matanya mengedip nakal.Laras hanya terkekeh kaku melihat tingkah mantan ayah mertua yang selalu bisa menghibur.“Belum juga resmi dilamar, udah bilang calon istri aja,” celetuk Laras sambil mencubit perut keras pria itu.“Maunya apa? Istri? Boleh,” goda Dirga makin menjadi-jadi.Tak ingin menahan pria itu lebih lama di rumahnya, Laras mendorong pelan Dirga keluar dari pintu belakang.Sebelum Dirga meninggalkan rumah, pria itu membaca pesan di ponsel. Wajahnya agak tegang dan napasnya menja

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 123: Cemburu Pada Anak 

    ​ ​“Gila, kamu Rama!” geram Leo, sambil melangkah mundur dan melindungi kepalanya. ​Baru saja nampan itu nyaris menyentuh kepalanya, pintu terbuka lebar. Dua orang petugas kepolisian gegas meringkus Rama. Leo pun segera keluar dan menatap putra dari kliennya dengan perasaan setengah iba, setengah mengutuk. ​“Argh … ini semua salah om, dasar penipu kalian semua. Gue nggak bakalan tinggal diam,” teriak Rama yang sudah kesurupan oleh amarahnya sendiri. ​Kedua tangannya pun diborgol dan dipaksa untuk duduk dengan tenang. ​Dari luar jeruji besi, Leo berkata, “jalani saja hukuman ini Rama. Anggap ini sebagai pelajaran berharga dalam hidup.” ​“Jangan sok tahu lu Om. Lu nggak ngerti rasanya jadi gue kayak gimana!” Bentak pria itu. ​Meskipun tubuhnya sudah tak berdaya, Rama masih berusaha bangkit untuk mengejar Leo dan menuntaskan amarahnya. ​Sementara Leo memilih keluar dari gedung kepolisian. Pria itu mau hubungi Dirga, tetapi karena jaringan yang buruk akhirnya ia hanya mengirimkan p

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 122: Ditipu

    Laras membekap mulutnya sendiri. Cairan bening nan asin luruh di pipinya. Ia seolah tak percaya bahwa semua ini adalah kenyataan.“Mimpi, ya?” gumamnya, karena untuk dibayangkan saja … itu terlalu indah. Laras tidak sanggup.Jika dulu menikahi seorang Rama—sang idola kampus adalah mimpi indah, sekarang justru bercerai darinya adalah anugerah terindah.“Bukan mimpi, Yang,” bisik Dirga, sensual, tepat di telinga sang kekasih.Dengan cepat pria itu memutar badan Laras, mencium bibirnya di bawah jemuran pakaian yang berkibar tersapu angin. Untuk membuktikan semua kenyataan, Dirga menggigit dan melumat bibir atas dan bawah bergantian.Laras melenguh sambil mengalungkan lengannya di leher pria itu. Menikmati setiap gerakan lidah panas yang membakar gairahnya.Tangan duda nakal tak lagi memegangi pinggul Laras, melainkan menyelinap masuk ke dalam piyama kucing ungu muda.“Hng … Dokter,” lenguh Laras, tubuhnya sudah merespon untuk dibawa melintasi kenikmatan dunia.“Kita masuk, Yang,” ajak Di

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 121: Duda Nakal dan Janda Muda

    Leo tidak lantas turun dari mobilnya, melainkan tetap bertahan. Orang itu tampak mencurigakan, meskipun menggunakan pakaian training kuning menyala. Leo kembali menghubungi kliennya, tetapi gagal. Sinyal di sini sangat buruk. Kaca mobil di samping kemudi diketuk. Leo melirik tajam dan menyembunyikan bukti-bukti ke jok belakang. Ia pun menggeleng. “Buka, Pak!” Suara itu terdengar lantang. Leo pun menancap gas untuk mundur, tetapi bannya kehilangan daya cengkeram sehingga hanya berputar terus karena jalan tanah yang licin. “Apa mereka ini orang suruhan Rama?” gumam Leo yang tahu betapa liciknya anak itu. Leo berusaha tetap tenang, hingga ponselnya berpendar. Ada satu pesan masuk yang sedari tadi ia tunggu. [Ada orang yang jemput di perbatasan desa. Namanya Pak Dading. Ini fotonya.] Setelah mencocokkan wajah pria di sampingnya dengan gambar di ponsel, barulah Leo berani membuka kaca dan menyapa, “Pak Dading, ya?” “Oh, iya, betul, Pak Leo. Saya diminta Dokter Dirga jemput ke sini.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status