Accueil / Romansa / Skandal Terlarang Bersama Mertuaku / Bab 56: Jangan Remehkan Saya

Share

Bab 56: Jangan Remehkan Saya

Auteur: NACL
last update Dernière mise à jour: 2025-09-18 10:29:40

Pandangan keduanya masih tertaut dalam dan intens. Ada banyak kata yang tidak terucap, tetapi bisa dirasakan mereka. Laras meraih tangan Dirga satunya, digenggam erat sama seperti tangan sebelahnya yang tak pernah lepas.

“Saya nggak bosan minta maaf sama Dokter.” Bibirnya gemetar di bawah rintik gerimis. Ia menunduk dalam karena matanya terlalu perih ketika air hujan ikut menghakiminya.

Dirga menarik Laras lebih dekat. Tangannya bergerak pelan seakan ragu. Hingga akhirnya ia mencubit dagu belah gadis itu, membuatnya mendongak. “Saya bukan baik. Nggak ingin Rama sentuh kamu lagi. Itu saja.”

Laras terdiam, jemarinya gemetar dalam genggaman Dirga. Ucapan itu menusuknya lebih dalam, ia diperlakukan seolah mereka tidak ada hubungan apa pun … hanya sebatas tanggung jawab. Hatinya kian bimbang antara bersyukur masih dilindungi atau menangis karena tak ada pengakuan dari pria itu.

Berulang kali ia mengutuk diri dalam hati. Salahnya memang, mudah terjerat rasa sakit yang diberikan Rama dan ing
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (6)
goodnovel comment avatar
NACL
Rama emang gilaaaaa ya
goodnovel comment avatar
NACL
waaah semoga bisa
goodnovel comment avatar
NACL
bab baru udah ada kakak ^^
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 107: Bangun Sayang

    Tangan pria itu mengepal kuat di samping tubuhnya yang berdiri tegak. Bola matanya tak beralih sedikit pun dari tubuh Laras. Rahangnya mengeras dan bergetar karena rasa marah yang siap meletus kapan saja.Kaki berlapis boots hitam perlahan makin dekat, hingga indra penciumannya menghirup bau yang menusuk bercampur amis. Tangan besar dengan urat-urat yang mencuat hendak terulur meraih gadis itu. Namun sebelum itu terjadi, suara seorang pria mengalihkan perhatiannya.“Dokter Dirga!” panggil Pak Dading yang tergesa menghampiri Dokter Tampan itu.Dirga tidak menyahut. Tampak ia sedang menahan diri agar tidak meledak di depan orang yang bukan seharusnya. Bahkan mulutnya saja tak sanggup sekadar mengucapkan kata terima kasih kepada Pak Dading. Sesak teramat membelenggu di balik kaos polo navy.Bagaimana tidak? Ia yang dalam perjalanan pulang ke Desa Wanasari, mendadak mendapat telepon dari orang kepercayaan. Paling menyakitkan lagi, ia yang sudah berjanji melindungi gadis itu, hari ini just

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 106: Di Mana Laras?

    Roda SUV makin mendekat, cahaya lampu depannya menyorot tubuh Laras di pinggir jalan. Kendaraan itu berhenti mendadak hingga penumpang di dalamnya ikut terkejut. Tak lama, seorang pria keluar dan menghampiri, memeriksa keadaan Laras yang sudah sepenuhnya pingsan.Dilihat dari penampilan jas putih yang masih melekat, tetapi sudah penuh noda dan wajah perempuan yang terasa tak asin. Pria itu mengenali sosok yang tergeletak bukan hanya dari jasnya, melainkan juga dari nama di ID card yang masih tergantung di dada“Dokter Laras?!”Orang itu segera memberi isyarat ke sopir lewat kaca mobil untuk membantu mengangkat tubuh Laras.“Cepat! Bawa dia ke klinik sekarang!”Akan tetapi, saat tubuh Laras diangkat, sopir mendadak membelalak dan menunjuk. “Aduh, Pak … ada darahnya itu!”“Kalau begitu, kita bawa ke rumah sakit terdekat aja!”Mobil itu pun berputar arah. Tidak jadi kembali ke desa, melainkan menuju pusat kesehatan terdekat dari perbatasan desa. Pria itu menahan napas sejenak. Tangannya

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 105: Hilang Harapan

    “Tolong, Bu,” mohon Rama sambil menyerahkan uang ke tangan dukun beranak itu. Senyum penuh kemenangan jelas terlihat di wajahnya, karena ia yakin tidak ada seorang pun yang mampu menolak sihir uang. Sedangkan Laras yang ingin berteriak hanya mampu meringis dan menangis dalam ketidakberdayaan. Satu-satunya harapan… semoga wanita paruh baya di hadapannya masih memiliki hati nurani. “Risikonya besar. Kalau ketahuan bisa gawat, Dek. Saya nggak mau ditangkap,” kilah dukun beranak itu menyerahkan kembali uang ke genggaman Rama. “Kalau memang pacarmu nggak bisa urus bayi, kasihkan aja ke orang. Banyak orang kaya mau adopsi,” sambungnya. Laras merasa agak lega, harapannya makin tinggi untuk bebas dari cengkeraman Rama. Ia terus menatap wanita itu, berharap sang dukun menolak suaminya dengan cara apa pun. Ia yakin, jika wanita itu tegas, Rama tak bisa berbuat apa-apa kecuali membiarkan dirinya dan bayinya tetap hidup. “Ibu yakin nolak? Nggak akan ada yang tahu. Cuma kita aja. Saya berani

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 104: Dipaksa 

    Sama seperti tubuh Dirga yang bercucuran keringat karena menahan sakit pada perut, saat ini Laras juga tengah menahan rasa yang sama.“Anak siapa? Papi?” desak Rama. Suaranya tinggi, dan cengkeraman tangan di kerah jas putih gadis itu makin kencang, membuatnya tercekik. “Jawab gue, Laras! Lu bikin gue darah tinggi,” bentaknya.Dengan suaranya yang bergetar, Laras menyahut, “Bukan urusan kamu … ini anakku.”Gadis itu tidak mau menyebut nama Dirga secara langsung. Meskipun … mungkin saja Rama bisa menebaknya dengan mudah.Naluri sebagai seorang ibu menuntun ia untuk melindungi sang buah hati. Kedua tangannya tidak meronta atau menuntut Rama melepaskannya, melainkan memeluk perutnya sendiri.“Argh … dasar istri nggak guna, lu!” Rama menampar pipi Laras lagi. Lalu mengempas kasar tubuh sang istri ke kursi mobil.“Akh…,” pekik Laras yang meringkuk sambil meringis. Hatinya tak lagi mengharap Dirga datang membantu, ia tahu pria itu ada di kota. Sekarang hanya keajaibanlah yang dapat menolong

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 103: Kecemasan Dirga

    Di saat Rama mencengkeram kerah jas putih Laras dan menuntut jawaban, di kota lain, Dirga baru saja keluar dari ruang spesialis ortopedi. Gips yang membelenggu sebelah tangannya sudah terlepas. Namun, ia disarankan untuk melakukan fisioterapi dan dilarang beraktivitas berat. Otot, tendon, dan sendi masih kaku.Ia melihat jam, seharusnya Randi sudah menghubunginya untuk video call dengan Rama. Hanya saja ia merasa sejak tadi telepon genggamnya tetap sepi. Dirga duduk di bangku logam di lorong poli. Ia mencoba merogoh saku leather jacket menggunakan tangan kakunya. Namun, karena masih sedikit ngilu, ia pun memilih memakai tangan sehatnya.Saat menatap layar, ternyata ada lebih dari sepuluh panggilan tidak terjawab dari Randi. Ia mengerutkan kening, baru teringat sejak semalam memang sengaja mengganti mode dering ke mode senyap.Benda pipih itu berpendar. Randi menelepon lagi. Nahas, baru saja ia menerima panggilan itu, layarnya berubah gelap. Dirga baru sadar powerbank tertinggal di vil

  • Skandal Terlarang Bersama Mertuaku   Bab 102: Anak Siapa?

    Laras merasa dadanya makin sesak karena detak jantung begitu kuat diiringi rasa takut yang tambah menggila. Sungguh sial, tubuhnya terlalu berat untuk berputar arah dan berlari sekencang-kencangnya. “Rama,” lirihnya seperti tercekik. Wanita asing yang tadi ia ikuti pun kini masuk ke dalam mobil—yang terparkir di pinggir jalan. Laras mengepalkan tangan, dan dalam hati menertawai kebodohannya sendiri. ‘Aku tertipu,’ batinnya. Perlahan kakinya mundur selangkah demi selangkah, walaupun terasa seperti diam di tempat. Matanya memandang lurus ke arah pria yang kini turun dari mobil dan menatapnya dengan bengis. “Jangan dekat-dekat, Rama! Pernikahan kita udah berakhir!” sergah Laras buru-buru. Rama melangkah makin mantap mengikis jarak dengan di antara mereka. “Papiku ternyata selingkuhan istriku,” ejek pria itu dengan senyum sinis khasnya. Laras memang tertohok mendengar kalimat yang dilontarkan sang suami. Namun ia sadar tidak akan melakukan hal seperti ini jika saja Rama bisa me

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status