Beranda / Romansa / Skandal sang Nyonya Muda / BAB-109 CARA UNTUK BERCERAI

Share

BAB-109 CARA UNTUK BERCERAI

Penulis: UMMA LAILA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-28 23:27:52

"Apa maksudnya?"

Nayara menatap tajam. Nada suaranya meninggi saat mendengar pertanyaan Rei yang tiba-tiba menyentuh luka lamanya.

"Apa kamu masih ingin bercerai dengan Raka?" Rei menegaskan tanpa basa-basi.

"Tentu saja!" Nayara langsung menjawab, sorot matanya penuh keyakinan. "Bukankah itu tujuanku dari awal? Aku bahkan membuat kesepakatan denganmu hanya demi bisa berpisah dari Raka."

Ia menarik napas panjang, tangannya refleks memijat pangkal hidung. "Tapi sampai sekarang... aku masih belum menemukan celah. Ayah hilang, penjualan saham, terlalu banyak masalah yang datang bertubi-tubi."

Rei mengangguk pelan, rona lega terselip di wajahnya. "Syukurlah... kalau tujuanmu masih sama."

Nayara mencondongkan tubuh. "Jadi? Jelaskan maksudmu. Cara apa yang kamu maksud untuk membuatku bisa bercerai?"

Rei menatapnya lama. Sorot matanya dalam, suaranya pelan tapi tegas. "Ini ada hubungannya dengan lelang kemarin."

"Lelang?" dahi Nayara berkerut. "Apa maksudmu? Apa hubungannya antara lelang saha
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-109 CARA UNTUK BERCERAI

    "Apa maksudnya?"Nayara menatap tajam. Nada suaranya meninggi saat mendengar pertanyaan Rei yang tiba-tiba menyentuh luka lamanya."Apa kamu masih ingin bercerai dengan Raka?" Rei menegaskan tanpa basa-basi."Tentu saja!" Nayara langsung menjawab, sorot matanya penuh keyakinan. "Bukankah itu tujuanku dari awal? Aku bahkan membuat kesepakatan denganmu hanya demi bisa berpisah dari Raka."Ia menarik napas panjang, tangannya refleks memijat pangkal hidung. "Tapi sampai sekarang... aku masih belum menemukan celah. Ayah hilang, penjualan saham, terlalu banyak masalah yang datang bertubi-tubi."Rei mengangguk pelan, rona lega terselip di wajahnya. "Syukurlah... kalau tujuanmu masih sama."Nayara mencondongkan tubuh. "Jadi? Jelaskan maksudmu. Cara apa yang kamu maksud untuk membuatku bisa bercerai?"Rei menatapnya lama. Sorot matanya dalam, suaranya pelan tapi tegas. "Ini ada hubungannya dengan lelang kemarin.""Lelang?" dahi Nayara berkerut. "Apa maksudmu? Apa hubungannya antara lelang saha

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-108 KEMBALI DIAM-DIAM

    Nayara melangkah keluar dari kafe dengan langkah pelan. Udara siang terasa lebih padat dari biasanya, dada yang sesak membuatnya harus menarik napas panjang. Pertemuan dengan Selina tadi benar-benar meninggalkan bekas. Ada kesadaran pahit yang tak bisa ia tolak—hubungannya dengan sahabat lamanya itu sudah mati. Tak ada jalan kembali.Alih-alih langsung ke kantornya yang berada di lantai atas gedung Adinata Group, Nayara memilih berbelok. Ia menuju taman kecil di sisi gedung, taman sederhana dengan beberapa bangku dan ayunan yang biasanya dipenuhi tawa anak-anak. Kali ini sepi.Nayara menjatuhkan tubuhnya di ayunan, tapi tidak bergerak. Jemarinya menggenggam rantai ayunan erat-erat, wajahnya menunduk.“Ah… pusing sekali.” Ia mengusap kening, lalu menekan dadanya yang terasa sakit.Dari dalam tas kecilnya, Nayara mengeluarkan botol obat. Tangannya bergetar saat membuka tutupnya. Dua butir pil jatuh di telapak tangannya. Ia tersenyum miris.“Sudah lama sekali aku tak minum ini… semua ber

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-107 DUA WANITA

    Kafe di lantai bawah sudah ramai. Wangi kopi bercampur obrolan pekerja yang singgah sebentar sebelum kembali ke kantor. Langkah Nayara tenang, meski hatinya bergemuruh. Lima menit perjalanan terasa seperti menuju medan pertempuran.Dari pintu, matanya langsung menemukan sosok itu.Selina.Duduk anggun di kursi dekat jendela, seolah sedang dipotret diam-diam. Rambut coklat bergelombang jatuh rapi di bahu, bibir merahnya menempel manis pada cangkir kopi. Selina tampak modern, sensual, memikat. Mau tak mau, Nayara mengakui—mantan sahabatnya memang cantik. Cantik, sekaligus berbahaya.Nayara berdiri di samping meja itu, tanpa senyum. Tatapannya tajam, penuh gengsi. Ia tidak ingin terlihat rapuh di depan perempuan yang sudah merebut Raka.Selina mengangkat wajah. Senyum tipis itu terlalu lembut untuk ukuran dirinya.“Duduklah.”Tanpa kata, Nayara menarik kursi dan duduk. Aura dingin masih menyelimuti.“Aku pikir kamu tidak datang,” Selina menyesap kopi, matanya berkilat. “Sahabat terbaikku

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB -106 TIBA-TIBA

    Pagi itu, kantor masih lengang. Jam baru menunjukkan pukul tujuh, namun Nayara sudah duduk di ruangannya. Wajah cantiknya tampak letih, meski riasan tipis berusaha menutupi semburat pucat di pipinya. Jemarinya mengetuk meja kayu berulang kali, irama kecil yang memantulkan gelisah dalam kepalanya.Di sampingnya, sebuah ponsel tergeletak diam. Layar hitam itu tak menampilkan notifikasi apa pun, tapi Nayara menatapnya seolah benda itu bisa hidup kapan saja dan membawa kabar yang ia tunggu.“Huft…” helaan napas panjang lolos dari bibirnya. Pandangannya menerobos kaca jendela besar, menatap langit pucat yang masih malu-malu diterpa cahaya pagi. Tubuhnya ada di ruangan ini, tapi pikirannya jauh melayang—ke satu nama, ke satu sosok yang tak pernah benar-benar meninggalkannya.BRUK.Sebuah clear holder jatuh di atas meja, membuat Nayara terlonjak.“Ah! Brima! Hampir saja jantungku copot,” serunya refleks.Pria berkacamata itu berdiri tegak, ekspresinya datar, suaranya dingin.“Saya sudah meng

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-105 MASA LALU YASMINE MAHENDRA

    Ponsel Selina terus berdering di meja kaca. Layar menyala, menampilkan nama yang membuat rahang Raka semakin mengeras.Bagas.“Apa maunya dia menelepon Selina?” gumam Raka lirih, tatapannya menusuk layar itu.Selina sudah terlelap, wajahnya pucat, tubuhnya masih melemah karena efek barang narkotik yang ia hirup. Raka menatapnya sebentar, memastikan napasnya teratur, lalu dengan geram ia meraih ponsel itu. Satu sentuhan pada tombol hijau, dan suara Raka terdengar ketus.“Apa urusanmu menelepon Selina?”Di ujung sana, Bagas sempat terdiam satu detik, sebelum tawa meledak dari bibirnya. “Oh, jadi yang angkat justru kakakku yang sempurna itu? Luar biasa, Raka. Kau benar-benar tahu cara menguasai dua wanita cantik sekaligus. Nayara yang anggun, Selina yang liar. Hebat sekali, hmm?”Gigi Raka terkatup keras. “Aku sedang tidak ingin main-main. Katakan saja tujuanmu. Kalau tidak penting, aku akan matikan sekarang juga.”Tapi Bagas justru menertawakan sikap dinginnya. Suaranya penuh racun. “Ka

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-104 AKU JUGA MENCINTAIMU

    “Jangan angkat.”Suara Selina terdengar manja, nyaris seperti bisikan yang memohon sekaligus menuntut. Jemarinya yang lentik dengan kuku berwarna merah marun menahan ponsel Raka yang bergetar di meja kaca. Nama Rei terpampang jelas di layar.Raka terdiam sejenak. Rahangnya mengeras, sorot matanya suram. Panggilan itu bukan sekadar telepon biasa—ia tahu, setiap kali Rei muncul, selalu ada sesuatu yang mengganggu keseimbangannya.Namun, semakin lama dering itu berlanjut, semakin ia merasa tidak punya pilihan. Dengan satu tarikan napas berat, Raka menepis tangan Selina lalu meraih ponselnya.“Aku harus angkat.”Ia menekan tombol hijau.“Tuan Rei. Ada apa telepon malam-malam? Sepertinya tadi urusan kita sudah selesai di kantor bukan?” Suaranya dingin, berlapis sarkasme.Hening sejenak di ujung sana. Raka menunggu, menahan napas. Namun sebelum Rei sempat menjawab, Selina menyelipkan kepalanya ke bahu Raka dan berbisik manja, cukup keras untuk terdengar.“Jangan tinggalkan aku.”Raka sontak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status