Beranda / Romansa / Skandal sang Nyonya Muda / BAB-31 TERJEBAK SATU KAMAR

Share

BAB-31 TERJEBAK SATU KAMAR

Penulis: UMMA LAILA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 23:41:47

Suasana kamar hotel mewah itu sunyi. Lampu redup, aroma lavender samar memenuhi ruangan. Nayara duduk di sofa, memeluk bantal empuk berwarna krem. Wajahnya kesal, matanya menatap tajam pria di seberangnya.

Rey santai menyeruput kopi dari cangkir putih, kaki bersilang di atas meja kaca.

“Aku benci situasi kayak gini,” dengus Nayara.

Rey hanya menyeringai, lalu meletakkan cangkirnya. “Harusnya kamu berterima kasih. Aku baru saja nyelamatin kamu dari skandal besar.”

“Aku nggak pernah minta,” Nayara membalas cepat.

“Tapi kamu butuh.”

Rey tertawa kecil. Tatapannya tak lepas dari wajah Nayara yang masih merengut. Ia menyandarkan punggung di kursi, terlihat sangat nyaman seolah situasi itu bukan masalah.

“Santai aja,” ucap Rey pelan. “Kamar ini statusnya Incognito. Nggak ada yang bisa ganggu kita sampai aku bilang.”

Nayara hanya memutar bola matanya, malas menanggapi.

1 jam sebelumnya…

Nayara duduk gelisah di ruang VIP restoran sushi langganan Rey. Dia masih kepikiran soal Selina dan flashdi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-32 LOVE IS PROPERTY

    Ponsel Nayara bergetar di atas meja. Nama Raka Mahendra terpampang di layar, membuat Nayara mendesah malas.Di seberang ruangan, Rey hanya melirik sekilas sambil mengangkat alis.“Angkat aja, biar sekalian kamu bakar dia,” ucapnya santai, sembari menyandarkan punggung di sofa.Nayara mengambil ponselnya dan menerima panggilan itu tanpa banyak basa-basi.“Di mana kamu?” suara Raka langsung memburu, terdengar menahan emosi.“Ini bukan urusanmu,” jawab Nayara datar.“Jangan macam-macam, Nay. Kalau ketahuan Ayahmu, bisa habis kamu.”Nayara mencibir, matanya menatap kosong ke arah kaca jendela yang menampilkan kelap-kelip lampu kota.“Kamu itu kayak bocah, ya? Ngomong aja bawa-bawa nama Ayahku. Sekali-sekali, jadi laki-laki itu pakai nyali, jangan cuma pakai ancaman,” balas Nayara tajam.Terdengar helaan napas berat dari seberang.“Aku peringatkan, pulang sekarang juga!”Saat itulah, Rey sengaja bersuara keras.“Eh, Nay! Kopimu tumpah, nih!”Suara Rey terdengar jelas di ponsel. Nayara lang

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-31 TERJEBAK SATU KAMAR

    Suasana kamar hotel mewah itu sunyi. Lampu redup, aroma lavender samar memenuhi ruangan. Nayara duduk di sofa, memeluk bantal empuk berwarna krem. Wajahnya kesal, matanya menatap tajam pria di seberangnya.Rey santai menyeruput kopi dari cangkir putih, kaki bersilang di atas meja kaca.“Aku benci situasi kayak gini,” dengus Nayara.Rey hanya menyeringai, lalu meletakkan cangkirnya. “Harusnya kamu berterima kasih. Aku baru saja nyelamatin kamu dari skandal besar.”“Aku nggak pernah minta,” Nayara membalas cepat.“Tapi kamu butuh.”Rey tertawa kecil. Tatapannya tak lepas dari wajah Nayara yang masih merengut. Ia menyandarkan punggung di kursi, terlihat sangat nyaman seolah situasi itu bukan masalah.“Santai aja,” ucap Rey pelan. “Kamar ini statusnya Incognito. Nggak ada yang bisa ganggu kita sampai aku bilang.”Nayara hanya memutar bola matanya, malas menanggapi.1 jam sebelumnya…Nayara duduk gelisah di ruang VIP restoran sushi langganan Rey. Dia masih kepikiran soal Selina dan flashdi

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-30 AYAH DAN ANAK PEREMPUANNYA

    Satu jam sebelum Nayara bertemu ayahnya….Di dalam ruang kerjanya yang luas dan megah, Bram Adinata duduk santai di balik meja kayu mahoni berukir. Seberkas cahaya matahari menembus kaca jendela besar di belakangnya, memantul di permukaan meja yang mengkilap.Di tangannya, selembar berkas terbuka. Mata tajam pria itu menelusuri setiap kalimat di dokumen kiriman anonim yang diserahkan oleh asistennya, seorang pria tua berambut perak yang setia bekerja puluhan tahun untuknya.“Selina Pradipta.” Bram menyeringai kecil. “Jadi ini wanita itu… mantan kekasih Raka Mahendra sekaligus perempuan simpanan menantuku, ya?”Asistennya, menunduk pelan. “Benar, Tuan. Selina berasal dari keluarga biasa. Tapi dia memiliki kemampuan cukup mumpuni di bidang IT. Dialah yang berusaha menangani krisis di Mahendra Grup kemarin, sebelum akhirnya bantuan dari Aldebaran Corp turun tangan.”Bram mendengus pelan. “Hmph. Rubah kecil ini rupanya cukup cerdas.” Ia melemparkan map itu ke atas meja tanpa minat. Berka

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-29 APAKAH KAMU MASIH INGIN BERCERAI?

    Pagi itu Nayara sudah berada di ruang kerjanya. Di meja, layar komputer menyala menampilkan beberapa laporan yang menumpuk. Namun, perhatiannya tak benar-benar tertuju ke sana. Ponsel di tangannya gelap, mati sejak semalam, tapi entah kenapa Nayara masih saja menatap layarnya.Wajahnya tampak murung, bibirnya mengatup rapat. Pikiran Nayara dipenuhi berbagai hal, tapi yang paling dominan adalah soal Selena. Wanita itu — meskipun sudah Nayara beri pukulan telak dengan kiriman rekaman suara bersama Mayunda — tetap saja bisa berjalan di kantor seolah tak ada apa-apa."Apa jangan-jangan rekaman itu gagal bikin dia down? Atau dia pura-pura kuat?" batin Nayara kesal.Nayara mendengus pelan, lalu membuka WhatsApp. Jarinya mengetik cepat sebuah pesan singkat ke Rei.‘Sepertinya rencana pertama gagal.’Pesan terkirim, tapi centang dua pun belum muncul. Nayara menunggu beberapa detik, lalu mendesah.“Astaga, nih orang kemana sih,” gumamnya.Tapi sebelum sempat mengutuk lebih jauh, pintu ruangann

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-28 TENANG SEBELUM BADAI BAGI MAHENDRA

    Angin malam berhembus pelan di balkon penthouse milik Selena. Kota yang tak pernah benar-benar tidur itu masih menampakkan lampu-lampu gedung yang bertebaran seperti bintang di kejauhan.Raka duduk di kursi rotan, segelas wine di tangannya. Wajahnya sedikit lebih segar meski kantung mata masih membayang. Di hadapannya, Selena bersandar santai, mengenakan dress tipis berwarna gelap.“Akhirnya kelar juga kekacauan itu,” gumam Raka, memutar gelasnya pelan.Selena tersenyum kecil. “Benar-benar malapetaka sih kalau sampai nggak ketemu orang itu. Bisa habis Mahendra Grup.”“Aku nggak habis pikir, staf IT kita payah banget. Besok aku pecat beberapa orang. Ganti tim baru yang benar,” kata Raka datar, lalu meneguk minumannya.Selena mencondongkan tubuhnya, menatap Raka serius. “Tapi, Sayang… soal IT freelance itu… aku nggak yakin dia orang biasa.”“Kenapa?” Raka menaikkan alisnya.“Orang kayak dia — yang bisa bersihin virus serumit itu dalam hitungan jam — mana mungkin cuma freelance IT nggak

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-27 MASALAH TERSELESAIKAN???

    Rei berdiri di depan gedung Mahendra Grup. Wajahnya dingin. Malam itu, dia menyamar jadi freelance IT. Pakai kaus hitam polos, jaket lusuh, dan tas selempang. Rambutnya acak-acakan, jauh dari sosok CEO Aldebaran Corp yang biasa tampil rapi.Bima keluar dari lobi, menghampiri Rei.“Kau yakin soal ini?” bisik Bima.Rei tak menjawab, hanya berjalan masuk.Sedang Raka Mahendra masih di ruang kerjanya . Tumpukan kertas, laptop terbuka dengan notifikasi error yang terus berdatangan. Kopi di mejanya sudah entah berapa cangkir — minimal sepuluh. Matanya merah, wajahnya kusut.Ia tak pulang sejak kemarin. Situasi Mahendra Grup benar-benar kacau. Server bermasalah, laporan keuangan berantakan, dan tim IT tak kunjung menemukan solusi.Ketukan pintu membuatnya menoleh.“Masuk,” ucap Raka tanpa semangat.Bima masuk, diikuti seorang pria asing berjaket hitam.“Pak, ini orang yang saya bilang. Freelancer, bisa bantu urusan server, dia dikirm dari Aldebaran Corp,” jelas Bima singkat.Raka menatap pri

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status