Seluruh anggota Renyi Dao bermeditasi menyembuhkan luka-lukanya selama satu minggu ke depan. Perjalanan para anggota Renyi Dao kali ini membuahkan cukup banyak hasil. Mulai dari formasi bertarung hingga kecakapan tempur mereka naik ke level yang lebih tinggi. Seluruh anggota Renyi Dao kini telah berada di Divine Soul 1 dan bahkan Xiao Lao sudah setengah langkah menuju Divine Soul Tingkat 2.Kai di sisi lain juga bermeditasi untuk menstabilkan Ranah Kultivasi Tempering Tubuhnya serta sekaligus memurnikan Puluhan Darah Vitalitas yang ia dapatkan. Kualitas Darah Vitalitas dari dua belas peringkat atas Murid Dalam Tahun Keempat adalah yang terbaik sehingga kali ini ia berhasil menghasilkan 25 Tetes Esensi Darah. "Kini Esensi Darahku sudah mencapai 285, hanya kurang 48 tetes lagi..."Kai berdiri dari meditasinya, sebelum berjalan menuju tengah Five Way Cardinal Array. Tangannya bergerak cepat saat Rune demi rune mulai menyala dan Five Way Cardinal Array diaktifkan. Cahaya terang menyelimut
Di dalam Ruangan Batu, hanya terdengar dengungan pelan dari Gold Dragon Cauldron. Api Inti Bumi menyala stabil, memancarkan cahaya merah keemasan yang menyelimuti ruang itu. Kai menatap tetesan darah biru keperakan yang melayang di udara. Darah Tidebringer Water Dragon tingkat Divine Soul 9.Kai menjentikkan jarinya. Darah itu menetes perlahan ke dalam Gold Dragon Cauldron, dan seketika nyala api bergejolak, memunculkan semburan kabut yang mengandung energi darah yang tiran.Kai menambahkan satu demi satu bahan herbal yang diberikan Wu Hanfeng. Aroma tajam bercampur dengan hawa asin laut memenuhi gua, membuat udara bergetar. Suara desisan terdengar setiap kali energi darah Tidebringer Water Dragon bertabrakan dengan esensi herbal."Naga Darah! Tundukkan untukku!"Teriakan Naga terdengar bergema di udara dan membuat Ruangan Batu bergetar saat Energi Darah dari Naga Darah menekan Tiga Tetes Darah Tidebringer Water Dragon yang mencoba untuk memberontak, membuat Ketiga Tetes Darah itu keh
Setelah Kai berjalan cukup jauh dari lokasi pertempurannya dengan Yu Liang, Ia berhenti sejenak sebelum memegang dadanya, wajahnya meringis saat memuntahkan seteguk darah beku."Sial... Teknik yang ia gunakan sangatlah kuat, jika aku tidak membakar beberapa tetes darah, seluruh darah di jantungku akan membeku..." Kai bergumam pelan sebelum duduk bersila dan menstabilkan kondisi tubuhnya."Aku pikir kau memang sekuat itu, ternyata kau hanya berlagak." Nada mencibir dari Wigen terdengar di sela-sela meditasi Kai.Mendengar cemoohan Wigen, Kai menggertakkan giginya. "Kau tahu apa sialan! Aku hanya menggunakan kekuatan kasar dari tubuhku, jika aku menggunakan Lautan Darahku, apa kau pikir Teknik Sepele itu bisa mempengaruhi ku?""Ya,ya, kau hanya bisa bergantung dengan Naga Darah, kau bahkan terluka jika mengandalkan dirimu sendiri." Wigen mencoba menambahkan bara di atas api." Bergantung pantatku!" Kai mengutuk jengkel, auranya segera menjadi tidak stabil dan ini membuat Wigen terkekeh
Hari ketujuh pelatihan tiba dan Frost Cliff bukan lagi tempat pelatihan melainkan area yang penuh dengan ketakutan. Kabut tebal menyelimuti setiap celah tebing, sunyi tanpa teriakan, tanpa langkah kaki, dan tanpa suara murid berbincang. Puluhan kilometer tanah beku itu kini kosong, tidak ada lagi murid yang berani muncul.Selama enam hari penuh, teror Setan Darah menyisakan trauma yang cukup dirasakan. Bayangan yang muncul tanpa suara, menghancurkan formasi, menumbangkan jenius, dan merampok darah secara paksa seolah mereka adalah sapi perah. Membuat para murid menyelesaikan pelatihan mereka lebih dulu.Di atas tebing yang tinggi, Kai berdiri tegak sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, ia mengedarkan Divine Sense nya untuk melihat ke sekeliling. Ia hanya tersenyum sambil menghela nafas saat mengetahui tak ada lagi murid Tahun Keempat yang tersisa.Saat Kai hendak menarik Divine Sensenya, ia menyadari bahwa area itu tidak benar-benar kosong, ada seorang murid pria mengenakan jub
Menghilangnya Kai selama dua hari akhirnya disadari oleh Para Murid. Para murid Tahun Keempat, yang awalnya ketakutan, kini mulai meyakinkan diri bahwa teror itu telah usai. Beberapa kembali berlatih sendirian, sebagian lagi berpatroli tanpa kewaspadaan tinggi. Obrolan santai terdengar di antara kabut tebal Frost Cliff.“Mungkin dia sudah kabur…”“Ya, kalau masih di sini, dia pasti sudah menyerang lagi.”“Aku mendengar dari anak tahun kedua bahwa kelompok Setan Darah sebelumnya juga hanya menyerang di hari pertama.”"Kalau begitu kita aman untuk berlatih tanpa harus takut lagi, mari kita bergegas, kita sudah melewati tiga hari yang berharga di pelatihan tanpa hasil yang pasti."Para Murid mengira bahwa Kai tidak lagi menyerang dan keinginannya telah terpenuhi, tetapi masih ada beberapa yang waspada dan tetap bergerak dalam kelompok. Malam hari di hari keempat menjawab semua dugaan itu dengan cara yang penuh teror.Teriakan panjan
Satu hari berlalu setelah pelatihan bulan kedua dimulai. Saat Kai sedang fokus dengan meditasinya, ia tidak tahu bahwa dirinya menjadi topik yang hangat di kalangan para murid Great Snow Mountain Sect. Beberapa dari Murid Tahun Keempat yang tidak sanggup menanggung teror dari Setan Darah memilih untuk menyelesaikan latihannya di hari pertama, mereka mulai menceritakan apa yang terjadi di Frost Cliff dengan rekan sesamanya.Awalnya, cerita mengenai Teror Setan Darah tidak terlalu dianggap cerita yang heboh, namun setelah para murid mendengar nama Li Xue'er yang dikalahkan dengan buruk, cerita mengenai Setan Darah segera menjadi topik hangat. Bagaimana tidak, Li Xue'er adalah salah satu anak jenius yang berbakat serta putri dari seorang Penatua Dalam Tertinggi.Di Great Snow City, topik ini segera menyebar menjadi buah bibir di kalangan para murid dan bahkan murid tahun pertama dan tahun kedua ikut mengipasi gosip dan menghubungkan sosok Kai dengan para anggota Renyi