Dengan masuknya tiga murid baru ke dalam pertempuran. Pertarungan di tepi Frozen Lake berubah semakin sengit. Suara dentuman senjata dan retakan es bercampur dengan teriakan Kultivator yang terluka. Anggota Renyi Dao kini berada di ujung tanduk.
Zhang Wei yang berlumuran darah masih bertahan melawan Kakak Senior Lin, serta Setengah Langkah Divine Soul yang baru masuk, namun luka di bahunya semakin parah. Huang Lei dan Sun Qiang terengah-engah, sementara Wang Yun dan Chen Jie nyaris kalah dalam pertempuran dengan luka disana sini.“Gah!… kita tak akan bertahan lama!” seru Feng Tao sambil menahan dua serangan pedang es yang beruntun.Namun tepat ketika para murid tahun kedua mulai menekan dengan semakin agresif, udara bergetar hebat. Suara retakan tak kasat mata terdengar.WUUUMMM!Seluruh murid Great Snow Mountain Sect tiba-tiba tertekan oleh aura ganas yang datang dari arah belakang Renyi Dao.“Ini… aura Divine Sense!?” salah seoDengan masuknya tiga murid baru ke dalam pertempuran. Pertarungan di tepi Frozen Lake berubah semakin sengit. Suara dentuman senjata dan retakan es bercampur dengan teriakan Kultivator yang terluka. Anggota Renyi Dao kini berada di ujung tanduk.Zhang Wei yang berlumuran darah masih bertahan melawan Kakak Senior Lin, serta Setengah Langkah Divine Soul yang baru masuk, namun luka di bahunya semakin parah. Huang Lei dan Sun Qiang terengah-engah, sementara Wang Yun dan Chen Jie nyaris kalah dalam pertempuran dengan luka disana sini.“Gah!… kita tak akan bertahan lama!” seru Feng Tao sambil menahan dua serangan pedang es yang beruntun.Namun tepat ketika para murid tahun kedua mulai menekan dengan semakin agresif, udara bergetar hebat. Suara retakan tak kasat mata terdengar.WUUUMMM!Seluruh murid Great Snow Mountain Sect tiba-tiba tertekan oleh aura ganas yang datang dari arah belakang Renyi Dao.“Ini… aura Divine Sense!?” salah seo
Zhang Wei mengangkat kedua belatinya saat ia melesat ke arah dua Kultivator Holy Soul Late-stage, ia bertarung dengan buas. Belati hitamnya beradu dengan pedang es salah satu murid Holy Soul Late-Stage. Suara dentuman logam dan retakan es terus bergema. Salah satu Holy Soul Late-stage lainnya mengangkat senjata dan segera membantu rekannya.Anggota Renyi Dao lain, Huang Lei, Sun Qiang, Wang Yun dan Chen Jie, mulai bergerak. Satu anggota terakhir dari kelompok Renyi Dao Bernama Feng Tao mengamati sekitar, sedangkan yang lain masing-masing menahan satu murid, membuat formasi para murid mulai goyah.Namun, murid tahun kedua jauh lebih tangguh dibanding murid baru di Ice Forest. Meski tertindas, karena perbedaan Kultivasi yang cukup signifikan, dimana mereka hanya memiliki satu Holy Soul Late-Stage dan tiga Holy Soul Mid-Stage, namun mereka bertahan dengan disiplin, bahkan sempat beberapa kali melukai anggota Renyi Dao yang unggul dalam jumlah Holy Soul-Late Stage.
Kabut tebal masih menggantung di antara pepohonan Ice Forest. Suara langkah kaki para murid baru terdengar ragu-ragu, sebagian sibuk menunduk mencari tanaman herbal, sebagian lagi waspada pada setiap bayangan di antara batang pohon berlapis es. Seorang murid wanita kurus bernama Lin Hu, wajahnya pucat dan napasnya memburu, baru saja menemukan Tanaman Herbal Akar Salju Putih yang tumbuh di balik bongkahan es. Tangannya gemetar bahagia ketika hendak mencabutnya. Namun sebelum ia berhasil, tiga bayangan muncul dari balik pohon. Melihat tiga bayangan yang tiba-tiba muncul, Lin Hu disiagakan, ia menarik pedang putih ramping dari sarungnya dan memasang posisi bertahan. "Siapa Kalian?! Aku yang pertama kali menemukan herbal ini, mundur atau aku akan teriak!" Chen Bao selaku pemimpin kelompok di Ice Forest mulai tertawa melihat tingkah gadis kecil itu. “Herbalmu tidak penting. Yang kami inginkan… hanya setetes darah." Mendengar hal
Kai berdiri di atas salah satu puncak Gunung di tempat pelatihan Great Snow Mountain Sect, dari sana ia bisa melihat murid-murid Tahun Ketiga yang mendapatkan pelatihan di Snow Ridge Mountain."Jadi begitu, murid-murid ini dibedakan tempat pelatihannya berdasarkan tingkat Kultivasi dan Tahun Masuk ke sekte. Tahun Pertama, di Ice Forest, Tahun Kedua, di Frozen Lake, dan Tahun Ketiga di Snow Ridge Mountain. Dari sini, Divine Sense ku hanya bisa mencakup Ice Forest dan Frozen Lake, aku tidak bisa melihat murid-murid Tahun Keempat..." Kai bergumam pada dirinya sendiri."Apakah kau akan menargetkan seluruh murid dari seluruh Tahun Masuk di hari pertama kau merampok?" Suara Wigen terdengar di sertai pertanyaan."Tidak... Aku hanya akan melihat situasinya dulu, sebenarnya, aku tidak hanya merampok, namun juga memberikan pelatihan kepada para anggota Renyi Dao...""Kau tampaknya sangat memperhatikan mereka, mengapa? Apakah mereka bisa dipercaya?"
Ice Forest adalah hutan beku raksasa yang terbentang di sisi utara Great Snow Mountain Sect, seolah menjadi perpanjangan dari pegunungan salju yang menjulang. Dari kejauhan, pepohonannya tampak seperti tiang-tiang kristal raksasa, setiap batang pohon diselimuti lapisan es setebal lengan. Dini hari, kabut dingin menyelimuti Ice Forest, tempat dimana para murid baru akan menjalani pelatihan hidup. Terlihat tiga belas siluet hitam muncul dari balik pepohonan beku dan berkumpul di bawah rintik salju. Mereka adalah Kai, Xiao Lao beserta anggotanya. Kai berdiri tegak dengan kedua tangan di belakang punggungnya, meskipun udara dingin dan angin kencang yang menusuk, Kai tampak tidak bergeming, auranya masih stabil seolah-olah ia berdiri di hangatnya musim panas. "Kalian sudah membagi ke kedua kelompok?" Kai bertanya dengan nada rendah. "Sudah Bos... Sesuai dengan yang anda perintahkan." Xiao Lao menjawab. "Baiklah ka
Suara ramai dan bisingnya kota segera memasuki telinga Kai saat ia baru melangkah keluar dari kediamannya. Hiruk pikuk ramainya kegiatan warga kota, baik kultivator ataupun manusia fana, semuanya sibuk dalam urusannya masing-masing. Kai menghirup udara dingin Great Snow City. Diselimuti bayang-bayang pegunungan, Kai mulai melangkahkan kakinya.Tanpa banyak membuang waktu, ia melangkah menuju cabang Golden Tower Paviliun yang berada di Great Snow City. Saat dua penjaga pintu melihat Kai, mereka segera menangkupkan tinjunya memberikan hormat dan mempersilahkannya masuk.Di dalam paviliun megah itu, ada seorang gadis pelayan yang tampak sedang melamun, namun saat ia melihat Kai, tubuhnya segera bergetar dengan wajah pucat, ia buru-buru menerima Kai dengan senyum terbaiknya dan bahkan Manajer Paviliun yang juga melihat perawakan Kai segera berlari dan menggeser wanita muda itu hingga ia hampir terjatuh. "Tuan Muda Terhormat, mari ikut aku ke lantai dua... Tuan Muda Wu