Share

Ibu Sakit

"Kamu sudah gila, hah?" gumam Nia dengan bibir bergetar.

"Aku gila dan trauma karena kehilangan kamu, Nia," Balas Khanif pelan.

Nia membingkai wajah Khanif dengan kedua tanganya. "Kamu mencintaiku?"

Untuk beberapa saat mata mereka beradu, banyak cerita yang sulit diurai menjadi kata hanya bisa dicerna oleh ia yang paham akan rasa.

"Aku mohon kesekian kali, kita jalani hidup yang normal. Aku mau kita bulan madu." Permintaan indah, tapi sayang di waktu yang tidak tepat. Mata Khanif membelalak kaget. Untuk beberapa saat ia terdiam.

Batin Khanif bergejolak hebat, napsu dengan pikirannya berdebat keras. Perasaan mengambang tidak jelas, bibir bergerak. Akan tetapi, tidak ada suara yang terdengar, hanya leguhan samar tanpa makna.

"Kamu butuh ketenangan. Jangan anggap bulan madu kalau kamu keberatan. Anggap saja ini healing atau liburan. Aku takut kesehatan mentalmu semakin terganggu," ucap Nia cemas.

"Apakah harus keluar negeri?" tanya Khanif ragu.

"Tidak sih, tapi menurutku keluar n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status