Share

Bab 16 Menuju Cafe

Terlihat centang dua berwarna hijau tanda chat tersebut sudah dibaca Lula, si pemilik profil bergambar kucing anggora tersebut.

Tidak ada balasan sampai beberapa detik lamanya, hingga nomorku tiba-tiba diblokir oleh Lula begitu saja.

Wah, gadis ini sepertinya sudah bersiap menabuh genderang tanda perang untukku.

Layar ponselku bertukar tampilan dengan gambar Masli. Tanda panggilan masuk dari sahabat baikku itu.

“Di mana, Ra? Aku sudah siap mau berangkat, ini!” lontar Masli sesaat setelah aku menekan tombol hijau di layar.

Aku sampai lupa kalau hari ini ingin berjumpa dengannya. Apalagi, pertemuan kami sempat tertunda semalam. Tapi aku benar-benar pusing dan juga lelah. Rasanya tidak sanggup harus pergi ke tempat lain lagi.

“Maaf, ya, Li. Hari ini aku tidak bisa ke sana. Ada masalah besar di butikku.” Sebenarnya berat hatiku membuatnya kecewa.

“Masalah apa? Parah banget, ya?” tanyanya penasaran.

“Besok aku ceritakan, ya. Besok pagi aku janji bakalan jemput kamu!” ucapku melemah. Seakan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status