Share

Six

"Ternyata kalian sudah saling mengenal ya, apa kalian berpacaran?" tanya Rey penasaran.


Ada sedikit rasa sakit di dalam hatinya, tapi itu semua dia sembunyikan di balik senyum yang terukir di wajahnya.

"Dia asistenku" jawab Kris datar.

Ternyata Kris dan Aldo adalah satu orang yang sama, hanya saja Rey dan Liora memanggilnya dengan nama yang berbeda.

Mendengar jawaban dari Kris, Rey menjadi sedikit lega. Entah kenapa rasanya sakit jika tau bahwa Liora sudah mempunyai seorang kekasih. Apakah dia telah jatuh cinta pada Liora?

"Oh ternyata hanya asisten, aku kira kalian adalah sepasang kekasih" ucap Rey dengan senyum yang memancar di wajahnya.

"Memangnya kenapa jika kami berpacaran?" tanya Liora lugu.

"Eh tidak apa-apa, aku hanya penasaran saja hehe" jawab Rey cengengesan. Akan tetapi, Kris memikirkan hal lain yang mungkin saja bisa terjadi.

"Apa dia menyukai Liora?" batin.

"Bagaimana kalian bisa bersama? Apa kalian juga saling mengenal?" tanya Liora penasaran.

"Kami sudah berteman dari kecil, kebetulan ibu kami adalah teman dekat, benar kan Kris?" jawab Rey meminta tanggapan dari Kris.

"Kenapa kamu jadi ikut-ikut memanggilku Kris?" bukannya menjawab dia malah balik bertanya.

"Aku hanya ikut-ikut saja hehe" jawab Rey sambil tertawa pelan.

"Terserah kamu saja" ucap Kris datar sambil mengalihkan pandangan.

"Apa dia juga seperti ini jika kepadamu?" tanya Rey pada Liora dengan suara yang sedikit pelan sehingga Kris tidak terlalu mendengarnya.

"Kamu tidak tau saja, jika bersamaku dia itu seperti wanita yang sedang PMS, bawaannya marah melulu" ucap Liora cengengesan.

"Hihi, sekarang pria juga bisa PMS ternyata" ucap Rey sambil menahan tawa.

"Apa kalian berdua sedang membicarakanku?" tanya Kris sambil menatap Rey dan Liora sinis.

"Ah tidak tidak, kami hanya sedang memuji ketampananmu, iya kan Liora?" jawab Rey bohong.

"Kami tidak sedang memujimu, kami sedang membicarakan sifatmu yang dingin itu" ucap Liora jujur.

"Kenapa kamu mengatakannya, nanti dia bisa marah" tanya Rey pada Liora.

"Karena terakhir kali aku berbohong padanya, aku justru kena marah, dan dia bilang dia tau kalau aku sedang berbohong, jadi lebih baik aku jujur saja" jawab Liora santai. Kris yang mendengar itupun menjadi tersentuh.

"Ternyata dia tidak seperti yang aku kira, jika wanita lain pasti akan berbohong agar aku tidak marah, tapi dia berbeda" fikir Kris dalam hati. Tanpa sadar, bibirnya terangkat dan mengukir senyum di wajah tampan miliknya.

"Kris, apa kamu tidak marah?" tanya Rey ragu.

"Untuk apa aku marah?" jawab Kris datar, senyum di wajahnya pun seketika musnah. Cepat sekali merubah ekspresi, huhh.

"Kenapa kakak-kakak ini ribut sekali sih, tidak sadar apa kalau ada anak se imut aku di sini?" gerutu Yola dengan suara pelan, akan tetapi masih di dengar oleh Liora.

"Ya ampun, kakak jadi lupa kalau disini ada anak se imut Yola, sini dekat kakak" ucap Liora yang menyadarkan mereka semua.


Yola pun mendekat ke arah Liora, dengan tangan yang di ulurkan meminta di gendong.

"Ya ampun kakak lupa, maafkan kakak sayang. Kita pulang yuk, nanti bunda nyariin" ajak Rey.

"Yola pulangnya sama kakak cantik" rengek Yola manja.

"Anak ini manja banget sih, seenaknya minta pulang sama Liora. Padahal kan dia asistenku, seharusnya dia pulang bersamaku, agrhh" gerutu Kris di dalam hati.

"Yola, kak Liora juga mau pulang sayang, Yola pulang sama kakak aja ya" bujuk Rey lembut.

"Nggak mau, Yola maunya sama kakak cantik" ucap Yola dengan nada tinggi.

"Sudah Rey, tidak apa, biar aku antar Yola sampai rumah" ucap Liora sambil tersenyum

"Apa tidak merepotkan?" tanya Rey tidak enak.

"Tidak kok" jawab Liora. Tetapi Kris tidak menyetujui jawaban Liora. Baginya, itu adalah jawaban yang bodoh.

"Eh tidak boleh. Dia kan asistenku, jadi dia pulang bersamaku" ucap Kris tegas. Tunggu, kenapa Kris jadi posesif gitu?

"Apa apaan sih Kris, apa kamu tidak kasihan dengan Yola? Dia ingin pulang bersamaku, sekali saja" ucap Liora dengan raut sebal.

"Bilang saja kamu ingin berduaan dengan Rey, iya kan?" ucap Kris asal.

"Eh eh kok jadi gini sih, jangan salah faham dulu Kris. Lagipula kami juga kan bertiga, bukan berdua, jadi kamu jangan berfikiran yang tidak tidak ya" ucap Rey menengahi.

"Sudahlah, kita pergi saja, tidak usah meladeni orang seperti dia, ayo Yola" ucap Liora sinis, kemudian dia pergi menjauh bersama Yola, menyisakan dua lelaki yang sedang berdiri.

"Kenapa kalian jadi meninggalkanku sih, tunggu aku" teriak Rey yang tidak di perdulikan.

"Maaf Kris, aku harus pergi menyusul mereka. Kapan-kapan kita ketemu lagi, bye" ucap Rey sambil pergi meninggalkan Kris.

"Arghh, kenapa mereka malah meninggalkanku sendiri sih, kalau tau begini lebih baik aku tidak datang kesini tadi" gerutu Kris sebal, hari ini adalah hari yang menyebalkan baginya.

Mereka semua pergi ke rumah masing-masing. Begitupun dengan Liora, setelah mengantar Yola, Rey mengantar Liora ke rumah. Meski awalnya Liora sempat menolak, tapi karna Rey memaksa yah mau tidak mau Liora pun ikut bersama Rey.

Saat sampai di rumah, Kris tetap menunjukkan ekspresi sebalnya, membuat penghuni rumah pun keheranan melihatnya.

"Ada apa Kris? kenapa mukanya di tekuk gitu sih, jelek tau" ucap Rena mengomentari. Di sebelahnya ada Fahri yang juga penasaran dengan anak satu-satunya itu.

"Tidak apa kok ma, Kris hanya kelelahan, Kris ke kamar dulu" jawab Kris kemudian pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

"Anak kita kenapa pa?" tanya Rena pada Fahri.

"Mungkin hanya kelelahan ma, biasa lah anak laki-laki kalau main kan yang keras-keras, jadi yah gitu" jawab Fahri santai.

"Mungkin" ucap Rena sambil menganggukan kepalanya.


Mereka pun kembali fokus pada TV yang terpancar di depan mereka, menampilkan sebuah sinetron berjudul "Cinta pengusaha muda".

Keesokan harinya, Kris keluar dari kamar dengan pakaian kantor yang melekat di tubuhnya. Hari ini ada rapat di perusahaan miliknya.


Sebenarnya dulunya itu adalah perusahaan milik Fahri, akan tetapi setelah perusaahan yang ada di LA sudah jadi, Fahri pun memutuskan untuk fokus ke sana, sedangkan perusahaan yang ada di Indonesia dia serahkan kepada Kris, anak tunggalnya.

"Kris, sudah mau berangkat sayang?" tanya Rena dari dapur.

"Iya ma, setengah jam lagi rapatnya di mulai, jadi Kris harus berangkat sekarang agar tidak terjebak macet" jawab Kris.

"Baiklah nak, semoga sukses rapatnya" ucap Rena menyemangati anaknya.

"Makasih ma" ucap Kris kemudian pergi menuju perusaahan nya.

Jika kalian bertanya dimana Fahri, dia sedang di kamarnya untuk mengurusi perusahaan nya yang ada di LA. Meskipun sekarang dia di Indonesia, tetapi segala sesuatu yang terjadi di LA selalu dia pantau.

                           Part 6 selesai:)

                  Tinggalkan jejak kakak♡‿♡

Komen (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
kwkwkwk kris ketus amat,jadi penasaran pas nanti dia jadi ama liora hehe btw author ada sosmed ga? aku pingin follow dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status