Share

Seven

Sesampainya di Kantor, banyak pasang mata yang melihat kagum ke arah Kris. Pasalnya, selain memiliki pesona bak Dewa Yunani, dia juga pintar dalam memimpin perusahaan. Bahkan perusahaan nya itu masuk dalam kategori 10 perusahaan terbesar di Indonesia. Perfect bukan?

"Selamat pagi pak, klien sudah menunggu bapak di ruang rapat" ucap pak Dion, sekretaris kepercayaan Kris.

"Saya segera ke sana, bawakan berkas-berkas yang harus di urus" ucap Kris tegas. Sedangkan Dion langsung mengerjakan perintah bos nya.

"Sesuai perintah bapak, permisi pak" jawab pak Dion sopan, dia kemudian melangkah pergi.

"Tunggu pak" panggil Kris. Pak Dion yang di panggil pun menoleh ke belakang tempat Kris berada.

"Ada lagi yang bisa saya bantu pak?" tanya pak Dion.

"Tidak, saya hanya tidak ingin di panggil bapak, panggil Kris saja, bapak lebih tua dari saya" ucap Kris sopan.

Memang benar bahwa pak Dion lebih tua dari Kris, karena pak Dion sudah bekerja sejak perusahaan masih di pegang oleh Fahri. Bisa di bilang bahwa pak Dion adalah karyawan tetap sekaligus orang terpercaya perusahaan.

"Baiklah pak, eh Kris" ucap pak Dion canggung.

"Nah begitu lebih baik. Kalau begitu saya ke atas dulu" pamit Kris yang mendapat anggukan dari pak Dion. Setelah itu, dia langsung pergi ke atas dimana rapat di adakan.

Setelah kurang lebih 2 jam, rapat pun selesai. Para klien pun merasa puas dengan kerja sama yang ditawarkan.

"Senang bekerja sama dengan anda" ucap salah satu klien dengan senyum di wajahnya.

"Saya juga senang bisa menjalin kerja sama ini, saya harap kedepannya akan lebih baik" ucap Kris ramah.

Satu persatu klien yang datang pun pergi, hanya ada Kris di ruangan itu. Tiba-tiba muncul di fikirkannya tentang Liora.

"Kenapa aku jadi memikirkannya sih, lagipula biarkan saja dia bersama Rey, dia kan bukan siapa-siapa di hidupku" ucap Kris pada dirinya sendiri.

Kris pun melanjutkan pekerjaan di kantornya, ada banyak berkas yang harus dia tanda tangani. Sangking fokusnya dengan berkas-berkas di hadapannya, dia bahkan tidak tau kalau jam sudah menunjukkan pukul 16.00.

"What!! ternyata sudah sore, pantas saja mataku mulai lelah karena terlalu lama memandangi berkas-berkas ini" ucap Kris yang mulai membereskan berkas itu, dia pun bergegas pulang ke rumah.

Saat sedang di perjalanan pulang, Kris tidak sengaja melihat Liora yang sedang memakan Ice cream di sebuah kedai. Tapi tunggu, setelah Kris memperhatikan baik-baik, ternyata Liora tidak sendirian, dia bersama laki-laki di sampingnya.

Karena penasaran, Kris turun dari mobil menghampiri Liora dan laki-laki itu.bTernyata laki-laki yang sedang bersama Liora adalah Rey, sahabat Kris sendiri. Melihat itu mood Kris mendadak kacau.

"Jadi mereka bertemu lagi, kenapa bisa kebetulan gini sih, atau mungkin mereka sudah pacaran? Arrgghh kenapa aku jadi sibuk memikirkan mereka sih, lebih baik aku pergi saja" gerutu Kris pada dirinya sendiri.

Tidak cukup dengan kejadian kemarin di taman, hari ini dia kembali di suguhi pemandangan yang membuatnya menjadi kesal. Entah kenapa jika melihat mereka berdua, lebih tepatnya jika melihat Liora bersama laki-laki lain, mood Kris seketika hancur. Dia terus saja merutuki dirinya.

_Kedai ice cream_

"Terimakasih karena telah membantuku melawan perampok tadi, jika kamu tidak datang mungkin semua barangku sudah di bawa perampok botak itu" ucap Liora sambil tersenyum ke arah Rey.

Ternyata alasan mereka bisa bersama itu karena Rey sempat menolong Liora saat dia hampir di rampok oleh lelaki botak. Dan sebagai balasan, Liora mengajak Rey untuk makan ice cream bersama. Ternyata Kris salah faham.

"Sama-sama. Lain kali jika kamu butuh bantuan, kabari aku saja oke" jawab Rey sambil membalas senyum Liora.

"Oke. Kalau begitu aku pergi dulu, see you" ucap Liora sambil melangkah pergi menjauhi Rey.

"Manis" gumam Rey yang masih terbayang akan senyum manis Liora.

Sepertinya dia sudah mulai menyukai Liora. Bagaimana dengan Kris? Apa dia sudah sadar dengan perasaan yang dia miliki untuk Liora?

_Di rumah Liora_

"Assalamualaikum Bu" ucap Liora memberi salam.

"Waalaikummussalam nak, sudah pulang ya" jawab Dian dari dapur.

Sepertinya Dian sedang menyiapkan sesuatu. Karena penasaran, Liora pun mendekat ke arah Dian.

"Sedang buat apa Bu? Sepertinya spesial" tanya Liora.

"Owh ini ibu buat kue, tolong kamu antarkan ke rumah Rena ya, sebagai tanda silaturahmi" ucap Dian sambil menghias kue itu dengan kacang almond.

"Memangnya harus begitu ya Bu?" tanya Liora.

"Iya, meskipun sudah lama tidak bertemu tetap harus silaturahmi. Nah sudah selesai, sekarang akmu antar ya" ucap Dian sambil tersenyum lebar.

"Baiklah Bu, aku pergi dulu" pamit Liora kemudian pergi membawa kue buatan ibunya.

"Kenapa hidupku selalu berkaitan dengan orang aneh itu sih, padahal tadi sudah senang karena dia tidak menyuruhku ke rumahnya, eh malah ibu yang memintaku ke sana, tau ah" gerutu Liora kesal.

Sejak bertemu dengan Kris, seakan hidupnya berubah, hanya ada kesialan dalam hidupnya. Sesampainya di rumah Kris, Liora langsung mengetuk pintu.

Tok tok tok.

"Sebentar!" teriak Rena dari dalam. Dia pun langsung keluar dan melihat siapa yang berkunjung ke rumahnya.

"Eh Liora sayang, silahkan masuk" ucap Rena kemudian mengajak Liora masuk.

"Liora cari Kris ya? Sebentar ya tante panggil Kris nya dulu" ucap Rena ramah.

"Eh bukan tante, Liora kesini mau ngasih ini ke tante, dari ibu Liora" ucap Liora kemudian menyerahkan kue itu ke Rena.

"Loh ada acara apa sayang? Kok repot-repot bikinin kue sih, tante jadi nggak enak nih" tanya Rena.

"Sebenarnya kue itu ibu bikinin khusus buat tante, sebagai tanda silaturahmi. Ibu Liora adalah teman SMA tante dulunya" jelas Liora.

"Benarkah? Siapa nama ibu Liora?" tanya Rena antusias.

"Nama ibu Liora Dian tante" jawab Liora lagi.

"Dian ya, sebentar tante ingat-ingat dulu" ucap Rena sambil mengingat masa-masa SMA nya.

Tidak lama kemudian, Rena sudah ingat dengan teman SMA nya itu, yang tak lain adalah ibu Liora.

"Iya, tante ingat. Dian yang dulu suka main sama tante, ternyata itu ibu kamu?" tanya Rena semangat.

"Iya tante, Liora juga baru tau kemarin" ucap Liora sambil tersenyum.

"Titip salam buat Dian yah, bilangin makasih juga buat kue nya" ucap Rena.

"Iya tante" ucap Liora.

"Biar tante panggilkan Kris dulu ya, tante mau beresin kamar dulu".

"Iya tante" jawab Liora. Kemudian Rena pergi ke kamar Kris.

"Eh, kenapa aku iya in sih, buat apa ketemu sama Kris? Arghh salah fokus tadi" gerutu Liora pada dirinya sendiri.

Tidaknlam kemudian, Krisbsudah ada di depan Liora dengan tampang datarvdan cuek.

"Mau ngapain ke sini?" tanya Kris datar.

"Nganter kue" jawab Liora tak kalah cuek.

"Udah kan? Kenapa masih di sini?" tanya Kris lagi.

"Ish nyebelin banget sih jadi orang, lagian ini juga bentar lagi pergi" ucap Liora kesal. Kemudian dia berdiri, berniat pergi dari rumah Kris.

"Karena dia di sini, apa aku tanya soal tadi aja yah, bodo lah mau di bilang aneh juga" ucap Kris dalam hati.

Liora semakin menjauh dari posisi Kris, tetapi dengan cepat Kris menghentikan langkah Liora.

"Tunggu!" ucap Kris keras.

"Kenapa lagi sih? Tadi nyuruh pergi sekarang suruh berhenti" ucap Liora sebal.

"Buset dah, galak amat sih jadi cewe. Kamu baru boleh pergi kalau udah jawab pertanyaan dari aku, dan harus kamu jawab sejujur jujurnya" ucap Kris dengan senyum tipis.

"Yaudah buruan" ucap Liora malas.

"Kamu sama Rey pacaran? Eh maksudnya, kamu sama Rey ada hubungan apa?" tanya Kris yang berusaha untuk tetap cuek, padahal rasa penasaran di dalam dirinya terus menggebu.

"Ngapain nanya gitu? Cemburu yaa?" tanya Liora sambil senyum-senyum sendiri.

"Apaan sih, udah deh tinggal jawab apa susahnya sih" ucap Kris kesal. Jantungnya seakan berdebar lebih kencang.

"Es batu mana bisa di ajak bercanda ya" ucap Liora pelan.

"Aku sama Rey hanya sebatas teman, tidak lebih" jawab Liora santai. Kris yang mendengar itu pun langsung tersenyum lebar.

"Baiklah kamu boleh pergi" ucap Kris kembali datar.

"Manusia menyebalkan, kenapa aku harus dipertemukan dengan dia sih, huhh" oceh Liora sambil menjauh pergi.

"Hei aku masih bisa mendengarmu ya, jangan bicara aneh-aneh kamu!" ucap Kris tegas.

"Biarkan saja, biar semua orang tau kamu itu manusia aneh haha" ucap Liora sambil berlari.

"Arghh, kenapa jantungku seperti sedang maraton sih, wanita itu benar-benar membuatku gila" gerutu Kris pada dirinya sendiri. Dia pun berlari menuju kamarnya dengan perasaan yang masih belum bisa dia ketahui namanya.

                        

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status