Home / Thriller / Streaming Neraka / Konspirasi Iblis dan Manusia

Share

Streaming Neraka
Streaming Neraka
Author: Mega Kembar

Konspirasi Iblis dan Manusia

Author: Mega Kembar
last update Last Updated: 2022-03-15 15:41:13

Sret ... denting rantai bergema di sepanjang bebatuan panas. Ratapan anak manusia terdengar menyayat hati saat gerbang Dunia Bawah berada tepat di depan mata. Gabriel menghela napas, menatap dua iblis penjaga pintu Neraka.

"Tolong, buka pintunya. Aku ingin bertemu dengan pemimpin kalian."

Alih-alih mengiyakan permintaannya, penjaga gerbang justru membeku dan saling melirik satu sama lain. Tidak salah memang saat melihat petinggi Angelus mendatangi tempat bara api abadi yang menjadi rumah para pendosa.

Apa Malaikat satu ini tidak salah masuk?!

"Kenapa diam?" tanya Gabriel. "Cepat buka pintunya! Aku tidak memiliki banyak waktu, nih. Pekerjaanku masih banyak, tahu?!"

"Maaf, Tuan Malaikat. Tapi apa anda memiliki surat izin untuk masuk ke wilayah kami?" tanya salah satu dari mereka.

"Surat izin?! Sejak kapan ada peraturan seperti surat izin?" Gabriel mengernyit, menoleh pada dua juniornya. "Apa kalian pernah mendengarnya?" 

"Tidak. Petinggi Ramiel tidak pernah mengatakan apapun pada kami." 

Secepat pengakuan itu datang, Petinggi Kebajikan kembali melihat iblis penjaga dengan sorot mata tajam penuh peringatan. "Kalian mau menipuku atau apa? Cepat buka pintunya!" 

"Tidak bisa. Ini perintah dari yang mulia Tuan Lucifer. Kami tidak boleh membiarkan siapapun masuk tanpa ada izin darinya."

Penolakan dan sikap perlawanan itu membuat raut wajah Gabriel muram, ia jadi bimbang harus melawan atau tidak. Bertarung di depan gerbang Neraka sepertinya bukan ide yang bagus.

Omong kosong ini kapan berakhir?

"Untuk apa kamu menemuiku, Gabriel?" 

Beruntung saat dilanda kebimbangan bala bantuan datang tepat waktu. Gabriel menatap sosok pendatang baru yang terbang di atasnya. Dia memiliki perawakan tinggi, bertanduk dua, berparas wajah mengerikan dan berkulit semerah darah. Di seluruh bagian tubuhnya terselimuti kobaran api menyala. 

Penampilan Raja Iblis itu sangat kontras dengan bentuk para Malaikat yang sederhana tanpa gemerlap cahaya. Mereka memang sedang dalam mode human form bukan Angelus. Toh, wujud manusia ini sangat menghemat energi. Lagi pula mereka tidak sedang dalam kondisi perang.

"Lucifer ... senang melihatmu lagi." 

Gabriel menyapa ramah. Bagaimanapun dulu Lucifer pernah menjadi petinggi Malaikat sebelum terusir Surga. Sikapnya yang sombong membuat ia terjerumus dalam lembah dosa besar.

"Tidak usah berbasa-basi, Gabriel. Aku muak melihatmu. Katakan saja, apa tujuanmu datang kemari?" 

Gabriel merenggut, tetapi tidak memprotes sikap permusuhan Lucifer. Malaikat pengantar pesan itu memilih mengambil tali rantai yang mengikat jiwa manusia Jack, lalu menyodorkannya pada Raja Iblis yang hanya meliriknya sekilas.

"Apa maksudmu mengirim jiwa manusia ini pada Raphael?" tanya Gabriel dengan sorot mata menuntut penjelasaan.

"Dia ini seorang penipu. Dunia Atas tidak menerima kelicikannya. Seharusnya kamu tahu itukan, Lucifer? Kamu-kan pernah bekerja di Departement yang menangani kasus ini."

Alis Lucifer mengerut. Manik merahnya menatap tajam pria yang disodorkan Gabriel. Tidak ada satu pun ingatan tentang sosok manusia satu ini. Bahkan ini kali pertama ia melihatnya.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti. Memang kapan dia mati?"

Gabriel tertegun. "Lho, bukankah kamu yang meminta Mammon untuk mengirimkan jiwa manusia ini pada Raphael?!"

"...."

"Kenapa diam? Itu benarkan?"

"Tidak. Aku tidak pernah menyuruh Mammon melakukannya." 

Lucifer bersedekap dada, menolak apa yang dituduhkan Gebriel. Meski Lucifer dan Mammon adalah teman dekat, tetapi mustahil ia memberi perintah demikian.

Jelas saja, seluruh Iblis di alam semesta memiliki tugas untuk menggoda manusia agar terjerumus dalam lembah dosa dan terseret masuk Jahanam. Mustahil bersikap sebaliknya.

Sangkalan Raja Iblis membuat Gabriel diam seribu bahasa.

"Hmm ... ya, sudahlah! Mulai sekarang jiwa manusia ini milikmu. Aku masih banyak pekerjaan. Aku pergi dulu."

Setelah berpamitan Gabriel berubah wujud dalam mode Angelus, kemudian terbang bebas menuju Dunia Atas diikuti dua juniornya. Jack yang melihat kepergian mereka berusaha mengejar, ia tak mau ditinggalkan di Dunia Iblis.

"Diam, Bajingan!" Lucifer menyalak, menghentikan aksi pemberontakan Jack.

"Apa yang kamu berikan pada Mammon sampai ia melanggar perintahku?"

Lucifer sangat hapal dengan sifat raja Iblis bernama Mammon. Keserakahannya tidak mungkin membuat ia berakhir menjadi pengkhianat. Pasti ada alasan yang menguntungkan di balik tindakannya.

"...."

"Kenapa diam, Sialan? Ayo, jawab pertanyaanku!" raung Lucifer murka. Namun, Jack tetap mengatupkan bibir rapat-rapat. Seketika itu juga, Lucifer tersadar.

"Sialan, si Gabriel pasti menanamkan sihir pembisu."

Lucifer menjentikkan jari, seketika itu Jack langsung berteriak meminta dibebaskan. "Lepaskan aku, Iblis Bajingan!"

"Tidak semudah itu manusia. Jawab pertanyaanku. Apa yang kamu lakukan pada Mammon? Kamu mengenalnya, bukan?"

"Aku tidak melakukan apa pun! Iblis itu yang menjanjikanku masuk Surga." 

"Hahaha."

Lucifer tertawa terbahak-bahak. Suaranya yang keras mengundang hawa dingin. Manusia yang mendengarnya pasti akan bergetar ketakutan. Namun, tidak untuk Jack. Pria itu masih berdiri angkuh menatap sengit sang kesombongan itu sendiri. 

"Orang berlumur dosa sepertimu ingin dikelilingi bidadari? Jangan melucu! Itu tidak akan pernah terwujud."

Lucifer menatap jijik manusia redahan di depannya. Mereka memang makhluk Tah tahu diri, melakukan berbagai kejahatan tetapi ingin tinggal di Surga. Sungguh, mimpi di siang bolong. 

"Cepat, seret manusia ini masuk Jahanam!" Lucifer melemparkan rantai di leher Jack pada dua iblis penjaga. "Serahkan dia pada Leviathan."

Mendengar perintah tersebut, Jack meronta. Kini Neraka tepat di depan matanya. Tempat yang selama ini dihindari sampai harus menipu Iblis. 

Menipu Iblis ....

Benar. Masih ada satu cara untuk selamat.

Jack tersenyum culas dan berteriak, "Tunggu!"

"Apalagi, Bajingan?"

"Saya memiliki penawaran untuk yang mulia tuan Lucifer."

"Oh ya? Apa itu?"

"Bagaimana kalau kita ________" Jack berbisik di telinga Lucifer.

Itulah awal dari konspirasi alam semesta. Akankah ada yang selamat?

***

Jakarta, Oktober 2017

"Festival Halloween?"

Bendito Agas Candara menatap aneh pemuda berkulit putih porselen dengan gaya rambut dwi warna, merah delima dan obsidian.

Parasnya sangat rupawan. Ia memilki gigi taring, hidung mancung, rahang tegas, pipi tirus dan manik mata tajam. Sayangnya sifatnya nol besar. Lihat saja, raut kesombongan itu tak pernah pudar.

"Kenapa? Ada yang salah?!" tanya Kyler Lucian Maghata.

Kemewahan yang dimilikinya membuat Kyler tumbuh menjadi pemuda yang angkuh. Merasa diri lebih baik dari orang lain. Sikapnya yang otoriter tersebut membuatnya terpilih menjadi Ketua OSIS di SMA Harapan Jaya dengan kendali uang dan koneksi.

Dengan menjabat sebagai pemimpin sekolah, Kyler bebas melakukan apa saja, termasuk menentukan acara festival ahunan Sekolah. Namun, itu tidak berjalan dengan mulus ketika Wakil Ketua OSIS terlihat tidak suka dengan usulannya.

"Ayolah, Ben ... setiap tahun sekolah kita hanya mengadakan pesta amal. Itu sangat membosankan. Kita butuh sesuatu yang fresh!" bujuk Kyler memaksa.

"Tapi tidak festival Halloween juga, Kyler." 

"Lalu apa?"

"Kita bisa membuat pertunjukan drama atau gerai penjualan. Apa saja selain Halloween."

Kyler mendengkus. "Itu terlalu Girly, Ben. Kita semua butuh sesuatu yang Manly ... menantang dan menegangkan."

"Kita?!" ulang Ben mencibir. "Itu, mah mau-maunya kamu saja. Dasar Brengsek!".

Buyar sudah ... Ben habis kesabaran.

Dia mulai menanggalkan sopan santun. Sejenak melupakan jika tengah berada di rapat penting OSIS. Sikap keras kepala rivalnya memang terkadang menjengkelkan.

"Ya, tidak masalah, kan? Toh, sebentar lagi Halloween. Acara sekolah kita pasti ramai."

"...." Ben terdiam. Nyatanya sikap semangat Kyler menular. Apalagi saat Ketua OSIS itu kembali melancarkan godaan.

"Ayolah, Ben ... Val pasti senang ada bahan untuk Channel Mytube-nya."

"Pala kau! Si Valen takut hantu, Geblek."

Ben mengumpat, teringat akan Ray Valentino yang memulai karir dengan menjadi Vlogger. Kondisi sosial ekonominya yang tak beruntung, membuat Valen harus bekerja keras.

"Oh ya, lupa," ringis Kyler menepuk jidat.

Memang baik Kyler, Ben dan Valen adalah sahabat kecil yang terpisah saat SMP. Mereka kembali bertemu di SMA. Namun, tahun-tahun yang terlewat membuat pertemanan mereka canggung. Hanya Valen yang bersikap sama, sedangkan Ben dan Kyler terlihat bermusuhan.

"Eh, tapi kalau menyangkut uang, Val pasti setuju." 

Pantang menyerah, Kyler masih terus membujuk wakilnya, mengabaikan anggota OSIS  lain yang hanya bisa tertunduk. Tidak berani ikut berkomentar. Takut akan bayang-bayang kekuasaan keluarga Kyler. Bagaimana MAGA GROUP adalah donatur terbesar di Sekolah.

Ben berdecak, merasa kesal sendiri. Beradu argument dengan Kyler membuat lelah. Sahabat kecilnya itu pemaksa sekali, pada akhirnya Ben hanya bisa setuju.

"Terserah, deh. Tapi kalau ada sesuatu yang terjadi. Kamu yang tanggung jawab."

"Parno-an, ah. Serahkan saja semuanya padaku."

Kyler menepuk dada bangga, lalu beralih melihat ke arah sosok siswi berkacamata yang duduk di samping Wakil Ketua OSIS. 

Dialah Aletta Ramona, sekretaris OSIS sekaligus gadis incaran Kyler.

Aletta merupakan siswi beasiswa yang satu SMP dengan Valen. Aletta memiliki tampilan fisik dengan rambut hitam sepunggung, pipi cabi, hidung pesek, bibir tipis, kulit pucat dan manik mata terang kecokelatan.

"Khem! Melihatnya biasa saja." Ben  menegur Kyler yang terpaku menatap wajah manis Aletta. 

"Santai, Bro. Dia bukan tipeku."

"Lah, aku tidak bertanya dia tipemu atau bukan?!"

"...."

Kyler merona, tersinggung dengan seringai yang terpoles di wajah Ben. Jelas sekali ada ejekan di sana. "Bodolah ... Hoi, Aletta!"

"Iya, Ketua," cicit Aletta menyahut.

"Stop, bicara pelan! Tidak kedengaran, tahu?" tegur Kyler sinis.

"Maaf, Ketua."

Aletta tertunduk, merasa sedih dan takut dengan sikap permusuhan Kyler. Jujur, ia tidak tahu apa kesalahannya. Dari kelas satu, Aletta selalu menjadi target bully sang pewaris MAGA Group.

Kyler sendiri sebetulnya merasa bersalah. Ia tak ingin bersikap arogan pada pujaan hatinya. Namun, ia malu untuk mengakui perasaan ini, terlebih Kyler mengetahui bahwa Aletta menyukai Valen yang tidak peka sama sekali. Untuk itulah, Kyler berperan sebagai antagonis. Diam-diam mengubur rasa cintanya sendiri.

Kyler menghela napas pelan. Ini bukan saatnya untuk Baper. Ketua OSIS itu lalu memberikan aturan, bahwa dalam festival Halloween tanggal 31 Oktober nanti tidak boleh ada murid yang memakai kostum hantu sama.

Peraturan tersebut disambut dengan tatapan tak percaya semua anggota OSIS. Memang Kyler pikir ada berapa banyak kostum hantu yang ada dimuka bumi ini,  jika dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa di SMA yang mencapai ribuan jiwa. 

Jelas pasti kurang! 

Akan tetapi, siapa mereka yang berani membantah titah Ketua OSIS?! 

Wakilnya saja keder apalagi murid kentang seperti mereka. Dengan perasaan dongkol para anggota OSIS membubarkan diri.

Mereka tidak menyadari sosok lain yang ikut mencuri dengar pembicaraan. 

"Bagus, Nak!"

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Streaming Neraka   Selamat Datang Di Neraka

    "Kyler ... Kyler!" Kyler mengerjapkan kedua bola matanya. Cahaya terang yang tiba-tiba masuk rentinanya, membuat Kyler hanya mampu membuka tutup matanya, membiasakan diri dari sinar terang entah dari mana.Suara-suara bising orang-orang memanggil namanya, samar-samar mulai tertangkap indera pendengaran Kyler. Sebelah pipinya tampak memanas, perih seolah sudah ditampar beberapa kali."Kyler ... bangun, ooy. Mau tidur sampai kapan? Bukankah kamu ada rapat Osis. Ayolah bangun."Itu Suara Valen, pikir Kyler yang belum bisa membuka matanya. Syukurlah jika pemuda urakan itu sudah ditemukan. Akan tetapi, itu tidak lebih baik ketika Valen mengetahui kebenaran tentang Erna. Sungguh, dapat Kyler duga jika Valen akan sangat terpukul jika mengetahu Erna yang merupakan gadis gebetannya itu telah mati tertusuk Ben, sahabat mereka sendiri. Tidak mau larut dalam pikitan tak berujung, Kyler pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuka kedua mata dengan sempurna agar dapat melihat dengan jelas.

  • Streaming Neraka   Jack O'Lantern

    Seorang pria paruh baya dengan hodie hitam yang menutup hampir sebagian besar wajahnya, berdiri dengan santai menatap tiga remaja yang bepenampilan berantakan dengan darah mengotori baju mereka. Jack tertawa pelan melihat raut terkejut di wajah ketiga manusia unyu di depannya, terutama ketika melihat wajah Kyler yang biasanya angkuh dan sombong, kini wajah itu kusut, tak ubahnya kaset rusak. "Kamu ... Pak tua, Sialan. Ke mana saja kamu selama ini? Jangan-jangan kamulah dalang dibalik pembunuh berantai ini?" tanya Kyler membuka suara, memecah keheningan di antara mereka dengan suaranya yang tak sopan, masih terkesan angkuh dan sombong. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang kamu cari? " tanya Kyler lagi tidak puas dengan keterdiaman si Tuan Rumah. Nada suaranya kini merendah, tidak sekeras tadi."Kenapa anda mengurung kami di sini?" tanya Ben ikut bertanya. Meski perkataannya sopan. Namun, nada pemuda berjubah hitam itu sama menakutkannya dengan Kyler, Sang Ketua Osis yang memiliki

  • Streaming Neraka   Selamatkan Yang Tersisa

    Napas berderu saling bersahutan dengan degup jantung yang kian berdetak kencang. Keringat mulai membasahi, meluncur turun hingga dagunya. Rambut hitam panjang tergerai Indira kini mulai basah oleh keringat. Indira sesekali tampak mengangkat gaun putih panjangnya tinggi-tinggi.Gadis berkostum Kuntilanak itu tidak berani menengok belakang. Deru langkah kaki yang bersahutan sudah cukup sebagai tanda bahwa sosok bitam itu masih mengejarnya. Aletta mulai melambatkan laju larinya. Kaki jenjang putih Aletta mulai terasa pegal. Napasnya pun mulai tidak stabil. Namun, Aletta takut untuk berhenti bahkan hanya untuk menarik napas sejenak saja. Hal itu dikarenakan nyawanya kini bisa melayang kapan saja jika ia berhenti berlari. "Jangan lari, Aletta!"Kembali suara itu bergaung nyaring, semakin membuat nyali Aletta menciut. Suara serak khas pria dewasa yang menyuruhnya untuk berhenti berlari. Bahkan sesekali terdengar tawa mengerikan dari mulut sosok yang mengejarnya.Di kejauhan sana Aletta pu

  • Streaming Neraka   Kebohongan Berujung Maut

    Gaun putih panjangnya terseok-seok di lantai. Sesekali kain menjuntai itu menghambat langkah kakinya, sesekali ia tersandung meja dan kursi. Meski begitu, tak menyurutkan niat Aletta untuk terus berlari mencari seorang pemuda yang tadi meninggalkannya sendiri. Seorang pemuda yang kabur karena melihat mayat Karin di dalam kamar dengan bukti tulisan nama Kyler di cermin yang retak. Seolah-olah menegaskan, bahwa Kylerlah yang telah membunuh sosok Karin dan meninggalkan mayatnya di kamar seorang diri. Namun, Aletta yang telah selesai membaca buku di kamar itu, telah mengetahui apa yang menimpa mereka semua. Sejak awal mereka memang sudah terjebak dalam permainan Iblis yang mencoba mengambil jiwa mereka. Sendari awal memasuki rumah ini tidak jauh sebelum itu, sejak kegadungan di ruang Osis mengenai perbedaan pendapat antara Kyler dan Ben, semuanya sejak tersusun dengan rapi saat mereka menyetujui rencana Ketua Osis untuk mengadakan acara Halloween.Permainan Track Or Treat dengan hadiah

  • Streaming Neraka   Kerja Sama Leviathan

    Jack meronta, berusaha melepaskan rantai besi yang ada di lehernya, tubuh kurus keringnya pun terseok-seok, terseret oleh dua bawahan Lucifer yang menyeretnya kasar menuju tempat Leviathan berada. Jangan lupakan keringat yang membasahi wajahnya. Lucifer berjalan di depan. Sungguh, sebenarnya ia sangat malas mengunjungi kerajaan dingin Envy. Namun, mau bagaimana lagi, jiwa manusia yang dikirimkan Gabriel padanya membuat Lucifer mau tidak mau harus membereskan semuanya dengan kedua tangannya sendiri. Sambil berdecak kesal, Lucifer kembali meneruskan perjalanan menuju kerajaan Leviathan sambil memikirkan kejadian sebelumnya. Jujur saja, melihat sosok bercahaya Gabriel tadi membuat Lucifer mengingat saat ia berada di kelompok para Angelus ribuan tahun lalu. Namun, sifat sombongnya yang membangkang keputusan Sang Pemilik Alam Semesta, membuat ia diusir ke Neraka. Bukan Lucifer menyesali kejadian itu, sungguh tidak ada sedikitipun rasa penyesalan didirinya. Toh, ia sekarang juga sudah

  • Streaming Neraka   Menemukan Titik Terang

    Flashback beberapa puluh tahun sebelumnya ..."Hahaha, aku untung banyak!" Jack berlari sambil memainkan kantong kain berisi kepingan emas di tangannya. Hari ini, pemuda berpakaian hitam lusuh itu berhasil menipu para bangsawan dalam permainannya di Kasino. Dia tertawa sumringah dengan keberuntungannya yang memiliki otak cerdas, hingga berhasil mengelabui banyak orang. "Jack ... apa yang kau lakukan di sini?"Pemuda yang dipanggil namanya itu, menoleh untuk mendapati seorang gadis bergaun coklat lusuh tampak tergopoh berlari mendekat. Jack memasukkan kantong berisi kepingan koin ke dalam bajunya ketika sang kakak telah berdiri di depannya, sibuk mengatur napas yang tersengal-sengal. "Kak Violeta, ada apa?" tanya Jack pada satu-satunya saudara yang ia miliki. Gadis berambut panjang sepunggung yang terikat rapi. Kulit putih bersih bak porselen dengan mata jernih kecoklatan. Wajahnya manis khas perempuan jaman kerajaan."Kemana saja kau?" hardik Violeta bertanya berang. "Kau tau, Tu

  • Streaming Neraka   Dimana Jalan Keluarnya?

    "Jangan becanda, Erna. Cepat buka pintunya sekarang! " hardik Kyler menaikkan suaranya, membentak gadis berselendang pink itu. Namun, sayangnya Erna tak bergeming sedikitpun. Wajahnya pucat pasi seperti mayat hdup. Bahkan tatapan matanya kosong. Melihat keterdiaman Erna, Kyler menggeram marah dengan reaksi yang diberikan gadis bergaun merah muda pudar itu, Kyler kemudian mendekat berniat untuk menghampiri Erna. Setelah itu, ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Erna akukan. Namun, benar pintunya tak bisa dibuka, mereka terkunci di dalam."Kita ... kita ... akan ... mati!" lirih Erna terbata-bata, ia benar-benar ketakutan. Bahkan tubuhnya pun bergetar hebat. Ia benar-benar terguncang akan kenyataan pahit yang mengancam nyawa mereka kini. Jangan lupakan sorot mata kosong tanpa sinar kehidupan. Gigi putihnya saling beradu, ketakutan. Berbeda sekali dengan sifat Erna yang biasanya ceria dan pemberani. "T---tidak, jangan mengatakan hal seperti itu, Erna. Kita pasti selamat. Tenangl

  • Streaming Neraka   Pintu Yang Terkunci

    Ben terus menggosok tangannya yang beberapa menit lalu berlumuran darah Valen. Kejadian di gudang tadi membuatnya takut bukan main. Ben membunuh Valen. Ben benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sekarang. Setelah membaca tulisan yang tertera di buku usang yang ia temukan di meja, pikirannya tiba-tiba berkabut. Kepalanya terasa pusing dengan suara-suara yang entah berasal dari mana. Hingga hal terakhir yang Ben ingat tubuhnya seperti melayang, bebas tak terkontrol, seperti ada orang yang mengambil alih kesadarannya. Tapi oleh siapa? Dan untuk apa ia disuruh melakukan perbuatan keji itu hingga mencelakai sahabat kecilnya sendiri? Sungguh, mengingat tentang darah yang berceceran di lantai tadi dan kondisi mengenaskan Valen membuat Ben ketakutan bukan main. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Akankah Ben dijeblosken ke penjara karena membunuh Valen?Ben menggeleng kuat, mengenyahkan segala pikiran buruk yang bersarang di hatinya. Sungguh, tidak ada maksud Ben untuk mencelakai apal

  • Streaming Neraka   Kyler Sang Hantu

    Aletta memilin rambut sebahunya yang tergerai bebas. Rambut yang biasanya terikat dua itu kini terjatuh menutupi punggungnya. Helaian hitam lebat yang kini tampak kusut, berantakan. Aletta tak ubanya sosok Kuntilanak sesungguhnya, jika saja wajahnya pucat seperti hantu asal Negaranya itu sudah dipastikan Aletta terlihat seperti hantu sesungguhnya. Bukan tanpa alasan Aletta merasa gugup seperti sekarang ini. Namun, semenjak dikagetkan dengan kedatangan Kyler yang menepuk bahunya, Aletta dibuat salah tingkah karena telah meninggalkan pemuda pirang itu di kamar seorang diri. Terlebih Aletta secara terang-terangan menolak Kyler sampai menamparnya, hingga membuat Aletta benar-benar malu. Namun, Aletta sangat bersyukur karena kejadian tadi, Kyler kembali bersikap seperti biasanya.Di sisi lain Kyler terdiam dengan sesekali melirik gadis bergaun putih di sampingnya. Sejak bertemu dengan gadis itu lagi setelah Aletta pergi ke kamar mandi, sikap gadis itu jadi aneh. Mereka lebih canggung d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status