Share

18. Kita Putus!

Reihan tampak tertekan dengan permintaan Ibu meminta kembali uang yang telah ia berikan kepada Karina. Ia menyugar rambutnya berkali-kali dan berjalan hilir-mudik tanpa arah seperti setrikaan.

Sementara aku menangis sesenggukan, mendengar obrolan Ibu dengan Mas Reihan. Sebegitu memujanya Mas Reihan sama perempuan nyebelin itu! Aku sendiri bahkan tidak tahu sebanyak apa uang tabungan yang Mas Reihan miliki. Mas Reihan bahkan membatasi uang belanjaku. Dan ia sering mengomel jika sebelum jatuh tempo, aku sudah meminta uang tambahan karena kurangnya uang belanja yang ia berikan padaku dengan alasan aku harus berhemat sebab Mas Reihan menanggung kehidupan Ibu dan juga Rena, adiknya, yang masih kuliah.

Sakit rasanya hatiku mengetahui Mas Reihan begitu dermawan kepada perempuan lain yang bahkan belum jelas status dirinya baginya.

Aku yang harus selalu mengalah demi ibunya. Aku bahkan sering menahan keinginanku untuk membeli kebutuh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status