Share

BAB 19 Mantan Pacar

Author: NawankWulan
last update Last Updated: 2025-05-03 20:34:48

"Tasya Putri Abdullah. Begitu nama lengkapnya, Pa."

Langit tersenyum miring sembari menatap tajam perempuan di depannya yang mulai gelisah. Dimas tampak kaget mendengar ucapan anak semata wayangnya itu.

"Kalian sudah saling kenal?" Dimas menatap Langit dan Tasya bergantian.

"Oh, tentu, Pa. Kebetulan dia juniorku di kampus dulu. Silakan masuk calon Nyonya Dimas Kuncoro," ucap Langit lagi sembari mempersilakan Tasya masuk ke rumahnya.

"Langit! Kenapa sikapmu aneh begitu?" Dimas mengernyit. Dia sedikit curiga dengan sikap Langit yang begitu kaku, sementara calon istrinya mendadak pias dan gelisah.

"Hidangan sudah siap. Silakan dinikmati, Mama Tasya," sindir Langit lagi semakin membuat Tasya salah tingkah.

"Langit! Kamu kenapa sih aneh begitu? Ada masalah?"

Langit menarik kursi makan lalu mendudukinya. Dia kembali menatap papa dan kekasihnya yang duduk di seberang meja.

"Nggak ada masalah kok, Pa. Sepertinya justru papa yang sedikit bermasalah."

"Maksud kamu?"

"Papa nggak salah memilih ca
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Titi Luaha
biarin Langit pulang dl kasihan Senja mnjdi buah bibir ibu tiri, abel, adi dn tetangga2 julid lgi krn ditinggal pergi suami di saat malam kedua pernikahan...
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Tasya cm mau harta doang x nii . siapa tau ajakan selama ini dia udh capek nyari duit sndiri, mknya mau nikah sm laki2 tua . cm pd akhrnya ga betah n’ perlahan nunjukin taringnya . jgn blg dia kpengen balik lg sm Langit nnt . tra ini bnran Langit udh ga ada perasaan sm Tasya ?! knp brgemuruh gtu ?!
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Suami Dadakanku Bukan Pria Sembarangan   Tak Ada Kompromi

    Suasana kantor Langit siang ini terasa panas. Di atas meja, berserakan berkas-berkas dengan cap “PROYEK GUDANG TAMAN KOTA” dan “KONTRAKAN SUDIRMAN”. Matanya tajam menatap setiap lembar laporan keuangan yang tak masuk akal. Angka-angka tak sinkron, nominal pengeluaran terlalu besar dibandingkan progress lapangan.Langit menatap monitor laptopnya lagi. Email anonim yang dia terima tiga hari lalu berisi lampiran bukti transfer mencurigakan dengan nama penerima Rama Hidayat. Jumlahnya ratusan juta rupiah."Ini gak mungkin kebetulan," gumam Langit pelan, suaranya berat menahan amarah. Dia menekan tombol interkom. "Nina, tolong panggil Rama ke ruang saya sekarang!" perintahnya tegas."Baik, Pak Langit." Suara dari seberang terdengar cepat lalu panggilan dimatikan. Beberapa menit kemudian, pintu terbuka. Rama masuk dengan wajah datar, mengenakan kemeja abu-abu dan senyum tipis yang selalu dia pakai untuk menutupi gugup."Panggil saya, Pak?" tanyanya sambil berdiri tegak.Langit menunjuk ku

  • Suami Dadakanku Bukan Pria Sembarangan   Teror Lain

    Rama menghela napas panjang. Dia menatap Ririn yang masih panik dan gugup melihatnya nyaris baku hantam dengan kakak dan sahabatnya. "Aku nggak mau bikin ribut lagi, Mas. Tolong, jangan ikut campur urusanku. Kita sudah bukan pasangan suami istri lagi." Ririn berujar lirih. Rama mendongak lalu kembali menatap dua lelaki di samping mantan istrinya itu. "Lagipula Mas Awan nggak tahu apa-apa. Jangan mengkambinghitamkan orang lain atas perceraian kita. Alasanku menggugat sudah jelas. Kamu jangan playing victim, Mas. Sekarang, pergi dari sini dan urus hidupmu sendiri. Aku nggak pernah mengusikmu, kuharap kamu juga berhenti mengatur hidupku," balas Ririn tegas. "Kalian nggak apa-apa?" tanya Ririn ke arah dua lelaki di sampingnya. Damar menggeleng pelan, begitu pula dengan Damar. "Tenang, Rin. Kami nggak apa-apa. Belum baku hantam, baru mau mulai sudah kamu cegah." Awan berusaha mencairkan suasana yang mendadak tak nyaman itu. Rama menatap tajam, matanya merah penuh dendam. "Kita meman

  • Suami Dadakanku Bukan Pria Sembarangan   Mengamuk

    Langkah kaki Ririn masih terasa ragu saat memasuki gedung kantor baru milik Damar. Bangunan itu megah dan kokoh, kaca-kaca besar menghiasinya, menandakan keseriusan bisnis properti yang baru saja dibangun kakaknya."Rin, sini!" Damar melambaikan tangan dari balik meja kerjanya yang penuh tumpukan dokumen. Senyum kakaknya itu membuat hati Ririn sedikit tenang."Aku takut ganggu kerjaanmu, Mas," ucap Ririn pelan sambil duduk di kursi tamu."Ngawur. Justru aku sengaja minta kamu datang." Damar meraih sebuah map lalu meletakkannya di meja. "Aku butuh asisten dan aku pengin kamu yang isi posisi itu. Kamu cocok. Lagipula, Opa pasti sangat setuju."Ririn terkejut. "Aku? Mas, aku mana ngerti soal properti, soal bisnis kayak gini. Aku kan cuma--""Cuma apa? Aku butuh seseorang yang bisa dipercaya, Rin. Siapa lagi kalau bukan adikku sendiri. Iya kan?" sahut Damar cepat. Ririn terdiam. Matanya berkaca-kaca, mengingat masa-masa kelam bersama Rama yang menguras hidupnya. Ririn merasa tak pernah

  • Suami Dadakanku Bukan Pria Sembarangan   Dijodohkan

    "Mulai hari ini, kamu bukan orang asing. Kamu adalah cucu Opa, bagian dari keluarga ini. Jangan pernah ragu akan hal itu, Rin. Kalau memang kamu nggak mau tinggal di Jogja dan memilih tinggal di Jakarta bersama ibumu, nggak apa-apa. Opa juga nggak akan memaksa, tapi kamu harus sering-sering jenguk Opa ya? Keponakanmu juga akan bertambah sebab kakak iparmu hamil muda," ujar Opa setelah pulang dari rumah sakit. Mereka kumpul di ruang keluarga dan mendengarkan beberapa wejangan Opa. Nyaris sepuluh hari Ririn di Jogja dan selama itu pula hubungannya dengan keluarga kandungnya semakin erat dan hangat. Ibunya pun diterima dengan tangan terbuka bahkan Opa memberinya tabungan dua ratus juta untuk modal usaha. Iya, Susanti ingin membuka usaha warung sembako di depan rumahnya. "Opa, modal usahanya terlalu banyak. Warung yang akan saya bikin itu cuma kecil-kecilan karena memang sisa tanahnya juga sedikit," ujar Susanti saat menerima transferan segitu banyak ke rekeningnya. "Nggak apa-apa, Bu.

  • Suami Dadakanku Bukan Pria Sembarangan   Penuh Haru dan Bahagia

    Pagi di Jogja terasa tenang dan damai. Burung-burung berkicau, udara lembut masuk melalui jendela kamar tempat Ririn tidur. Sejak pagi dia belum keluar kamar, kecuali saat shalat subuh di musholla rumah itu. Ririn ingin membantu membersihkan rumah, tapi dua asisten di sana melarang. Mereka meminta Ririn untuk santai atau jalan-jalan pagi saja seperti anak Opa lainnya. Tak membantah, Ririn akhirnya memilih kembali ke kamar sementara ibunya duduk di dapur bersama salah satu asisten rumah tangga. Ibunya menolak kembali ke kamar dan memilih ngobrol dengan salah satu asisten sembari membantu mengupas bawang. Sebelum jam enam pagi, suara ketukan pintu kamarnya terdengar. Ririn beranjak dari kursi rias lalu membuka pintu. Raya tersenyum tipis saat melihat adik iparnya itu. "Bi Sumi sudah bikin sarapan. Kita sarapan sama-sama ya. Setelah itu kamu sama ibu kuajak ke toko baju. Mas Dimas semalam bilang kalau kamu dan ibu bebas pilih baju, sandal, tas atau apapun kebutuhanmu. Terserah yang ma

  • Suami Dadakanku Bukan Pria Sembarangan   Kabar Mengejutkan

    Malam semakin larut. Setelah makan malam bersama dan bercengkerama di ruang keluarga, akhirnya mereka beranjak ke kamar masing-masing. Ririn tak bisa langsung memejamkan kedua matanya. Dia masih bolak-balik, membayangkan masa lalunya sampai kembali ke masa kini di mana dia tahu almarhum kedua orang tua kandungnya bukanlah orang sembarangan. Mereka pengusaha terkenal di kota gudeg itu. Ririn benar-benar masih seperti mimpi dan sulit percaya kalau dia keturunan konglomerat. Saat semua terlelap, Ririn justru terjaga. Sembari tiduran di ranjang, Ririn menatap layar ponselnya. Ada pesan masuk dari Senja, sahabat terbaiknya. [Rin, maaf ganggu malammu. Ada kabar penting tentang Mas Rama. Aku dapat info, Mas Rama terlibat kasus korupsi di kantor Mas Langit. Jumlahnya cukup besar. Sepertinya akan segera diusut dan kemungkinan besar dibawa ke ranah hukum]Ririn terdiam, jantungnya berdegup kencang. Dia tak menyangka kabar seperti itu datang malam ini, di saat dia sudah bahagia dengan keluarg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status