Share

Bab 2694

Di kediaman Keluarga Wang.

Tommy masih duduk terpaku di teras dengan permainan caturnya dengan ditemani awan putih dan angin sepoi-sepoi. Di hadapannya, Donny tampak gelisah. Tatapan matanya melayang ke luar pintu walaupun tangannya memegang bidak catur. Jelas sekali dirinya tidak fokus dengan permainannya.

Tommy tersenyum lembut dan berkata, “Siapa pun yang tidak jagoan bermain catur, akan kalah.”

Donny menunduk. Permainan catur Donny masih belum mati tapi Donny tidak tahu harus melangkahkan bidaknya ke mana. Dia bingung dikepung oleh bidak catur ayahnya.

"Oh Ayah, aku tidak selera bermain catur. Aku sedang menunggu kabar dari Sissy, kamu ....” Donny mendesah tak berdaya.

Donny cemas seperti seekor semut dalam wajan panas. Dia gelisah hingga tidak nyaman dengan semua yang dilakukannya, tapi ayahnya memaksanya bermain catur.

"Aku sudah sering memberitahumu untuk selalu sabar kalau ingin mendapat apa yang kamu inginkan. Setelah kamu berusaha sebaik mungkin, kamu tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status