Share

4. Apa Hubungan Mereka?

Author: Blue Ice
last update Last Updated: 2024-10-31 20:18:43

Bel istirahat berbunyi melalui spiker yang dipasang pada langit-langit kelas. Guru langsung pamit dari kelas meski pembelajaran belum tuntas. Yoshh! Aku bisa keliling sekolah!

Sejak tadi pagi aku selalu penasaran dengan berbagai sudut dari sekolah ini. Akan tetapi, sepertinya rencanaku tak akan bisa mulus. Teman-teman sekelas ku tiba-tiba bergerombol mengelilingiku.

‘Apa? Kenapa mereka menatapku begitu?’

Mereka menatapku dari dekat seolah aku ini barang pameran. Astaga! Sebenarnya apa yang salah dengan mereka?

“Keyra, bisakah kamu tersenyum seperti tadi?” Seorang gadis yang berdiri tepat di depan meja ku membuka suara.

Dahi ku berkerut bingung. Tatapan mereka seolah penuh harap. Hanya untuk sebuah senyuman. Dengan kikuk aku menuruti kemauan mereka.

“Be-beginikah?” tanya ku dengan gugup setelah menaikan kedua ujung bibirku membentuk lengkungan bulan sabit.

Mereka langsung bersorak saat aku memberikan sebuah senyuman. Adapula pemuda yang tersipu dan langsung melarikan diri dengan wajah memerah. Aku semakin keheranan.

“Ada apa dengan kalian? Apakah ada yang aneh dengan wajahku?” tanyaku pada mereka.

“TIDAK KOK!” Mereka buru-buru menggeleng. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

Lantas, apa masalahnya dengan tatapan mereka yang aneh itu? Mungkin karena menyadari bahwa aku tak nyaman dikelilingi begitu, seorang gadis dengan galak mengusir yang lain untuk pergi.

Lalu aku ditarik keluar oleh dua gadis. Mereka dengan senang hati mengajakku berkeliling sekolah. Ternyata setelah beberapa percakapan bersama mereka, aku tahu alasan mereka memberikan ku tatapan aneh seperti tadi.

“Di sekolah ini, Keyla dijuluki sebagai ‘Ice Princess’ karena dia terlalu minim ekspresi. Apalagi kalo ketemu kita anak IPS. Beuhh..., mukanya bukan cuma datar tapi juga berubah judes. Untung ada kamu, jadi rasa penasaran kami dengan ekspresi Si Ice Princess sudah terpenuhi!” ungkap gadis dengan name tag ‘Giselle’.

Aku terkekeh mendengar alasan mereka. Wajah yang serupa ini memang cukup merepotkan. Dari tadi banyak siswa yang terus menatapku. Aku penasaran seberapa besar pengaruh Keyla di sekolah ini.

Baru saja membicarakan mengenai Keyla, orangnya muncul bersama dua temannya. Mereka mengenakan jas merah yang sama seperti Abizar tadi pagi. Aku tak bisa menyembunyikan wajah terkejut ku karena kemungkinan besar Abizar juga di sekolah ini.

Keyla menarik kedua temannya untuk pergi. Dia bertingkah seperti tidak mengenalku. Aku semakin melongo karena merasa tidak ada masalah dengannya beberapa hari terakhir.

"Mereka tuh OSIS. Emang kek gitu kalo ketemu kita. Nggak tahu kenapa anak IPA suka sensi sama anak IPS. Apalagi kita ini IPS terakhir. Hahaha, peringkat terendah dalam peradaban!" jelas Giselle dengan tertawa seolah itu sudah biasa menjadi lelucon mereka.

Aku ikut mendengus geli. Ku pikir hanya di sekolah lama ku yang ada kejadian bersitegang nya dua jurusan ini. Mungkin memang sudah ditakdirkan begitu di sekolah mana saja.

Kami menuju kantin yang saat ini sedang ramai. Aku kembali terpana dengan kantin yang serupa dengan Cafe sangking bagus dan bersihnya.

Saat itu mataku tak sengaja menangkap sosok Abizar yang duduk bersama beberapa orang pemuda dengan jas merah yang sama. Sontak saja aku menutup mulutku karena hampir kelepasan memanggil namanya.

‘Dia di sini?!’ Aku tak bisa mengalihkan pandanganku lantaran masih belum percaya jika itu adalah Abizar.

Mungkin Abizar merasa ada yang memperhatikan sehingga dia mendongak. Tatapan kami bertemu. Sepersekian detik matanya melebar, terkejut melihat keberadaan ku di sana.

Namun Abizar pandai mengontrol ekspresinya. Setelah itu, dia bertingkah dengan ekspresi datar seperti biasa. Aku juga buru-buru pergi mengikuti arah teman-teman ku ke salah satu kursi kantin yang kosong.

Kursi kami cukup jauh dari tempat duduk Abizar. Namun dari sana masih bisa dengan jelas aku melihatnya. Aku penasaran, apa arti Jas merah yang dia gunakan itu? Lantaran Keyla tadi memakai Jas yang sama.

“Keyra! Hey!”

Aku tersentak saat Giselle memanggil serasa mengguncangkan bahuku. “A-ah, ya? Ada apa?” tanyaku dengan sedikit gelagapan.

“Kamu?” Giselle mengikuti arah pandangan ku sebelumnya. Lantas gadis itu menatapku dengan mata melotot.

“Kamu terpana sama cowok-cowok itu, ya?” goda Giselle.

Aku langsung menggeleng, “Enggak kok! Aku cuma penasaran aja karena mereka pake jas merah kayak Keyla tadi,” jelas ku.

Namun Giselle tak mau berhenti menggodaku. Dia terus menoel-noel pipiku meminta agar aku jujur jika memang tertarik. Padahal jelas-jelas ku katakan tidak, tapi yang lain juga tidak percaya padaku.

Aku berusaha mengalihkan topik dengan mengajak mereka untuk makan saja. Namun tidak lama, karena Giselle kembali mengoceh.

“Tenang aja, Keyra. Normal kok kalo terpana sama mereka. Soalnya mereka semua memang tampan paripurna. Siapa dulu dong? OSIS Nusa Bangsa!” kata Giselle dengan bangga.

Mataku langsung melebar, “Osis?” beo ku. Hampir saja aku tersedak kuah bakso yang sedang ku makan, buru-buru aku mengambil segelas es teh ku untuk melegakan tenggorokan.

“Iya, Osis. Dan, itu yang duduknya menghadap kemari adalah ketua OSIS nya, Abizar Bimantara!” jelas Giselle.

Tubuhku langsung kaku saat mengetahui fakta itu. Berarti Keyla juga seorang Osis karena Jas Merah yang tadi dia kenakan sama persis dengan mereka. Apakah Keyla dan Abizar juga dekat? Ataukah hanya sekedar dalam satu naungan Organisasi yang sama?

Lantaran terlalu sibuk dengan pikiran ku sendiri, aku tak sadar Abizar dan teman-temannya sudah pergi. Aku mencari ke berbagai sudut kantin, namun tetap tak mendapati gerombolan jas merah tadi.

"Ah, teman-teman. Maaf ya, aku balik ke kelas dulu. Kalian lanjut makan saja!" kataku seraya berdiri meninggalkan mereka.

Pasti mereka menatap ku aneh karena buru-buru pergi. Namun jika aku tetap di sana juga, aku sudah tak nafsu melahap sisa makanan ku.

Saat perjalanan kembali ke kelas, tak sengaja di koridor aku melihat ada Abizar yang sedang berbincang dengan Keyla. Refleks aku langsung bersembunyi agar tak berpas-pasan dengan mereka.

Aku semakin merapatkan tubuhku di tembok saat keduanya berjalan semakin dekat. Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu yang serius.

“Semua Agenda sudah ku siapkan. Jadi, Ketua, sisa menunggu perintah mu saja,” ujar Keyla.

“Oke! Tunggu keputusan bersama, lalu agendakan untuk rapat OSIS segera!” balas Abizar.

Keduanya berlalu di satu arah yang sama. Merasa sudah aman, barulah aku keluar dari tempat persembunyianku. Aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan mereka. Namun memang suara terdengar jelas ketika lewat di dekat ku tadi.

‘Berarti memang benar Abizar itu Ketua Osis. Lalu, posisi Keyla apa? Mereka terlihat cukup dekat!’ batin ku sembari menggosok dagu.

Jika memang Abizar dan Keyla satu sekolah. Masalah apa yang membuat Keyla sampai membenci Abizar? Dari sudut pandangku saat ini, mereka tak terlihat seperti musuh atau orang yang saling membenci.

"Kenapa kau menolak dan mengejek Abizar jelek waktu itu jika kalian sedekat itu, Keyla?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Pengakuan Kak Rangga

    “Keluarga Sanjaya tidak mungkin menyakiti ibumu karena mereka masih membutuhkan ibumu. Namun kita juga harus segera menyelematkanya sebelum hal buruk terjadi. Maka dari itu, biarkan mereka menyetirmu sementara waktu, Keyra. Kita akan mencari celah untuk menjatuhkan mereka.”****Keyra masih terngiang-ngiang ucapan Ayah mertuanya. Dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh keluarga Bimantara, dirinya yakin ibunya masih hidup. Akhirnya..., dia bisa sedikit bernapas lega.Tetapi sebelum ibunya diselamatkan, Keyra tak bisa hanya diam saja. Dia sudah sangat kecewa pada keluarga Sanjaya. Keyra berjanji tak akan pada jebakan mereka lagi.“Ya, aku akan menangkap kedok mereka! Sejak mereka menculik ibu, mereka bukan lagi keluargaku!” monolog Keyra dengan tangan terkepal di depan dada. Di sisi lain, Abizar sendari tadi hanya diam memperhatikan Keyra dari kejauhan. Mata gadis yang sedang duduk di ayunan itu nampak berapi-api. Secarik senyum tipis terbit di wajah kaku Abizar. Keyra yang sel

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kinara Berada...

    Di sebuah ruangan bawah tanah kediaman Sanjaya, dua pria dewasa berjalan di lorong gelap dengan bantuan senter. Mereka berhenti di salah satu ruangan dengan pintu besi. Saat kunci pintu telah dibuka, terdengar deritan berat dari besi yang berkarat.Di dalam sana, seorang wanita duduk menatap tajam kedua pria yang mengunjunginya. Kaki dan tangan wanita itu dirantai dengan bola besi. Hanya 1 lampu temaram yang menjadi penerangan di ruangan itu. Meski begitu, mata berkilat marah dari wanita itu tetap terlihat meski dalam kondisi gelap.“Kinara..., apa kabar?” Wira terkekeh melihat kondisi mantan istrinya.“Lepaskan aku! Apalagi maumu, Wira? Mengapa kamu mengurungku di sini- lagi?!” pekik Kinara seraya berdiri menunjuk marah wajah Wira.CTAKK! CTAKK!“Arghhhh!”Tangan Kinara dipukul dengan rongkat kayu. Wanita itu berteriak sakit karena pukulan itu tak main-main kerasnya. Bahkan dirinya sampai jatuh karena tak kuat menahan keseimbangan.“Diam Kinara! Jangan memberontak lagi. Kami hanya in

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Bukti-Bukti

    “ARRGGHH! KELUARR!”Ketika Abizar membuka pintu, Keyra sementara ganti baju. Pemuda itu mematung lantaran kaget dengan teriakan Keyra sekaligus bingung dan canggung.Sontak saja Keyra menutupi tubuhnya (yang sebenarnya masih memakai baju dalaman tipis). Lalu dia mendorong Abizar untuk keluar, sebelum kembali menutup pintu kamarnya. Tak peduli kondisi Abizar yang terjungkal di sana.“Sshhh..., sakit sekali! Haruskah sekasar itu?!” keluh Abizar lantaran bongkongnya mendarat begitu keras.Pemuda itu bangkit dengan bertumpuan tembok. Pinggulnya terasa nyeri karena berbenturan dengan lantai marmer yang keras. Aduh.., tulang ekornya terasa cenat cenut.“Ah, tunggu dulu! Bukankah kami sudah menikah? Seharusnya Hallal untukku melihat tubuhnya,” guman Abizar yang baru menyadari Keyra masih istrinya.‘Sudahlah..., tujuanku datang ke sini untuk membujuknya, bukan memarahinya. Lebih baik aku mengalah!’Abizar menarik napas dalam-dalam seraya mengelus dadanya untuk menebalkan kesabaran. Dia masih

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    BENAR NYATA!

    Telinga Keyra terasa berdenging sesaat, tak percaya dengan ucapan Abizar. Pemuda itu hanya fokus ke arah jalan dengan wajah datar. Sesekali mulutnya mendumel tak jelas dengan berdecak kesal entah pada siapa.Harapan Keyra kembali tenggelam. Dia pikir Abizar berbicara dengannya. Ternyata dirinya lah yang berhalusinasi Abizar memberitahunya bahwa sudah ada informasi mengenai Ibunya.Anggap saja dia salah dengar!Keyra memilih untuk serong ke jendela dengan tangan menyilang di dada. Biarlah dia merajuk saat ini. Lagipula itu salah Abizar yang membuatnya berharap mengenai ibunya. Iya, kan?‘Pokoknya aku nggak mau bicara sama dia lagi!’ putus Keyra bulat.Abizar yang baru saja mengendalikan laju mobil karena hampir bertabrakan saat ingin berbelok mendadak bingung saat melirik Keyra lagi. Ada apa dengan gadis itu?Bukankah seharusnya dia senang jika diberitahu tentang Ibunya? Apa ini? Kenapa Keyra malah bersikap memusuhinya?“Keyra!” panggil Abizar.Keyra tak menjawab. Hanya lirikan sinis y

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Berita Tak terduga!

    Bel pulang sekolah telah menggema membuat kebanyakan siswa menghela napas lega. Berbondong-bondong mereka bersemangat mengemasi barang-barang ke dalam tas.Berbeda dengan Keyra yang malah melamun memperhatikan luar jendela. Tepukan ringan di bahunya membuat gadis itu terjingkat. Ternyata Giselle dan Ririn telah berdiri di sampingnya.“Ra, udah waktunya pulang. Kamu nggak mau pulang, kah?” tanya Ririn.“Jelas mau, lah! Kamu juga bertanya yang nggak penting gitu,” cibir Giselle sambil menepuk dahinya. Heran dengan pertanyaan absurd Ririn.Keyra tersenyum malu karena tak memperhatikan sekitar. Saat ini kelasnya hampir kosong. Hanya menyisakan mereka bertiga.“Ma-maaf, aku nggak fokus sampe nggak sadar kalo udah jam pulang. Ya udah, yuk, pulang!” kata Keyra mulai membereskan perlatan tulisnya.“Nggak usah minta maaf, Ra. Lagian salahnya Ririn juga asal nyablak. Btw, kamu merasa dia beda nggak?” tanya Giselle.Keyra meringis bingung, lantas menggeleng. Dia menatap Ririn dari atas sampai ba

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Sedikit Bukti

    Kegiatan sekolah semakin menumpuk saat mendekati ujian semester. Keyra yang belum stabil sepenuhnya tetap harus bersekolah. Gadis itu melangkah di koridor dengan wajah lesu, seolah telah kehilangan cahayanya.3 hari Keyra izin dengan alasan sakit. Sejak kejadian di kediaman Sanjaya waktu itu, Keyra menjadi pusat perhatian sejak muncul kembali di sekolah. Sepanjang jalan yang dia lewati ke arah kelasnya, banyak siswa siswi yang berbisik mengungkit kejadian ‘Kolam Berenang’.“Hey, Keyra!” sapa Giselle yang langsung merangkul Keyra. Dia juga baru tiba di sekolah. Melihat Keyra sudah bisa hadir, betapa bahagianya Giselle.Akan tetapi, Keyra hanya membalas dengan tersenyum tipis. Reaksi tak bersemangat dari Keyra itu cukup mengganggu Giselle. Dia yakin pasti ada hubungannya dengan kejadian di pesta Ulang tahun si Kembar.“Ra, are you okay?” tanya Giselle.“Oh-umnt..., Oke, kok. Emang kenapa?” balas Keyra.Giselle tahu bahwa Keyra hanya berusaha terlihat baik-baik saja. Jadi dia tak ingin b

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Melangkah dengan Hati-hati

    Tante Sandra duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan Keyra yang masih pingsan. Wajahnya tampak cemas, sementara Kak Rangga menatap ke arah jendela dengan rahang mengeras. Di dalam benaknya, dia mulai menyambungkan benang merah untuk kejadian ini.“Sebenarnya apa yang direncanakan Keluarga Sanjaya? Mengapa mereka tiba-tiba mengonfirmasi jika Tante Kinara telah meninggal?” ujar Kak Rangga perlahan.Tante Sandra menggeleng pelan. “Mama juga tidak tahu, Rangga. Sepertinya..., mereka telah melakukan sesuatu kepada Kinara,” kata Tante Sandra mulai menangis.Penyesalan dan rasa bersalah kembali merebak di dadanya kala teringat bahwa dirinya lah yang menjadi Mak Comblang sahabatnya, Kinara, dengan Wira yang merupakan teman suaminya.Seandainya dia tahu Wira seorang bajingan yang kasar dan licik, dia tak akan mendekatkan Kinara pada iblis itu. Namun apalah daya. Nasi sudah menjadi bubur. Yang tersisa hanyalah penyesalan dan tak mungkin bisa memperbaiki hubungannya kembali dengan Kinara

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    TEKANAN

    Perlahan mata Keyra mulai terbuka. Dia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Sesaat otak Keyra masih memproses ingatannya. Hingga gadis itu benar-benar sadar sepenuhnya."ARRGHHH!"Sontak gadis itu memekik heboh sambil melompat dari ranjang. Dia ingat terakhir kali masih berada di kediaman Sanjaya dalam rangka merayakan ulang tahunnya. Lalu sampai kejadian terakhir saat dia jatuh ke kolam bersama Keyla dan dimarahi ayahnya.Keyra menutup mulutnya yang hampir berteriak lagi saat melihat dirinya di pantulan cermin. Dia sudah berganti dengan piyama tidur. Siapa yang mengganti gaun basahnya?Dia ingat, Abizar yang datang untuk menyelamatkannya. Hanya saja, setelah itu dia tak tahu apa yang terjadi karena sakit kepalanya kumat.'Pasti keluarga Bimantara membawaku pulang. Astaga, apa yang harus aku katakan pada mereka? Aku belum siap bertemu mereka.'Gadis itu menggigit bibir bawahnya teringat hal yang disampaikan oleh Ayah dan Kakeknya mengenai Ibu. Meski

  • Suami Giveaway dari Kembaran Ku    Kecurigaan

    “Abizar, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Tante Sandra.Saat ini mereka telah berkumpul di ruang keluarga setelah menggantikan pakaian basah Keyra serta memastikan gadis itu terlelap. Tante Sandra gelisah melihat kondiis Keyra yang masih sedikit sesegukan meski matanya sudah terpejam.Abizar yang ditanyai menghela napas berat. Dia menegakan tubuhnya dengan wajah yang berkerut, mengingat kejadian di kediaman Sanjaya.“Tadi kami sudah pindah ke halaman depan, Ma. Hanya Keyra dan Keyla yang berada di samping kolam. Setelah itu, kami mendengar suara teriakan dari arah kolam. Saat aku ke sana, mereka sudah sama-sama tenggelam,” jelas Abizar.Mendengar penjelasan itu, Kak Rangga mendengus pelan. Sepertinya dia sudah bisa menebak apa yang terjadi dengan si Kembar. Apakah Abizar tak bisa melihat kebenarannya? Atau hanya berusaha menutupi kebenaran demi gadis kesayangannya?Reaksi Kak Rangga barusan membuat semua orang menatapnya heran. Terutama Abizar, karena Kakaknya terlihat sedang terta

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status