Share

Part 4

Author: Banin SN
last update Last Updated: 2022-11-22 12:14:52

Teleconference dengan James Miller telah usai. Selain memutuskan untuk menggelar pernikahan tiga hari ke depan, James Miller juga meminta Sandra untuk memberikan kamar untuk Richard. James berkata, mulai dari hari itu, Richard Forger telah menjadi bagian dari keluarga Miller meski pernikahan resmi baru akan digelar tiga hari mendatang.

“Daisy! Karena dia akan menjadi suamimu, kau yang harus mengurus keberadaannya di sini!”

Sandra memerintahkan Daisy untuk membawa Richard ke kamar di lantai dua kediaman keluarga Miller. Daisy mengangguk lesu sementara Richard berbasa basi berterima kasih kepada Sandra. Ketika keduanya berlalu pergi, Sandra memijit keningnya berkali-kali.

“Oh… Daisy sudah cukup sering membuat keluarga Miller kehilangan muka. Sekarang dia dijodohkan dengan pria payah seperti Richard. Sial, aku akan lebih bahagia andai Daisy bukan cucu kandungku.”

Mendengar ibunya mengeluh dan bersedih, Nancy datang dan menepuk-nepuk pundak Sandra. “Ibu, tenang, kita masih memiliki Bella. Bella akan selalu mengangkat derajat keluarga Miller. Soal Daisy yang bodoh dan suaminya yang payah itu, ibu tak perlu memikirkannya dalam-dalam.”

Karena diucapkan dengan nada yang tidak pelan, Daisy dan Richard masih bisa mendengarkan ucapan Nancy. Hati Daisy hancur, ia sudah sering disebut sebagai cucu tak berguna. Cucu cantik yang bodoh dan tidak punya masa depan.

Sayup-sayup Richard mendengar suara isak tangis. Richard yang berjalan pelan di belakang Daisy mengetahui bahwa isakan tangis itu berasal dari tangisan calon istrinya. Richard merasa canggung dan bingung bagaimana menghadapinya. Daisy menangis karena kecewa akan menikah dengan dirinya.

‘Daisy, kau adalah gadis yang patut untuk mendapat kebahagiaan. Tunggulah dengan sabar, kau akan bahagia bersamaku.’ Richard membatin menenangkan Daisy. Ia ingi menepuk punggung Daisy tetapi khawatir itu akan semakin membuat Daisy kesal atau sedih. Maka, Richard hanya berjalan mengekor di belakang sambil berharap agar Daisy berhenti menangis.

“Ini…” Daisy berujar seraya menunjuk sebuah pintu kamar. “Kau akan menempati ruangan ini hingga tiga hari ke depan.” Satu tangan Daisy mengusap bulir air mata yang hampir jatuh.

“Nona Daisy, apakah kau sangat kecewa akan dijodohkan dengan diriku?” Richard tiba-tiba menanyakan sesuatu yang mengganggu pikirannya.

“Kau tahu?! Sepertinya aku lebih kecewa pada diriku sendiri! Bella benar, semua keputusan yang kuambil akan berujung menjadi petaka. Lihat sekarang, andai aku tak membiarkanmu masuk ke rumah ini, aku tak mungkin berakhir menjadi calon istrimu. Hiks…” Daisy mengusap air matanya lalu bergegas pergi meninggalkan Richard.

Refleks, Richard menarik pergelangan tangan Daisy, membuat langkah kaki Daisy terhenti dan terpaksa ia menoleh ke arah Richard.

“Nona Daisy, kita akan membangun keluarga yang bahagia,” tutur Richard dengan suara lembut.

“Ho ho ho! Dua orang payah tampaknya sudah saling jatuh cinta sekarang!” Tiba-tiba, terdengar ucapan bernada sinis dari arah selatan. Itu adalah Bella yang datang bersama Clair. Clair adalah cucu lain di keluarga Miller.

“Lepaskan aku!” Daisy menarik tangannya.

“Eits… Daisy, tunggu dulu. Clair yang baik ingin kau mengenalkan calon suami payahmu padanya. Bukankah sudah menjadi kewajibanmu untuk mengenalkan Richard pada keluarga kita?” Bella melipat dua tangan di dada, wajahnya memberikan tatapan yang amat sinis kepada Daisy dan Richard.

“Ya. Daisy, aku buru-buru pulang begitu Bella mengabariku bahwa sepupu bodohku akan menikah tiga hari lagi. Oh, bukankah aku perlu dikenalkan dengan calon sepupuku?” Clair tampak sama sinisnya dengan Bellatrix. Ia sesekali melirik Richard dengan pandangan merendahkan, hatinya puas begitu melihat Daisy berakhir menikahi pria payah.

Dulunya, Clair sempat khawatir jangan-jangan Daisy menggunakan kecantikan Daisy untuk menggaet pria yang lebih kaya. Tapi hari itu, kekhawatiran Clair musnah seketika, dan hatinya cukup gembira.

“Ayo, kenalkan calon suamimu!” Bella mengingatkan.

“Ehm…” Daisy berdeham lalu berjalan lesu mendekati Richard. “Clair, ini Richard. Richard Forger, calon suamiku.”

Clair bertepuk tangan dengan gembira. “Ehm… Hai, Richard, perkenalkan aku Clair, sepupu dari calon istrimu. Jadi, bisakah kau beritahu kami perusahaan apa yang kau miliki di kota Roxburgh ini?”

Richard menggaruk kepala sesaat. “Hai, Clair. Aku Richard. Aku tak punya kepemilikan saham atau perusahaan apapun.”

Daisy memijit keningnya sembari menunduk sementara Clair dan Bellatrix cekikikan bersamaan. Bellatrix lantas mengajukan satu pertanyaan lain pada Richard.

“Calon sepupu, bisakah kau memberitahu kami apa pekerjaan terakhirmu?!”

Kala mendengar pertanyaan itu, Daisy berharap akan mendengar sebuah profesi yang tak begitu buruk. Misalnya, mantan anggota militer yang dipecat karena pelanggaran kode etik atau semacamnya.

“Aku… Aku sebelumnya menjadi Cleaning Service di kantor Realestate.” Richard menjawab pertanyaan Bellatrix dengan kejujuran.

Seketika, Bellatrix dan Clair tak bisa membendung gelak tawa mereka. Daisy benar-benar akan hancur. Mereka bahagia sekali mengetahui pekerjaan Richard hanyalah seorang Cleaning Service.

“Richard!” Daisy membentak Richard tetapi dengan suara nyaris berbisik. “Lain kali, jangan sebut pekerjaanmu itu di depan keluargaku! Kau benar-benar membebaniku!” Daisy bergumam kesal lalu pergi meninggalkan Richard.

Bellatrix dan Daisy semakin tertawa melihat kepergian Daisy.

“Eh, tunggu. Tadi kau mengatakan bahwa kau adalah juru bersih-bersih bukan? Nah, setelah menikah nanti, kau tak perlu repot-repot mencari kerjaan lain. Kau bisa mengepel lantai di kantorku. Aku akan dengan senang hati mengenalkanmu kepada semua karyawanku ha ha ha!”

“Clair! Aku juga ingin dia mengepel lantai kantorku!” Bellatrix turut menertawai Richard yang berdiri mematung.

“Ehm… Nona-Nona, jujur saja pekerjaan itu tak cocok untukku.” Richard bergumam sesuai keadaan, terakhir ia menjadi Cleaning Service, ia mematahkan hidung CEO Westfield Corporation. Ketika ia mendengar Clair dan Bellatrix ingin menjadikannya OB di kantor mereka, Richard membayangkan hidung Clair dan Bellatrix yang patah.

“Oh… Jadi pekerjaan apa yang pantas untukmu, heh? Penjilat? Ah, aku sebenarnya juga penasaran bagaimana caramu menjilat kakek kami,” cecar Bellatrix pada Richard.

Richard menggeleng-gelengkan kepala. “Nona-Nona, apa pekerjaan yang cocok untukku, kalian akan mengetahuinya setelah aku resmi menjadi sepupu kalian. Kuprediksi kalian akan iri kepada Daisy!” Richard lantas membuka pintu kamarnya dan menutup seketika.

“Ha ha ha! Selain bodoh dan payah, calon sepupu kita ternyata juga pandai melawak, Clair! Sungguh ini akan menjadi hiburan yang menarik!” Bellatrix tertawa keras setelah mendengar ucapan Richard.

“Ya! Aku juga tak sabar menanti hari pernikahan sepupu bodoh dengan suami payahnya!”

Di dalam kamar, Richard hanya menggeleng-gelengkan kepala. Ada satu rahasia besar yang masih ia simpan rapat-rapat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kenari Rahman
seru amazing jln cerita
goodnovel comment avatar
Siti Amina
seru Thor jalan critax.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 263 - TAMAT

    Ketika Richard dan Daisy tiba di kota Roxburgh, semua sosok-sosok penting di kota besar itu datang ke bandara demi menyambut kedatangan mereka. Para tokoh penting di kota Roxburgh menunduk memberi hormat, membuat orang-orang awam keheranan dan menerka-nerka sehebat apa latar belakang sosok yang baru saja turun dari pesawat. Daisy merangkul siku Richard, menyatakan betapa bahagianya dia berada di sisi suaminya. Ketika mereka tiba di mansion mewah mereka, Daisy dan Richard menemukan ada tumpukan hadiah yang membanjiri halaman depan rumah mereka. Richard segera menghubungi Wendy Adams, meminta gadis itu untuk membagi-bagikan tumpukan hadiah kepada orang-orang yang membutuhkan. Saat semuanya telah beres, Daisy berujar kepada sang suami sembari membanting tubuhnya ke atas ranjang, “Akhirnya semua selesai juga… Ah… Aku ingin beristiraat.” Richard melirik Daisy lalu tersenyum nakal, “Siapa bilang kau boleh beristirahat?” “Eh?” Daisy menelan ludah saat Richard tiba-tiba telah mendekat ke

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 262

    Richard dan Daisy telah tiba di ruang pesta beberapa puluh menit sebelum acara dimulai. Karena belum banyak tamu yang datang, Daisy tak begitu menduga jika pesta malam itu akan dihadiri oleh puluhan kepala negara dan ratusan konglomerat dunia.Ketika sedang menikmati anggur dan kudapan-kudapan kecil, mata Richard menangkap pemandangan yang mengejutkan. Ia melihat ada dua sosok perempuan yang sedang bertingkah norak. Richard nyaris tersedak, tetapi bibirnya menyunggingkan senyum jahat, untuk pertama kalinya, Richard merasa tindakan ayahnya cukup berguna.Melihat kedua perempuan itu kini sedang berjalan menuju ke arahnya, Richard segera berbisik kepada Daisy. “Aku ingin ke toilet, nikmatilah semua yang ingin kau nikmati.”Richard pergi begitu saja sementara Daisy tak begitu memedulikan kepergian suaminya sebab pandangannya tertuju pada sekelompok orang yang tengah duduk di meja bundar yang sama.‘Bukankah wajah-wajah mereka tak asing?’ Daisy membatin. Keningnya berkerut saat mencoba mem

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 261

    Hari masih pagi ketika Richard turun dari mobil dan berjalan menuju ke halaman kastil mendiang ibunya. Saat tiba di halaman kastil, bibir Richard refleks membentuk sebuah senyuman saat ia melihat Daisy sedang mengajari Alexander King menanam bunga.Ketika Daisy melihat kedangan sang suami, wajahnya berbinar-binar gembira. Tangan Daisy melambai-lambai lalu mengajak Richard untuk turut menanam bunga.“Tidak, terima kasih. Itu bukan gayaku,” sahut Richard merespon ajakan Daisy. “Aku akan masuk ke dalam, selesaikan saja kegiatanmu,” imbuh Richard seraya berjalan ke arah kastil. Sudah lama sekali ia tak berkunjung ke kediaman mendiang ibunya.“Menantuku, ayah akan pulang. Temuilah suamimu. Dan, jangan lupa sampaikan padanya tentang acara makan malam kecil-kecilan yang akan kuadakan nanti malam.” Alexander King melepas sarung tangan yang ia kenakan lalu berpamitan untuk kembali pulang ke kastil utama.Daisy mengerutkan dahi karena ada satu poin penting yang membuatnya terkejut. “Ayah belum

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 260

    Kastil Manoko… Terlepas dari insiden penyerangan Richard kepada Alexander King, proses pemakaman Hazelle King tetap berlangsung dengan khidmat. Daun-daun pohon maple yang berjatuhan menjadi pelengkap prosesi pemakaman Hazelle pada senja hari itu. Satu demi satu para pengiring telah pergi hingga menyisakan dua orang saja yang masih berada di area pemakaman keluarga Naga Langit. Mereka adalah Richard Forger dan Alexander King. Mulanya, Alexander King terlihat ingin meninggalkan makam terlebih dahulu, namun, ucapan Richard menahan langkahnya. “Apa tujuanmu memilihku menjadi pewaris tahta Naga Langit?” tanya Richard tanpa menoleh ke belakang ke arah sang ayah. Alexander King diam mematung, keduanya kini saling memunggungi satu sama lain. Karena Alexander King tak memberi jawaban, Richard bergumam lagi. “Kau meremehkan putra sulungmu, Pak Tua. Hazelle jauh lebih pantas menjadi penerus Naga Langit. Harus kuakui, keputusanmu benar-benar bodoh!” Alexander King tersenyum tipis. “Kau benar

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 259

    Suara ledakan keras yang baru saja terdengar di telinga Daisy memang bersumber dari kastil utama Naga Langit. Lebih tepatnya, di halaman depan kastil.Tak hanya mendengar satu kali, Daisy dan Rock mendengar ada ledakan yang bertubi-tubi. Meski demikian, Rock sama sekali tak melakukan apa-apa selain membiarkan hal itu terjadi, sebab ia sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi di halaman kastil Naga Langit.!!Tubuh Alexander King terhempas menabrak dinding kastil Naga Langit, menciptakan kerusakan parah pada dinding yang terhantam tubuhnya. Karena kekuatan yang menghempaskan tubuhnya begitu kuat, timbul ledakan keras setiap kali tubuh Alexander King menghantam dinding kastil.Bebatuan dan debu-debu menghambur ke udara. Kehancuran demi kehancuran terus terjadi seiring dengan terhempasnya tubuh Alexander King berkali-kali.Tak ada yang berani mengambil sikap atas apa yang menimpa Alexander King, sebab pria itu memang meminta semua pasukannya untuk tak melakukan apa-apa.“Hazelle tewas

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 258

    Tak hanya mengevakuasi para anggota Red Skull yang nyaris tenggelam ke laut, pasukan Tom Haley juga menemukan Rock yang berada dalam keadaan terikat di salah satu kapal milik Red Skull. Begitu Rock bebas, ia bergerak cepat menghubungi Alexander King yang berada di Manoko, mengabarkan tentang rencana kedatangan Richard dan Daisy ke sana.“Aku sudah tahu. Termasuk, kematian Hazelle, aku juga sudah mengetahuinya.”Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh Alexander King saat Rock berhasil menghubunginya. Saat itu, Alexander King menutup telepon Rock lalu melanjutkan menyesap teh hijau sembari menatap langit hitam di balkon kamarnya.Satu demi satu keluarga yang ia cintai telah mati. Hanya menyisakan Richard seorang, tetapi Richard justru memutuskan untuk keluar dari silsilah keluarga Alexander King.“Lucu sekali…” gumam Alexander King seperti sedang menertawai kehidupannya sendiri. Terlepas dari itu semua, ia cukup menikmati keheningan malam itu sembari menanti kedatangan jasad putra kandun

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 257

    Perlahan-lahan, matahari tenggelam mengiringi kematian Hazelle King. Dalam suasana berkabung, Richard mengirim telepati kepada pasukan Red Skull dan meminta mereka untuk bergegas menjauh dari pulau Sangorufu. Tak lama lagi, bom dipulau itu akan mengeluarkan gelombang kejut yang cukup besar.Beberapa detik sebelum ledakan besar terjadi di pulau Sangorufu, beberapa kapal pasukan Red Skull telah berhasil membuat jarak aman dari ledakan, termasuk kapal Richard yang sedari awal telah digerakkan oleh kekuatan Richard untuk menjauh dari pulau Sangorufu.Namun, beberapa kapal lain mengalami nasib buruk karena gagal membuat jarak aman dan akhirnya terdampak ledakan besar. Penumpang-penumpang kapal itu menjerit lalu berjatuhan ke laut. Puing-puing kapal yang terbakar berserakan di atas permukaan laut, membuat para korban yang jatuh semakin kesulitan untuk menyelamatkan diri.Beruntung, tak lama berselang datanglah tim evakuasi yang dipimpin oleh Tom Haley.Tom Haley yang mendapat laporan adanya

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 256

    Tanpa diduga oleh siapa pun, terdengar suara letusan tembakan dari arah kapal tempat Richard mengistirahatkan Hazelle dan Daisy. Kekhawatiran Richard kian membesar ketika ia mendengar jeritan Daisy mengiringi suara tembakan itu.Mengingat, suara tembakan tak pernah menjadi pertanda baik bagi siapa pun, Richard melesatkan tubuhnya ke kapal tempat Daisy dan Hazelle berada.Benar saja, ketika Richard telah tiba di dek kapal, ia melihat Daisy dan Hazelle bersimbah darah. Jantung Richard seperti berhenti berdetak saat ia melihat lubang merah menganga di dada Hazelle King.Meski Hazelle menampakkan senyum damai, Richard menghambur menghampiri Hazelle yang terkulai di atas dek kapal.“Hazelle mencoba untuk melindungiku, Richard… Dia terluka karena aku… Ini salahku…” Daisy menundukkan kepala hingga kepalanya nyaris menyentuh lantai kapal. Tangisan Daisy pecah sebagaimana ia merasa bersalah terhadap Hazelle dan Richard.“Daisy…” Hazelle menggelengkan kepala menatap adik iparnya, seolah memberi

  • Suami Hebat yang Menyamar   Bab 255

    Jack Moriarty merasa nyawanya tak mungkin terselamatkan. Ketika ia tahu kematian sudah datang semakin dekat, beberapa waktu lalu dia akhirnya membuat kesepakatan dengan Richard. Jack Moriarty bersedia membantu Richard semampu dirinya, sebagai timbal balik, Jack meminta Richard untuk menyelamatkan Kelly dan janin yang ada di dalam perut Kelly, kekasih Jack.Richard setuju, dan begitulah, keduanya lantas saling bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik menyelamatkan orang-orang yang mereka sayangi.‘Jack, cepat katakan apa yang ingin kau katakan!’ Richard tak sabar untuk mendengar pesan telepati dari Jack. Hanya saja, bukannya mendengar pesan dari Jack, Richard justru dikejutkan oleh suara lain.“Richard Forger…!”Hammer Moriarty telah terbebas dari kelumpuhan. Wajahnya berseri-seri saat melihat betapa ambisiusnya Richard yang ingin menyelamatkan Hazelle King. “Hei, bukankah ada obrolan kita yang terputus? Kau lupa?”Richard menoleh ke arah Hammer Moriarty dengan dahi berkerut.“Forge

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status