Share

BAB 97. BALAS DENDAM

Sudah sebulan Kinanti berkumpul bersama kami. Kakinya sudah kuat seperti sedia kala, kursi roda yang aku pinjam kemaren telah aku kembalikan pada perawat itu pertanda isteriku tidak lagi membutuhkannya.

Malam telah tiba, aku masuk ke dalam kamar setelah memastikan Uwais tertidur. Malam ini anakku lumayan rewel, biasanya nggak pernah seperti ini. Tadinya kami berdua yang menenangkan bocah itu, tapi karena kulihat istriku sudah sangat mengantuk, ku suruh dia tidur duluan, lagian Uwais juga sudah hampir tertidur.

Dari depan pintu aku melihat Kinanti telah tertidur dengan berselimut sampai ke leher. "Tumben! Apa dia sakit?" batinku.

Aku merasa khawatir karena tidak biasanya Kinanti tidur berselimut seperti itu, apalagi cuaca terasa lumayan panas begini. Aku bergegas mendekat lalu meraba dahinya.

"Nggak demam," monologku sambil berpikir. "Apa dia nggak gerah, ya?"

Ingin sekali aku membangunkan istriku tapi takut mengganggu mimpi indahnya, walau pun aku tahu pasti ia tidak akan marah. Ya sud
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
miko nyablak banget...
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status