Share

Part 13

Sudah lumayan jauh meninggalkan area hotel, Jonan tak kunjung menemukan restoran yang katanya buka dua puluh empat jam. Anin yang mulai pegal karena terus berjalanpun mulai mengeluh lelah. Sementara Jonan, seperti lupa kalau Anin tengah kelaparan, Ia justru masih berlenggak sambil sesekali memejamkan mata menikmati udara malam hari.

Menyadari Anin tidak ada di sampingnya lagi, Jonan sontak berhenti. Memutar balik badannya, Jonan seketika mendesah tatkala melihat Anin tengah membungkuk dengan pandangan menatap jalan beraspal.

“Oh, astaga!” pekik Jonan kemudian. Ia baru teringat akan sesuatu.

Sebelum terjadi apa-apa pada Anin, Jonan segera berlari menghampirinya yang masih membungkuk sambil mengatur napas.

“E, Anin. Aku … e …”

“Cukup!” hardik Anin sambil menatap kedua kaki Jonan yang beralaskan sandal kulit.

Jonan garuk-garuk kepala  sambil meringis getir. Ia tahu kalau setelah ini Anin pasti akan teriak marah-marah.

Anin menegakka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status