Share

Bab 20

"Kau mau sarapan itu, Mas?" tanya Nadin sambil menunjuk roti.

Perasaannya cukup jengkel, capek-capek dia memasak nasi goreng ini dengan sepenuh hati, lelaki ini malah makan roti tawar.

"Aku biasa sarapan yang ringan-ringan seperti ini, rendah lemak sama rendah kalori serta bebas minyak," jawab lelaki itu acuh.

Dia dengan santai mengoleskan selai nanas di atas roti, menangkupnya dan menggigit secara perlahan sambil menyesap kopi buatan Nadin yang memanjakan lidahnya.

Nadin yang melihat itu hanya tersenyum kecut, tahu gitu dia tidak perlu memasak banyak, besok-besok dia akan memasak sarapan secukupnya untuk dia saja, gadis itu cukup sedih melihat nasi goreng yang masih mengepul itu di mangkuk besar, dia terpikir untuk membawanya nanti ke kampus daripada tidak habis, biasanya Shintia sangat menyukai nasi goreng buatannya.

Nadin tersenyum smirk melihat lelaki di hadapannya menggigit rotinya kembali, jadi dia tidak mau memakan nasi goreng buatannya? Syukurlah kalau begitu, nasi goreng ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif _82
zaki mungkin Salah alamat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status